Sabtu, 23 Juli 2022

Riyadus solihin tafakur


Bab tafakkur

- باب في التفكر في عظيم مخلوقات الله تَعَالَى وفناء الدنيا وأهوال الآخرة وسائر أمورهما وتقصير النفس وتهذيبها وحملها عَلَى الاستقامة

Bab 9. Memikir-mikirkan Keagungan Makhluk-makhluk Allah Ta'ala dan Rusaknya Dunia dan Kesukaran-kesukaran di Akhirat dan Perkara Yang Lain-lain di Dunia dan Akhirat Serta Keteledoran Jiwa, Juga Mendidiknya dan Mengajaknya Untuk Bersikap Istiqamah.


 قَالَ الله تَعَالَى: {إِنَّمَا أَعِظُكُمْ بِوَاحِدَةٍ أَنْ تَقُومُوا للهِ مَثْنَى وَفُرَادَى ثُمَّ تَتَفَكَّرُوا} [سبأ: 46]، 
 Allah Ta'ala berfirman: 
Katakanlah, “Aku hendak memperingatkan kepadamu satu hal saja, yaitu agar kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian agar kamu pikirkan (tentang Muhammad). Kawanmu itu tidak gila sedikit pun. Dia tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras.”

 وَقالَ تَعَالَى: {إِنَّ في خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآياتٍ لأُولِي الأَلْبَابِ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ} الآيات [آل عمران: 190 - 191]،

Allah Ta'ala berfirman pula: "Sesungguhnya dalam kejadian langit dan bumi serta silih bergantinya malam dengan siang itu adalah tanda-tanda -kekuasaan Allah- bagi orang-orang yang suka berfikir. Mereka itu ialah orang-orang yang selalu berdzikir kepada Allah ketika berdiri, duduk ataupun berbaring sambil memikirkan kejadian langit dan bumi. Mereka berkata: 'Wahai Tuhan kami, sesungguhnya tidaklah Engkau menjadikan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka lindungilah kami dari siksa api neraka'." Sampai ayat-ayat seterusnya. (Ali-Imran: 190-191) 

 وَقالَ تَعَالَى: {أَفَلا يَنْظُرُونَ إِلَى الإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ وَإِلَى الأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ} [الغاشية: 17 - 21]، 
Allah Ta'ala berfirman lagi: "Apakah mereka tidak melihat -memperhatikan- pada unta, bagaimana ia diciptakan?" "Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?" "Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan?" "Dan juga bumi, bagaimana ia dihamparkan?" "Maka dari itu berikanlah peringatan, karena engkau itu hanyalah seorang yang bertugas memberi peringatan." (al-Ghasyiyah: 17-21)

وَقالَ تَعَالَى: {أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الأَرْضِ فَيَنْظُرُوا} الآية [القتال: 10]. 
Allah Ta'ala juga berfirman: "Apakah mereka tidak hendak berjalan di muka bumi, lalu melihat -memperhatikan- bagaimana akibat orang-orang yang sebelum mereka? Allah telah membinasakan mereka itu dan keadaan yang seperti itu pula untuk orang-orang kafir?" (Muhammad: 10)
والآيات في الباب كثيرة. ومن الأحاديث الحديث السابق: «الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ»


 Ayat-ayat mengenai bab ini amat banyak sekali. Setengah dari Hadis-hadis yang berhubungan dengan bab ini ialah hadis yang telah lalu, yaitu:

 "Orang yang cerdik -berakal- ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya." Dan seterusnya. Adapun lengkapnya hadis di atas ialah:   Dari Abu Ya'la yaitu Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:
[ "Orang yang cerdik -berakal- ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya ] 
dan suka beramal untuk mencari bekal sesudah matinya, sedangkan orang yang lemah ialah orang yang dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya dan mengharap-harapkan kemurahan atas Allah -yakni mengharap-harapkan kebahagiaan dan pengampunan di akhirat-, tanpa beramal shalih." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan.


 - باب في المبادرة إلى الخيرات وحثِّ من توجه لخير على الإقبال عليه بالجد من غير تردد

Bersegera Kepada Kebaikan Dan Menganjurkan Kepada Orang Yang Menuju Kebaikan Supaya Menghadapinya Dengan Sungguh-sungguh Tanpa Keragu-raguan


 قَالَ الله تَعَالَى: {فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَات} [البقرة: 148]، وَقالَ تَعَالَى: {وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ} [آل عمران: 133]. 

Allah Ta'ala berfirman: "Maka berlomba-lombalah engkau sekalian untuk mengerjakan berbagai kebaikan." (al- Baqarah: 148)   Allah Ta'ala berfirman pula: "Dan bersegeralah engkau sekalian menuju pada pengampunan dari Tuhanmu dan juga memasuki syurga yang luasnya adalah seperti langit dan bumi, disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa." (Ali-Imran: 133)

وأما الأحاديث:  - فالأولُ: عن أبي هريرة - رضي الله عنه: أن رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «بَادِرُوا بِالأعْمَال فتنًا كقطَعِ اللَّيْلِ المُظْلِمِ، يُصْبحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا، وَيُمْسِي مُؤمِنًا ويُصْبِحُ كَافِرًا، يَبيعُ دِينَهُ بعَرَضٍ مِنَ الدُّنيا». رواه مسلم.


1. Dari Abu Hurairah ra. ia berkata : “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Bersegeralah kalian untuk mengerjakan amal-amal saleh, karena akan terjadi bencana yang menyerupai malam yang gelap gulita, yaitu seseorang pada waktu pagi dia beriman tetapi pada waktu sore dia kafir, atau pada waktu sore dia beriman tetapi pada waktu paginya dia kafir, dia rela menukar agamanya dengan sedikit keuntungan dunia .” (HR.Muslim)

 88 - الثَّاني: عن أبي سِروْعَة - بكسر السين المهملة وفتحها - عُقبةَ بن الحارث - رضي الله عنه - قَالَ: صَلَّيتُ وَرَاءَ النَّبيّ - صلى الله عليه وسلم - بالمَدِينَةِ العَصْرَ، فَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ مُسْرِعًا، فَتَخَطَّى رِقَابَ النَّاسِ إِلَى بعْضِ حُجَرِ نِسَائِهِ، فَفَزِعَ النَّاسُ مِنْ سُرْعَتِهِ، فَخَرَجَ عَلَيهمْ، فَرأى أنَّهُمْ قَدْ عَجبُوا مِنْ سُرعَتهِ، قَالَ: «ذَكَرتُ شَيئًا مِنْ تِبرٍ عِندَنَا فَكَرِهتُ أَنْ يَحْبِسَنِي فَأمَرتُ بِقِسْمَتِهِ» رواه البخاري. وفي رواية لَهُ: «كُنتُ خَلَّفتُ في البَيْتِ تِبرًا مِنَ الصَّدَقةِ فَكَرِهتُ أَنْ أُبَيِّتَهُ». «التِّبْرُ»: قِطَعُ ذَهَبٍ أَوْ فِضَّةٍ. 

 2.. Dari Abu Sirwa’ah Uqbah bin Al-Harits ra., ia berkata : “Aku salat Ashar di belakang Nabi SAW ketika di Madinah. Setelah salam, beliau cepat-cepat bangkit melangkahi barisan para sahabat menuju kamar salah seorang isterinya. Para sahabat terkejut, karena beliau tergesa-gesa. Setelah itu Rasulullah keluar. Beliau heran melihat para sahabat yang terkejut itu, kemudian beliau bersabda : “Aku teringat sepotong emas dan aku tidak ingin terganggu karenanya maka aku menyuruh untuk membagi-baginya.”

. Dalam riwayat yang lain disebutkan : “Aku meninggalkan sepotong emas yang harus kusedekahkan tetapi tertinggal di rumah, maka aku tidak ingin emas itu menginap di tempatku.” (HR.Bukhari).

 - الثالث: عن جابر - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رجلٌ للنبي - صلى الله عليه وسلم - يَومَ أُحُد: أَرَأيتَ إنْ قُتِلتُ فَأَيْنَ أَنَا؟ قَالَ: «فِي الجَنَّةِ» فَأَلْقَى تَمَرَاتٍ كُنَّ في يَدِهِ، ثُمَّ قَاتَلَ حَتَّى قُتِلَ. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. 

3. Dari Jabir ra., ia berkata : Pada Perang Uhud, ada seseorang yang bertanya kepada Nabi SAW : “Apakah engkau tahu di manakah tempatku seandainya aku terbunuh ?” Beliau menjawab : “Di dalam surga.” Kemudian orang itu terus melemparkan biji-biji kurma yang ada di tangannya lalu dia maju perang sehingga mati terbunuh .” (HR.Bukhari dan Muslim).

 - الرابع: عن أبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: جاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: يَا رسولَ الله، أيُّ الصَّدَقَةِ أعْظَمُ أَجْرًا؟ قَالَ: «أنْ تَصَدَّقَ وَأَنتَ صَحيحٌ شَحيحٌ، تَخشَى الفَقرَ وتَأمُلُ الغِنَى، وَلاَ تُمهِلْ حَتَّى إِذَا بَلَغتِ الحُلقُومَ قُلْتَ لِفُلان كذا ولِفُلانٍ كَذا، وقَدْ كَانَ لِفُلانٍ». مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. «الحُلقُومُ»: مَجرَى النَّفَسِ. وَ «المَرِيءُ»: مجرى الطعامِ والشرابِ. 

4. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Ada seseorang yang datang kepada Nabi SAW bertanya : “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling besar pahalanya ?” Beliau menjawab : “Bersedekahlah selama kamu masih sehat, suka harta, takut miskin dan masih berkeinginan kaya. Dan janganlah kamu menunda-nunda, sehingga apabila nyawa sudah sampai di tenggorokan, maka kamu baru berkata : “Untuk fulan sekian dan untuk fulan sekian, padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli warisnya).” (HR.Bukhari dan Muslim).

 - الخامس: عن أنس - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - أخذ سيفًا يَومَ أُحُدٍ، فَقَالَ: «مَنْ يَأخُذُ مِنِّي هَذَا؟» فَبَسطُوا أَيدِيَهُمْ كُلُّ إنسَانٍ مِنْهُمْ يقُولُ: أَنَا أَنَا. قَالَ: «فَمَنْ يَأخُذُهُ بحَقِّه؟» فَأَحْجَمَ القَومُ فَقَالَ أَبُو دُجَانَةَ - رضي الله عنه: أنا آخُذُهُ بِحَقِّهِ، فأخذه فَفَلقَ بِهِ هَامَ المُشْرِكِينَ. رواه مسلم. اسم أبي دجانةَ: سماك بن خَرَشة. قوله: «أحجَمَ القَومُ»: أي توقفوا. وَ «فَلَقَ بِهِ»: أي شق. «هَامَ المُشرِكينَ»: أي رُؤُوسَهم. 

5. Dari Anas ra., ia berkata : Ketika Perang Uhud Rasulullah SAW mengambil pedang seraya bersabda : “Siapakah yang bersedia menerima pedang ini ?” Maka setiap orang mengulurkan tangannya seraya berkata : “Saya,saya.” Beliau bersabda lagi : “Siapakah yang bersedia menerimanya dengan penuh tanggung jawab ?” Maka semua orang terdiam, kemudian Abu Dujanah ra. berkata : “Saya akan menerimanya dengan penuh tanggung jawab .” Maka pedang itu diberikan kepada Abu Dujanah. Digunakan pedang itu olehnya untuk memenggal leher orang-orang musyrik .” (HR.Muslim).

 - السادس: عن الزبير بن عدي، قَالَ: أتينا أنسَ بن مالك - رضي الله عنه - فشكونا إِلَيْه مَا نلقى مِنَ الحَجَّاجِ. فَقَالَ: «اصْبرُوا؛ فَإنَّهُ لاَ يَأتِي زَمَانٌ إِلاَّ والَّذِي بَعدَهُ شَرٌّ مِنهُ حَتَّى تَلقَوا رَبَّكُمْ» سَمِعتُهُ مِنْ نَبِيِّكُمْ - صلى الله عليه وسلم. رواه البخاري.

6. Dari Zubair bin Adiy., ia berkata : “Kami mendatangi Anas ra., dan mengadukan penderitaan yang kami alami dari kekejaman Al-Hajjaj, kemudian Anas menjawab : “Sabarlah kamu semua, sesungguhnya akan datang suatu masa di mana penderitaan lebih berat lagi, sehingga kamu semua bertemu dengan Tuhanmu (meninggal dunia). Saya mendengar hal itu dari Nabi SAW” (HR.Bukhari).

 - السابع: عن أبي هريرة - رضي الله عنه: أن رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «بادِرُوا بِالأَعْمَالِ سَبْعًا، هَلْ تَنْتَظِرُونَ إلاَّ فَقرًا مُنسيًا ، أَوْ غِنىً مُطغِيًا، أَوْ مَرَضًا مُفسِدًا، أَوْ هَرَمًا مُفْندًا، أَوْ مَوتًا مُجْهزًا، أَوْ الدَّجَّالَ فَشَرُّ غَائِبٍ يُنْتَظَرُ، أَوْ السَّاعَةَ فالسَّاعَةُ أدهَى وَأَمَرُّ» رواه الترمذي، وَقالَ: «حديث حسن)

7. Dari Abu Hurairah ra. ia berkata : “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Bersegeralah kalian untuk beramal sebelum datangnya tujuh perkara. Apakah kamu harus menantikan kemiskinan yang dapat melupakan, kekayaan yang dapat menimbulkan kesombongan, sakit yang dapat mengendorkan, tua renta yang dapat melemahkan, mati yang dapat menyudahi segala-galanya, atau menunggu datangnya Dajjal, padahal ia adalah sejelek-jelek sesuatu yang ditunggu, atau menunggu datangnya hari kiamat, padahal kiamat adalah sesuatu yang amat berat dan amat menakutkan .” (HR.Turmudzi).

 - الثامن: عَنْهُ: أن رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ يَومَ خيبر: «لأُعْطِيَنَّ هذِهِ الرَّايَةَ رَجُلًا يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ يَفتَحُ اللهُ عَلَى يَدَيهِ» قَالَ عُمَرُ - رضي الله عنه: مَا أحبَبْتُ الإِمَارَة إلاَّ يَومَئِذٍ، فَتَسَاوَرتُ لَهَا رَجَاءَ أَنْ أُدْعَى لَهَا، فَدَعا رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - عليّ بن أبي طالب - رضي الله عنه - فَأعْطَاهُ إيَّاهَا، وَقالَ: «امْشِ وَلَا تَلتَفِتْ حَتَّى يَفْتَح اللهُ عَلَيكَ» فَسَارَ عليٌّ شيئًا ثُمَّ وَقَفَ ولم يلتفت فصرخ: يَا رَسُول الله، عَلَى ماذا أُقَاتِلُ النّاسَ؟ قَالَ: «قاتِلْهُمْ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لا إلهَ إلاَّ اللهُ، وَأنَّ مُحَمدًا رسولُ الله، فَإِذَا فَعَلُوا فقَدْ مَنَعوا مِنْكَ دِمَاءهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إلاَّ بحَقِّهَا، وحسَابُهُمْ عَلَى الله». رواه مسلم. «فَتَسَاوَرْتُ» هُوَ بالسين المهملة: أي وثبت متطلعًا.

8. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika Perang Khaibar bersabda : “Aku benar-benar akan menyerahkan panji ini kepada seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan Allah akan memberikan kemenangan melalui tangannya .” Umar ra. berkata : “Saya tidak begitu antusias menjadi pemimpin kecuali hari ini. Maka saya menampakkan diri dengan harapan supaya dipanggil oleh Nabi .” Akan tetapi Rasulullah SAW memanggil Ali bin Abi Thalib dan menyerahkan panji itu kepadanya, seraya bersabda : “Majulah ke depan dan janganlah kamu menoleh ke belakang sebelum Allah memberi kemenangan kepadamu .” Kemudian Ali melangkah beberapa langkah lalu berhenti tetapi tidak menoleh ke belakang dan berteriak : “Wahai Rasulullah, siapakah yang harus aku perangi ?” Beliau menjawab : “Perangilah mereka, sehingga mereka mau bersaksi, bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah. Apabila mereka telah bersaksi, berarti terpelihara harta dan darah mereka kecuali dengan haknya, adapun mengenai perhitungan amal mereka terserah pada Allah .” (HR.Muslim).

Bab 11. Bersungguh-sungguh     

11 - باب في المجاهدة 

قَالَ الله تَعَالَى: {وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِينَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ} [العنكبوت: 69]، وَقالَ تَعَالَى: {وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ} [الحجر: 99]، وَقالَ تَعَالَى: {وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ 
وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا} [المزمل: 8]: أي انْقَطِعْ إِلَيْه، 

Allah Ta'ala berfirman: "Dan orang-orang yang berjihad dalam membela agama Kami, maka pasti akan Kami tunjukkan mereka itu akan jalan Kami dan sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang berbuat kebaikan." (al-Ankabut: 69) 

  Allah Ta'ala berfirman lagi: "Dan sembahlah Tuhanmu sehingga datanglah keyakinan -kematian- itu padamu." (al-Hijr: 99) 

  Lagi Allah Ta'ala berfirman: "Dan ingatlah akan nama Tuhanmu serta beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati," yakni hentikanlah segala pemikiran yang lain, sehingga semata-mata hanya menghadap kepadaNya." (al-Muzzammil: 8).

وَقالَ تَعَالَى: {فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ} [الزلزلة: 7]، وَقالَ تَعَالَى: {وَمَا تُقَدِّمُوا لأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا} [المزمل: 20]، وَقالَ تَعَالَى: {وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللهَ بِهِ عَلِيمٌ} [البقرة: 273] 
والآيات في الباب كثيرة معلومة. 
 - وأما الأحاديث
 Allah Ta'ala juga berfirman: "Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat timbangan debu, iapun pasti akan mengetahuinya." (az-Zalzalah: 7)   Juga Allah Ta'ala berfirman: "Dan apa saja -perbuatan baik- yang engkau sekalian berikan -persiapkan- untuk dirimu sendiri, nanti pasti akan engkau sekalian dapati di sisi Allah, keadaannya adalah lebih baik dan lebih besar pahalanya dan mohonlah pengampunan kepada Allah, sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Penyayang." (al-Muzzammil: 20)   Lagi firman Allah Ta'ala: "Dan apa saja kebaikan yang engkau sekalian kerjakan, maka sesungguhnya Allah itu Maha Mengetahui." (al-Baqarah: 215)   Ayat-ayat dalam bab ini banyak sekali dan dapat dimaklumi. Adapun Hadis-hadisnya ialah:

 فالأول: عن أبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم: «إنَّ الله تَعَالَى قَالَ: مَنْ عادى لي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بالحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدي بشَيءٍ أَحَبَّ إلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقرَّبُ إلَيَّ بالنَّوافِلِ حَتَّى أحِبَّهُ، فَإذَا أَحبَبتُهُ كُنْتُ سَمعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، ويَدَهُ الَّتي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشي بِهَا، وَإنْ سَأَلَني أعْطَيْتُهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيذَنَّهُ». رواه البخاري. «آذَنتُهُ»: أعلمته بأني محارِب لَهُ. «اسْتَعَاذَني» روي بالنون وبالباءِ. 


1. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman : “Siapa saja yang memusuhi kekasih-Ku maka Aku nyatakan perang terhadapnya. Sesuatu yang paling Aku sukai yang dikerjakan oleh hamba-Ku untuk mendekatkan diri adalah ia mengerjakan apa yang Aku wajibkan kepadanya, dan tidak henti-hentinya mendekatkan diri dengan amalan-amalan sunnah, sehingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya, maka Aku merupakan pendengaran yang ia gunakan, Aku merupakan penglihatan yang ia gunakan, Aku merupakan tangan yang ia gunakan untuk menyerang dan Aku merupakan kaki yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon kepada-Ku niscaya Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku niscaya Aku melindunginya .” (HR.Bukhari)

 - الثاني: عن أنس - رضي الله عنه - عن النَّبيّ - صلى الله عليه وسلم - فيما يرويه عن ربّه - عز وجل - قَالَ: «إِذَا تَقَربَ العَبْدُ إلَيَّ شِبْرًا تَقَربْتُ إِلَيْه ذِرَاعًا، وَإِذَا تَقَرَّبَ إلَيَّ ذِرَاعًا تَقَربْتُ مِنهُ بَاعًا، وِإذَا أتَانِي يَمشي أتَيْتُهُ هَرْوَلَةً» رواه البخاري. 

2. Dari Anas ra., dari Nabi SAW, beliau menceritakan yang difirmankan oleh Tuhan Yang Mahamulia lagi Mahaagung : “Apabila seseorang mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat sehasta, apabila ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, maka aku mendekat sedepa, dan apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang dengan berlari .” (HR.Bukhari)

 - الثالث: عن ابن عباس رضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم: «نِعْمَتَانِ مَغبونٌ فيهما كَثيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ، وَالفَرَاغُ». رواه البخاري. 

3. Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Ada dua nikmat di mana manusia banyak tertipu karenanya, yaitu kesehatan dan kesempatan .” (HR.Bukhari)

 - الرابع: عن عائشة رَضي الله عنها: أنَّ النَّبيّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ يقُومُ مِنَ اللَّيلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقُلْتُ لَهُ: لِمَ تَصنَعُ هَذَا يَا رسولَ الله، وَقدْ غَفَرَ الله لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ؟ قَالَ: «أَفَلا أُحِبُّ أَنْ أكُونَ عَبْدًا شَكُورًا». مُتَّفَقٌ عَلَيهِ، هَذَا لفظ البخاري. ونحوه في الصحيحين من رواية المغيرة بن شعبة. 

4. Dari Aisyah ra., ia berkata : Sesungguhnya Nabi SAW selalu bangun untuk mengerjakan salat malam sampai kedua kakinya bengkak. Aisyah bertanya : “Wahai Rasulullah, mengapa engkau berbuat demikian, sedangkan Allah telah mengampuni semua dosamu, baik yang telah lampau maupun yang akan datang ?” Beliau menjawab : “Apakah tidak sepantasnya jika aku menjadi seorang hamba yang selalu bersyukur ?” (HR.Bukhari dan Muslim).

 - الخامس: عن عائشة رضي الله عنها، أنَّها قَالَتْ: كَانَ رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم - إِذَا دَخَلَ العَشْرُ أَحْيَا اللَّيلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ وَشَدَّ المِئْزَر. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. والمراد: العشر الأواخر مِنْ شهر رمضان. و «المِئْزَرُ»: الإزار، وَهُوَ كناية عن اعتزالِ النساءِ. وقيلَ: المُرادُ تَشْمِيرُهُ للِعِبَادةِ، يُقالُ: شَدَدْتُ لِهَذَا الأمْرِ مِئْزَري: أي تَشَمَّرْتُ وَتَفَرَّغْتُ لَهُ. 

5. Dari Aisyah ra., ia berkata : Rasulullah SAW apabila memasuki pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan beliau senantiasa beribadah pada malam hari dan membangunkan keluarganya dan beliau bersungguh-sungguh serta mengikat erat tali pinggangnya .” (HR.Bukhari dan Muslim)

 - السادس: عن أبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم: «المُؤْمِنُ القَوِيُّ خَيرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ المُؤْمِنِ الضَّعيفِ وَفي كُلٍّ خَيرٌ . احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، واسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْجَزْ. وَإنْ أَصَابَكَ شَيءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أنّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا، وَلَكِنْ قُلْ: قَدرُ اللهِ، وَمَا شَاءَ فَعلَ؛ فإنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيطَانِ». رواه مسلم. 

6. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada orang mukmin yang lemah. Masing-masing ada kebaikannya. Bersemangatlah untuk mengerjakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirimu, serta mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah lemah ! Kalau tertimpa sesuatu, janganlah kamu mengucapkan : “Seandainya saya berbuat begini tentu akan terjadi begini dan begitu,” tetapi katakanlah : “Apa yang telah ditentukan Allah dan apa yang dikehendaki- Nya pasti akan terjadi .” Karena kata seandainya itu akan memberi jalan kepada setan .” (HR.Muslim)

 - السابع: عَنْهُ: أنَّ رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «حُجِبَتِ النَّارُ بالشَّهَواتِ، وَحُجِبَتِ الجَنَّةُ بِالمَكَارِهِ». مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. وفي رواية لمسلم: «حُفَّتْ» بدل «حُجِبَتْ» وَهُوَ بمعناه: أي بينه وبينها هَذَا الحجاب فإذا فعله دخلها. 

7. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Neraka itu tertutup dengan berbagai macam kesenangan dan surga itu tertutup dengan berbagai macam ketidaksenangan .” (HR.Bukhari dan Muslim).

 - الثامن: عن أبي عبد الله حُذَيفَةَ بنِ اليمانِ رضي الله عنهما، قَالَ: صَلَّيْتُ مَعَ النَّبيّ - صلى الله عليه وسلم - ذَاتَ لَيلَةٍ فَافْتَتَحَ البقَرَةَ، فَقُلْتُ: يَرْكَعُ عِنْدَ المئَةِ، ثُمَّ مَضَى. فَقُلْتُ: يُصَلِّي بِهَا في ركعَة فَمَضَى، فقُلْتُ: يَرْكَعُ بِهَا، ثُمَّ افْتَتَحَ النِّسَاءَ فَقَرَأَهَا، ثُمَّ افْتَتَحَ آلَ عِمْرَانَ فَقَرَأَهَا، يَقرَأُ مُتَرَسِّلًا: إِذَا مَرَّ بآية فِيهَا تَسبيحٌ سَبَّحَ، وَإذَا مَرَّ بسُؤَالٍ سَأَلَ، وَإذَا مَرَّ بتَعَوُّذٍ تَعَوَّذَ، ثُمَّ رَكَعَ، فَجَعَلَ يَقُولُ: «سُبْحَانَ رَبِّيَ العَظِيمِ» فَكَانَ رُكُوعُهُ نَحوًا مِنْ قِيَامِهِ، ثُمَّ قَالَ: «سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّنَا لَكَ الحَمْدُ» ثُمَّ قَامَ طَويلًا قَريبًا مِمَّا رَكَعَ، ثُمَّ سَجَدَ، فَقَالَ: «سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى» فَكَانَ سُجُودُهُ قَريبًا مِنْ قِيَامِهِ. رواه مسلم. 

8. Dari Abu Abdullah Hudzaifah bin Yaman Al- Anshari ra., beliau dikenal sebagai spionase (mata-mata) Rasulullah SAW, ia berkata : “Suatu malam aku salat bersama-sama Nabi SAW sesudah membaca Al-Fatihah beliau membaca surat Al- Baqarah, di dalam hati saya berkata : “Mungkin beliau akan rukuk jika sudah mencapai seratus ayat .” Tetapi sesudah mendapat seratus ayat beliau tetap membacanya. Dalam hati saya berkata lagi, mungkin beliau akan membaca satu surat Al-Baqarah dalam satu raka’at, tetapi setelah selesai satu surat beliau membaca lagi surat An-Nisa’ dan beliau membacanya sampai selesai. Setelah itu beliau mulai lagi membaca surat Ali Imran sampai selesai. Beliau membacanya dengan tartil. Jika menemukan ayat yang mengandung tasbih maka beliau membaca tasbih. Jika menemukan ayat yang mengandung perintah agar memohon, maka beliau memohon. Dan jika beliau menemukan ayat yang menyuruh untuk berlindung diri, maka beliau berlindung diri. Sesudah itu beliau rukuk dan membaca : “SUBHAANA RABBIYAL ‘ADHIIM” (Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung). Lamanya hampir sama dengan berdiri. Kemudian beliau bangkit dari rukuk mengucapkan : “SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA LAKAL HAMDU” (Allah mendengar orang yang memuji-Nya. Wahai Tuhan kami, hanya bagi-Mu lah segala puji), dan berdiri lama hampir sama dengan rukuk. Kemudian beliau sujud dan membaca : “SUBHAAN RABBIYAL A’LAA (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Luhur), lamanya hampir sama dengan berdiri .” (HR.Muslim).

 - التاسع: عن ابن مسعود - رضي الله عنه - قَالَ: صَلَّيْتُ مَعَ النَّبيّ - صلى الله عليه وسلم - لَيلَةً، فَأَطَالَ القِيامَ حَتَّى هَمَمْتُ بأمْرِ سُوءٍ! قيل: وَمَا هَمَمْتَ بِهِ؟ قَالَ: هَمَمْتُ أَنْ أجْلِسَ وَأَدَعَهُ. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. 
9. Dari Ibnu Mas’ud ra. ia berkata : “Pada suatu malam, saya mengerjakan salat bersama Nabi SAW Beliau berdiri lama sekali, sehingga timbullah niat jelek saya.” Setelah selesai beliau bertanya : “Niat jelek apakah yang timbul di hatimu ?” Saya menjawab : “Saya berniat akan duduk dan akan meninggalkan salat .” (HR.Bukhari dan Muslim).

 - العاشر: عن أنس - رضي الله عنه - عن رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «يَتْبَعُ المَيتَ ثَلاَثَةٌ: أهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَملُهُ، فَيَرجِعُ اثنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ: يَرجِعُ أهْلُهُ وَمَالُهُ، وَيَبقَى عَملُهُ». مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.

10. Dari Anas ra., dari Rasulullah SAW beliau bersabda : “Yang mengikuti mayat itu ada tiga, yaitu keluarga, harta benda, dan amal perbuatannya. Yang dua kembali dan yang satu tetap bersamanya, yaitu keluarga dan harta bendanya kembali dan amal perbuatannya tetap bersamanya .” (HR.Bukhari dan Muslim)

- الحادي عشر: عن ابن مسعود - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ النَّبيّ - صلى الله عليه وسلم: «الجَنَّةُ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ شِرَاكِ نَعْلِهِ ، وَالنَّارُ مِثلُ ذلِكَ». رواه البخاري. 

11. Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata bahwa Nabi SAW bersabda : “Surga itu lebih dekat kepada salah seorang di antara kalian dari sandal yang dipakainya, begitu juga neraka .” (HR.Bukhari)

 - الثاني عشر: عن أبي فِراسٍ ربيعةَ بنِ كعبٍ الأسلميِّ خادِمِ رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم - ومن أهلِ الصُّفَّةِ رضي الله عنه - قَالَ: كُنْتُ أبِيتُ مَعَ رسولِ الله - صلى الله عليه وسلم - فآتِيهِ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ، فَقَالَ: «سَلْنِي» فقُلْتُ: اسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ في الجَنَّةِ. فَقَالَ: «أَوَ غَيرَ ذلِكَ»؟ قُلْتُ: هُوَ ذَاكَ، قَالَ: «فأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ». رواه مسلم. 

12. Dari Abu Firas Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslamiy, ia termasuk pelayan Rasulullah SAW dan termasuk Ahli Shuffah, ia berkata : “Saya bermalam bersama Rasulullah SAW, kemudian saya menyediakan air untuk wudhu dan kepentingan beliau yang lain, kemudian beliau bersabda : “Mintalah sesuatu kepadaku !” “Saya berharap agar dapat menemani engkau di surga.” Beliau bertanya : “Apakah tidak ada permintaan yang lain ?” Saya menjawab : “Hanya itu saja wahai Rasulullah .” Beliau bersabda : “Bantulah saya untuk mengabulkan permintaanmu itu dengan memperbanyak sujud .” (HR.Muslim).

 - الثالث عشر: عن أبي عبد الله، ويقال: أَبُو عبد الرحمان ثوبان - مولى رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم - رضي الله عنه - قَالَ: سَمِعْتُ رسولَ الله - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ: «عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ؛ فَإِنَّكَ لَنْ تَسْجُدَ للهِ سَجْدَةً إلاَّ رَفَعَكَ اللهُ بِهَا دَرجَةً، وَحَطَّ عَنكَ بِهَا خَطِيئةً». رواه مسلم. 

13. Dari Abu Abdullah ( Abu Abdurrahman Tsauban ) sahaya Rasulullah SAW, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Hendaklah kamu memperbanyak sujud. Sesungguhnya jika kamu sujud satu kali saja sujud karena Allah, niscaya Allah mengangkat satu derajat dam Allah menghapus satu kesalahanmu .” (HR.Muslim).

 - الرابع عشر: عن أَبي صَفوان عبد الله بنِ بُسْرٍ الأسلمي - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم: «خَيرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرهُ، وَحَسُنَ عَمَلُهُ». رواه الترمذي، وَقالَ: «حديث حسن». «بُسْر» بضم الباء وبالسين المهملة. 

14. Dari Abu Shafwan Abdullah bin Busrin Al-Aslamiy ra., ia berkata : “Rasulullah SAW bersabda : “Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya serta baik pula amal perbuatannya .” (HR.Turmudzi).

 - الخامس عشر: عن أنس - رضي الله عنه - قَالَ: غَابَ عَمِّي أَنَسُ بْنُ النَّضْرِ - رضي الله عنه - عن قِتالِ بدرٍ، فَقَالَ: يَا رسولَ الله، غِبْتُ عَنْ أوّل قِتال قَاتَلْتَ المُشْرِكِينَ، لَئِن اللهُ أشْهَدَنِي قِتَالَ المُشركِينَ لَيُرِيَنَّ اللهُ مَا أصْنَعُ. فَلَمَّا كَانَ يَومُ أُحُدٍ انْكَشَفَ المُسْلِمونَ، فَقَالَ: اللَّهُمَّ أعْتَذِرُ إلَيْكَ مِمَّا صَنَعَ هؤُلاءِ - يعني: أصْحَابهُ - وأبْرَأُ إلَيْكَ مِمَّا صَنَعَ هؤُلاءِ - يَعني: المُشركِينَ - ثُمَّ تَقَدَّمَ فَاسْتَقْبَلهُ سَعدُ بْنُ مُعاذٍ، فَقَالَ: يَا سعدَ بنَ معاذٍ، الجَنَّةُ وربِّ الكعْبَةِ إنِّي أجِدُ ريحَهَا منْ دُونِ أُحُدٍ. قَالَ سعدٌ: فَمَا اسْتَطَعتُ يَا رسولَ الله مَا صَنَعَ! قَالَ أنسٌ: فَوَجَدْنَا بِهِ بِضْعًا وَثَمانينَ ضَربَةً بالسَّيفِ، أَوْ طَعْنةً بِرمْحٍ، أَوْ رَمْيَةً بسَهْمٍ، وَوَجَدْنَاهُ قَدْ قُتِلَ وَمَثَّلَ بِهِ المُشْرِكونَ فما عَرَفهُ أَحَدٌ إلاَّ أُخْتُهُ بِبَنَانِهِ. قَالَ أنس: كُنَّا نَرَى أَوْ نَظُنُّ أن هذِهِ الآية نزلت فِيهِ وفي أشباهه: {مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللهَ عَلَيْهِ} [الأحزاب: 23] إِلَى آخِرها. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. قوله: «لَيُرِيَنَّ اللهُ» روي بضم الياء وكسر الراء: أي لَيُظْهِرَنَّ اللهُ ذلِكَ للنَّاس، وَرُويَ بفتحهما ومعناه ظاهر، والله أعلم. 

15. Dari Anas ra., ia berkata : Pamannya Anas bin An Nadhir ra., tidak mengikuti perang Badr, ia mengaku : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya tidak bisa mengikuti awal peperangan melawan orang-orang musyrik. Seandainya Allah menakdirkan saya untuk bisa mengikuti peperangan melawan orang-orang musyrik niscaya Allah benar-benar melihat apa yang saya perbuat.” Ketika perang Uhud kaum Muslimin banyak yang melarikan diri, dia berkata : “Ya Allah, saya mohon maaf kepada-Mu dari apa yang dilakukan oleh kawankawanku, di mana mereka banyak yang melarikan diri dan musyrik .” Kemudian dia maju dan menghampiri Sa’adz bin Mu’adz seraya berkata : “Wahai Sa’adz bin Mu’adz, demi Tuhannya Ka’bah, sesungguhnya saya mencium bau surga di dekat Uhud.” Sa’ad berkata : “Wahai Rasulullah saya tidak sanggup berbuat seperti apa yang diperbuatnya.” Anas berkata : “Setelah perang Uhud usai saya menemukan pada dirinya delapan puluh lebih luka pedang, satu tikaman tombak dan satu tusukan panah. Kami menemukannya sudah terbunuh dan dicincang oleh orang-orang musyrik sehingga tidak ada satupun orang yang mengenalinya kecuali saudara perempuannya dengan mengamati jari-jemarinya.” Kemudian Anas berkata lagi : “Kami meyakini bahwa ayat yang artinya : “Orang-orang yang menepati terhadap apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, itu diturunkan berhubungan dengan peristiwa orang-orang mukmin seperti Anas bin Nadhir ini .” (HR.Muslim).

- السادس عشر: عن أبي مسعود عقبة بن عمرو الأنصاري البدري - رضي الله عنه - قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ آيةُ الصَّدَقَةِ كُنَّا نُحَامِلُ عَلَى ظُهُورِنَا، فَجَاءَ رَجُلٌ فَتَصَدَّقَ بِشَيءٍ كَثيرٍ، فقالوا: مُراءٍ، وَجَاءَ رَجُلٌ آخَرُ فَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ، فقالُوا: إنَّ اللهَ لَغَنيٌّ عَنْ صَاعِ هَذَا! فَنَزَلَتْ: {الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لا يَجِدُونَ إِلاَّ جُهْدَهُمْ} [التوبة: 79]. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ، هذا لفظ البخاري . وَ «نُحَامِلُ» بضم النون وبالحاء المهملة: أي يحمل أحدنا عَلَى ظهره بالأجرة ويتصدق بِهَا. 

16. Dari Abu Mas’ud Uqbah bin ‘Amr Al-Anshariy Al-Badriy ra., ia berkata : “Tatkala ayat tentang sedekah diturunkan, kami membawa (memanggul) sedekah kami. Ada seseorang yang datang dengan membawa harta sebanyak-banyaknya untuk disedekahkan. Kemudian orang-orang munafik berkata : “Allah tidak membutuhkan jika hanya satu gantang .” Kemudian turunlah ayat : “Orang-orang munafik yaitu orangorang yang mengejek orang-orang mukmin yang sukarela di dalam bersedekah dan orang-orang yang tidak mampu bersedekah kecuali dengan sekuat tenaganya .” (HR.Bukhari dan Muslim).

- السابع عشر: عن سعيد بن عبد العزيز، عن ربيعة بن يزيد، عن أَبي إدريس الخولاني، عن أبي ذر جندب بن جُنادة - رضي الله عنه - عن النَّبيّ - صلى الله عليه وسلم - فيما يروي، عن اللهِ تَبَاركَ وتعالى، أنَّهُ قَالَ: «يَا عِبَادي، إنِّي حَرَّمْتُ الظُلْمَ عَلَى نَفْسي وَجَعَلْتُهُ بيْنَكم مُحَرَّمًا فَلا تَظَالَمُوا. يَا عِبَادي، كُلُّكُمْ ضَالّ إلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ فَاستَهدُوني أهْدِكُمْ. يَا عِبَادي، كُلُّكُمْ جَائِعٌ إلاَّ مَنْ أطْعَمْتُهُ فَاستَطعِمُوني أُطْعِمْكُمْ. يَا عِبَادي، كُلُّكُمْ عَارٍ إلاَّ مَنْ كَسَوْتُهُ فاسْتَكْسُونِي أكْسُكُمْ. يَا عِبَادي، إنَّكُمْ تُخْطِئُونَ باللَّيلِ وَالنَّهارِ وَأَنَا أغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُوني أغْفِرْ لَكُمْ. يَا عِبَادي، إنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغوا ضُرِّي فَتَضُرُّوني، وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفعِي فَتَنْفَعُوني. يَا عِبَادي، لَوْ أنَّ أوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ ذلِكَ في مُلكي شيئًا. يَا عِبَادي، لَوْ أنَّ أوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا نَقَصَ ذلِكَ من مُلكي شيئًا. يَا عِبَادي، لَوْ أنَّ أوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجنَّكُمْ قَامُوا في صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَألُوني فَأعْطَيتُ كُلَّ إنْسَانٍ مَسْألَتَهُ مَا نَقَصَ ذلِكَ مِمَّا عِنْدِي إلاَّ كما يَنْقصُ المِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ البَحْرَ. يَا عِبَادي، إِنَّمَا هِيَ أعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ ثُمَّ أوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا، فَمَنْ وَجَدَ خَيرًا فَلْيَحْمَدِ الله وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذلِكَ فَلا يَلُومَنَّ إلاَّ نَفْسَهُ». قَالَ سعيد: كَانَ أَبُو إدريس إِذَا حَدَّثَ بهذا الحديث جَثا عَلَى رُكبتيه. رواه مسلم. وروينا عن الإمام أحمد بن حنبل رحمه الله، قَالَ: لَيْسَ لأهل الشام حديث أشرف من هَذَا الحديث . 

17. Dari Sa’id bin Abdul Aziz, dari Rabi’ah bin Yazid, dari Abu Idris Al-Khaulaniy, dari Abu Dzarr Jundub bin Junadah ra., dari Nabi SAW, beliau menceritakan apa yang difirmankan oleh Allah : “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan menzalimi diri-Ku dan Aku juga mengharamkannya kepada kamu semua, maka semua saling menganiaya. Hai hamba-Ku kamu semua itu tersesat kecuali orang yang telah Aku beri petunjuk, maka mohonlah petunjuk kepada-Ku niscaya Aku berikan petunjuk kepadamu. Wahai hamba-Ku kalian itu lapar kecuali orang-orang yang Aku beri makan, maka mohonlah makan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi makan kepada kamu semua. Wahai hamba-Ku, kalian orang yang telanjang kecuali orang yang Aku beri pakaian, maka mohonlah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi pakaian kepada kamu semua. Wahai hambaKu, kamu semua selalu berbuat dosa baik di malam maupun di siang hari, dan Aku adalah Dzat Yang Mengampuni semua dosa, maka mohonlah ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampunan kepadamu. Wahai hamba-Ku, kamu semua tidak akan dapat berbuat sesuatu yang dapat merugikan-Ku dan tidak pula berbuat sesuatu yang menguntungkan Aku. Wahai hamba-Ku, seandainya orang yang pertama dan terakhir dari kamu, manusia dan jin mereka itu berhati takwa seperti paling takwanya seseorang di antaramu, itu tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku, seandainya orang pertama dan yang terakhir dari kamu, manusia dan jin, berhati jahat seperti sejahat-jahatnya seseorang di antara kamu, itu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku barang sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, jika orang yang terdahulu dan orang yang terakhir di antaramu, manusia dan jin, mereka berada di bumi yang satu kemudian mereka minta kepada-Ku, maka Aku memenuhi permintaannya, hal yang demikian itu, tidaklah mengurangi sesuatu yang ada pada-Ku, sebagaimana sebatang jarum apabila dimasukkan ke laut. Wahai hamba- Ku, sesungguhnya itu semua adalah amal perbuatanmu. Aku mencatat semuanya, kemudian Kami membalasnya. Maka siapa saja yang mendapatkan kebaikan, hendaklah bersyukur kepada Allah, dan siapa saja yang mendapatkan selain daripada itu, maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri .” (HR.Muslim)

Memperbanyak amal kebajikan utamanya ketika lanjut usia