Senin, 12 Agustus 2019

Akhlak lilbanin


بسم الله الرحن الرحيم
بماذا يتخلق الولد ؟
Dengan apa seorang anak beradab?
-يَجِبُ عَلَى الْوَلَدِ أَنْ يَتَخَلَّقَ بِالْأَخْلَاقِ الْحَسَنَتِ مِنْ صِغَرِهِ, لِيَعِيْشَ مَحْبُوْبًافِي كِبَرِهِ : يَرْضَ عَنْهُ رَبُّهُ, وَيُحِبُّهُ أَهْلُهُ, وَجَمِيْعُ النَّاسِ. -
1.Wajib atas seorang anak berakhlak dengan akhlak yang baik dari kecilnya, agar kehidupannya dicintai ketika dewasa: Tuhannya Akan Ridho padanya, dan Keluarganya akan Senantiasa Mencintainya, Dan Seluruh Manusia...
وَ يَحِبُّ عَلَيْهِ أَيْضًا, أَنْ يَبْتَعِدَ عَنِ الْأَخْلَاقِ الْقَبِيْحَةِ, كَيْلَ يَكُونَ مَكْرُوهًا : لاَ يَرْضَى عَنْهُ رَبُّهُ, وَلَا يُحِبُّهُ أَهْلُهُ, وَلَا أَحَدٌ مِنَ النَّاسِ
2. Wajib juga atas seorang anak yang beradab, Menjauhi dari Akhlak yang tercela, Agar Tidak menjadi orang yang dibenci: Tuhannya Tidak Ridho Padanya,dan  Keluarganya Tidak Mencintainya dan juga Seluruh Manusia
2.اَلْوَلَدُ الْأَدِيْبُ
-أَلْوَلَدُ الْأَدِيْبُ يَحْتَرِمُ وَالِدَيْهِ وَمُعَلِّمِيْهِ , وَإِخْوَانَهُ الْكِبَارَ, وَكُلَّ مَنْ هُوَ أَكْبَرُ مِنْهُ , وَيَرْحَمُ إخْوَانَهُ الصِّغَارَ, وَكُلَّ مَنْ هُوَ أَصْغَرُ مِنْهُ. -وَيَصْدُقُ فِى كَلَامِهِ, وَيَتَوَاضَعُ مَعَ النَّاسِ, وَيَصْبِرُ عَلَى الْأَذَى, وَلَا يُقَاطِعُ الْأَوْلَادَ, وَلَا يَتَخَاصَمُ مَعَهُمْ, وَلَا يَرْفَعُ صَوْتَهُ إِذَا تَكَلَّمَ أَوْ ضَحِيْكَ
Seorang anak yang beradab
1. Seorang anak yang beradab ia memuliakan kedua orang tuanya dan para Pengajarnya, dan para saudaranya yang lebih besar, dan semua orang yang lebih besar darinya, dan menyayangi saudaranya yang lebih kecil, dan semua orang yang lebih kecil darinya.
2. Dan seorang anak yang beradab selalu jujur dalam setiap perkataannya, dan bertawadhu` (rendah hati) sesama manusia, dan bersabar atas gangguan  dan tidak memutuskan hubungan dengan Anak-Anak (Tetangga), tidak pula berkelahi bersama mereka, dan tidak meninggikan suara apabila sedang berbicara atau tertawa
3.اَلْوَلَدُ الْوَقِحُ
-ألْوَلَدُ الْوَقِحُ : لَا يَتَأَدَّبُ مَعَ وَالِدَيْهِ وَأَسَاتِذَتِهِ, وَلَا يَحْتَرِمُ مَنْ هُوَ أكْبَرُ مِنْهُ , وَلَا يَرْحَمُ مَنْ هُوَ أَصْغَرُ مِنْهُ , وَيَكْذِبُ إذَا تَكَلَّمَ , وَ يَرْفَعُ صَوْتَهُ إذَا ضَحِيْكَ , وَ يُحِبُّ الشَّتْمَ , وَالْكَلَامَ الْقَبِيْحَ , وَالْمُخَاصَمَةَ  وَيَسْتَهْزِئُ بِغَيْرِهِ , وَيَتَكَبَّرُ عَلَيهِ , وَلَا يَسْتَحْيِ أَنْ يَعْمَلَ قَبِيْحًا , وَلَا يَسْمَعُ النَّصِيْحَةَ
Seorang Anak Yang Jelek (Akhlaknya)
Seorang anak yang jelek (Akhlaknya): ia Tidak beradab kepada Kedua Orang Tuanya dan Para Ustadz²nya, ia tidak Menghormati orang yang lebih tua darinya, ia tidak Menyayangi orang yang lebih Muda darinya, ia selalu berbohong apabila berkata-kata, dan mengangkat suaranya apabila tertawa, dan ia suka Memaki, dan Berkata yang Tercela, dan Bertengkar serta Memperolok-olok orang lain, dan ia menyombongkan diri, dan ia tidak malu kalau berbuat yang tercela, dan ia tidak suka mendengar nasihat
4.يَجِبُ أَنْ يَتَأَدَّبَ الْوَلَدُ مِنْ صِغَرِهِ
-اَحْمَدُ وَلَدٌ صَغِيْرٌ لَكِنَّهُ أَدِيْبٌ , وَلِهَذَا يُحِبُّهُ أَبُوْهُ وَهُوَ أَيْضًا يُحِبُّ السُّؤَالَ عَنْ كُلِّ شَيْءٍ لَا يَفْهَمْهُ. -وَذَاتَ يَوْمٍ تَنَزَّهَ مَعَ أَبِيْهِ فِي بُسْتَانٍ فَرَآى شَجَرَةَ وَرْدٍ جَمِيْلَةً , وَلَكِنَّهَا مُعْوَجَّةٌ, فَقَالَ أَحْمَدُ : مَا أَجْمَلَ هَذِهَ الشَّجَرَةَ! وَلَكِنْ لِمَاذَا يَا أَبِي هِيَ مُعْوَجَّةٌ ؟ فَقَالَ اْلأَبُ : لِأَنَّ الْبُسْتَانِيَّ لَمْ يَعْتَنِ بِتَقْوِيْمِهَا, مِنْ صِغَرِهَا , فَصَارَتْ مُعْوَجَّةً فَقَالَ اَحْمَدُ : اْلأَحْسَنُ أَنْ نُقَوِّمَهَا الْآنَ, فَضَحِكَ أَبُوْهُ وَقَالَ لَهُ : لَا يَتَأَتَّي ذَلِكَ يَاوَلَدِي لِأَنَّهَا قَدْ كَبُرَتْ, وَغَلُظَتْ سَاقُهَا.  فَكَذَلِكَ الْوَلَدُ, الَّذِي لَمْ يَتَأَدَّبْ مِنْ صِغَرِهِ, لَا يُمْكِنُ تَأْدِيْبُهُ فِي كِبَرِهِ.
Seorang anak wajib beradab sejak dari kecilnya
Ahmad seorang anak kecil, akan tetapi ia beradab, oleh karna itu ayahnya mencintainya, dan ia juga suka bertanya dari segala sesuatu yang ia tidak mengerti.
Pada suatu hari ia berjalan²  bersama ayahnya ke kebun, maka ia melihat pohon bunga yang indah, akan tetapi pohon itu bengkok. Maka Ahmad bertanya: `Betapa indahnya pohon ini! Akan tetapi mengapa ia bengkok wahai ayah?`
Sang Ayah menjawab: `Karna Tukang Kebun tidak memperhatikan serta tidak meluruskannya semenjak dari kecilnya, maka jadilah ia bengkok`
Ahmad berkata: `Lebih  baik, kita meluruskannya saja sekarang`, Maka tertawa sang Ayah, dan Berkata: `Tidak Mudah yang demikian itu wahai Anakku, karena ia sudah tumbuh besar, dan ranting²nya pun Tebal.
Beginilah seorang anak yang tidak beradab dari kecilnya, tidak mungkin ia beradab pada waktu ia telah besar.
٥- اَللّٰهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
٥ -أَيُّهَا الْوَلَدُ الْعَزِيْزُ: اَللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى هُوَ الَّذِى خَلَقَكَ, وَحَسَّنَ صُوْرَتَكَ, بِأَنْ أَعْطَكَ عَيْنَيْنِ, تَنْظُرُ بِهِمَا الْأَشْيَاءَ, وَأُذُنَيْنِ تَسْمَعُ بِهِمَا الْأَصْوَاتَ, وَلِسَانًا تَتَكَلَّمُ بِهِ, وَيَدَيْنِ تَسْتَعْمِلُهُمَا فِي أَشْغَالِكَ, وَرِجْلَيْنِ تَمْشِي عَلَيْهِمَا, وَعَقْلًا تَعْرِفُ بِهِ الْخَيْرَمِنَ الشَّرِّ, وَأَنْعَمَ عَلَيْكَ بِالصِّحَّةِ وَالْعَافِيَةِ, وَوَضَعَ الرَّحْمَةَ فِى قُلُوبِ وَالِدَيْكَ, حَتَّى رَبَّيَاكَ تَرْبِيَةًحَسَنَةً. -فَيَجِبُ عَلَيكَ أَنْ تُعَظِّمَ رَبَّكَ وَتُحِبَّهُ, وَتَشْكُرَهُ عَلَى جَمِيْعِ نِعَمِهِ: بِأَنْ تَمْتَثِلَ أَوَامِرَهُ, وَتَجْتَنِبَ نَوَاهِيَهُ, وَأَنْ تُعَظِّمَ أَيْضَا جَمِيْعَ مَلآئِكَتِهِ, وَرُسُلِهِ, وَأَنْبِيَائِهِ, وَالصَّالِحِيْنَ مِنْ عِبَادِهِ, وَتُحِبَّهُمْ لِأنَّهُ تَعَالَى يُحِبُّهُمْ. -إذَا أَحْبَبْتَ رَبَّكَ, وَامْتَثَلَتْ أَوَامِرَهُ, وَاجْتَنَبْتَ نَوَاهِيَهُ, زَادَكَ مِنْ نِعَمِهِ, وَجَعَلَكَ مَحْبُوْبًا بَيْنَ النَّاسِ, وَحَفِظَكَ مِنْ كُلِّ أَذًاى, وَأَعْطَكَ كُلَّ مَا تُرِيْدُ: مِنَ الرِّزْقِ وَ غَيْرِهِ
5. Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi
1. Wahai anak yang Mulia : Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi Dia yang menciptakan mu, dan membaguskan rupa mu, dengan memberi kedua mata kepada mu dengannya kamu bisa melihat segala sesuatu, dan kedua telinga, dengannya kamu bisa mendengar suara, dan lisan yang dengannya kamu mampu berbicara, dan kedua tangan yang dengannya kamu mampu memakai untuk aktifitas mu, dan kedua kaki yang dengannya kamu bisa berjalan, dan akal yang dengannya kamu mengetahui yang Baik dari yang Buruk, dan Dia Memberi Nikmat atasmu berupa kesehatan yang sehat, serta meletakkan rasa sayang di hati kedua orangtuamu sehingga mereka mendidikmu dengan pendidikan yang baik.
2. Maka wajib atasmu untuk mengagungkan serta mencintai Tuhanmu, dan engkau mensyukuri atas segala nikmat-nikmatNya : dengan kamu mematuhi segala perintah-perintahNya, dan menjauhi segala LaranganNya, dan Juga kamu mengagungkan seluruh Para Malaikat-malaikatNya, Rasul-rasulNya, Nabi-NabiNya dan Seluruh orang-orang sholeh dari semua hamba-hambaNya, dan kamu cintai mereka karna sesungguhnya Allah yang Maha Tinggi mencintai mereka.
3. Apabila kamu telah mencintai Tuhanmu, dan mematuhi segala perintah-perintahNya serta menjauhi semua larangan-laranganNya, Dia akan menambah nikmat-nikmatNya kepadamu, dan menjadikanmu orang yang dicintai diantara manusia, serta menjaga mu dari segala gangguan, dan memberi mu segala apa-apa yang kamu mau: dari pada Rezeki atau yang Lainnya
مُحَمَّدٌ وَلَدٌ أَمِيْنٌ, يَخَافُ اللَّهَ, وَيَمْتَثِلُ أَمْرَهُ, وَذَاتَ يَوْمٍ قَالَتْ لَهُ أُخْتُهُ سُعَادُ: يَاأَخِي, إنَّ أَبَانَا قَدْ خَرَجَ مِنَ الْبَيْتِ, فَهَلُمَّ   بِنَا نَفْتَحْ خِزَانَةَ الطَّعَامِ لِنَأْكُلَ مَا فِيْهَا مِنَ الْمَأْ كُوْلَاتِ اللَّذِيْذَةِ, فَأَبُوْنَا لَا يَنْظُرُ إلَيْنَا. فَأَجَابَهَا مُحَمَّدٌ: حَقِيْقَةً يَا أُخْتِي, إنَّ أَبَانَا لَايَنْظُرُ إلَيْنَا, وَلَكِنْ أَمَا تَعْلَمِيْنَ: أَنَّ اللَّهَ هُوَ الَّذِى يَنْظُرُ إلَيْنَا. فَاحْذَرِى مِثْلَ هَذَا الْعَمَلِ الْقَبِيْحِ, لِأنَّكِ لَوْأَخَذْتِ شَيْئًا بِغَيْرِ رِضَا أَبِيْكِ, فَإنَّ اللَّهَ يَغْضَبُ عَلَيْكِ, وَسَوْفَ يُعَاقِبُكِ. فَخَافَتْ سُعَادُ, وَاسْتَحَتْ مِنْ سُوْءِ نِيَّتِهَا, وَقَالَتْ: صَحِيْحٌ كَلَامُكَ يَاأَخِي, وَأَشْكُرُكَ كَثِيْرًا, عَلَى هَذِهِ النَّصِيْحَةِ الطَّيِّبَةِ
   Muhammad seorang anak yang jujur, ia takut kepada Allah, dan ia mematuhi segala perintahNya. Pada suatu hari berkata kakak perempuannya yaitu su`aadah: `Wahai saudaraku, sesungguhnya ayah kita telah keluar dari rumah, maka marilah kita buka lemari makanan untuk kita makan apa-apa yang ada didalamnya dari pada makanan yang lezat, karna ayah tidak akan melihat kita`
  Maka Muhammad menjawab : `benar sekali wahai saudaraku, sesungguhnya ayah kita tidak melihat kita, akan tetapi apakah engkau mengetahuinya bahwa : sesungguhnya Allah lah yang melihat kita`
   `Maka hati-hatilah semisal perbuatan tercela ini, karna sesungguhnya kalau engkau mengambil sesuatu dengan tanpa Ridho ayahmu, Maka sesungguhnya Allah Murka Terhadapmu, dan Dia kelak akan memberi Hukuman kepadamu..`
   Maka takutlah su`adah, dan malu atas keburukan niatnya, dan ia berkata: `benar kata-katamu wahai saudaraku, dan aku bersyukur sekali atas nasihat yang baik ini
حَسَنٌ وَلَدٌ مُطِيْعٌ: يُصَلِّى كُلَّ يَوْمٍ, الصَّلَوَاتِ الخَمْسَ فِي أَوْقَاتِهَا, وَيُوَاظِبُ عَلَى الْحُضُوْرِ فِى الْمَدْرَسَةِ, وَعَلَى قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ, وَمُطَالَعَةِ الدُّرُوْسِ فِي الْبَيْتِ, وَلِذَالِكَ يُحِبُّهُ أَبُوْهُ وَأُمُّهُ, وَأَسَاتِذَتُهُ وَجَمِيْعُ النَّاسِ. وَمِنْ عَادَتِهِ إذَا أَرَادَ النَّوْمَ: أَنْ يَّذْكُرَاللَّهَ, وَيَشْكُرَهُ عَلَى أَنْ حَفِظَهُ طُوْلَ يَوْمِهِ, مِنَ الْبَلاَءِ وَالْأَذَى, ثُمَّ يَقُوْلَ: بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَأَمُوْتُ, وَإذَا قَامَ مِنْ نَوْمِهِ, يَشْكُرُاللَّهَ عَلَى نِعْمَةِ النَّوْمِ, وَيَقُوْلُ: اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإلَيْهِ النُّشُوْرُ. وَمِنْ عَادَتِهِ أَيْضًا إذَا أَكَلَ: أَنْ يَقُوْلَ أَوَّلَا: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ, وَإذَا فَرَغَ مِنْهُ, يَشْكُرُاللَّهَ عَلَى نِعْمَةِ الْأَكْلِ, لِأَنَّهُ يَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ هُوَ الَّذِي أَوْجَدَ لَهُ الطَّعَامَ, وَيَقُوْلُ: أَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِى هَذَا الطَّعَامَ, وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلَا قُوَّةٍ. مَا أَسْعَدَ هَذَا الْوَلَدَ الْمُطِيْعَ: يَرْضَى عَنْهُ رَبُّهُ وَسَوْفَ يُدْخِلُهُ الْجَنَّةَ
   Hasan adalah seorang anak yang ta`at, ia sholat setiap hari, sholat lima waktu, dan ia selalu lazim hadir di madrasah untuk membaca Al Qur`an, dan mengulang-ulang pelajarannya dirumah, dengan begitu ia disukai ayah dan ibundanya, dan para guru-guru nya dan seluruh manusia...
   Dan dari kebiasaannya apabila ingin tidur : dan hendaknya ia mengingat Allah, serta bersyukur atas PenjagaanNya sepanjang hari dari segala Bencana dan Gangguan, kemudia ia berdoa `dengan Nama Allah saya hidup dan dengan NamaNya saya Mati`...Dan Apabila ia telah bangun dari tidurnya, ia bersyukur kepada Allah atas nikmat Tidur, dan bedoa : `Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah matinya kami dan kepadaNya lah kami kembali` ...
   Dan dari kebiasaannya juga apabila makan : maka ia berkata `Bismillah` terlebih dahulu, dan apabila ia selesai dari makannya, ia bersyukur atas nikmat makan, karna sesungguhnya ia mengetahui bahwa Allah yang memberikan makanan kepadanya, dan berdoa `Alhamdulillahi ladzi Ath`amany hadzath tho`aman wa rozaqonihi min ghoiri haulin minni wa laa quwwah`...
   Betapa bahagianya anak yang Ta`at ini : Tuhannya akan Ridho padanya dan kelak akan dimasukannya kedalam syurga.
1.أَيُّهَا الْوَلَدُ الْأَدِيْبُ, كَمَا يَجِبُ عَلَيْكَ أَنْ تُعَظِّمَ رَبَّكَ, سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, يَجِبُ عَلَيْكَ أَيْضًا, أَنْ تُعَظِّمَ نَبِيَّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ, وَتمْلَأَ قَلْبَكَ بِمَحَبَّتِهِ, حَتَّى تُحِبَّهُ أكْثَرَ مِنْ مَحَبَّتِكَ لِوَالِدَيْكَ وَلِنَفْسِكَ, لِأَنَّهُ الَّذِي عَلَّمَنَا دِيْنَ الْإسْلَامِ, وَبِسَبَبِهِ عَرَفْنَا رَبَّنَا, وَفَرَّقْنَا بَيْنَ الْحَلَالِ وَالْحَرَامِ, وَلِأَنَّ اللَّهَ تَعَالَى أَحَبَّهُ, فَجَعَلَهُ أَفْضَلَ النَّاسِ, وَصَيَّرَهُ قُدْوَةً لَنَا فِى الْأَخْلَاقِ وَالْأَدَابِ. 2.إذَا أَحْبَبْتَ نَبِيَّكَ صَلىَّ اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّامَ, فَاتَّبِعْهُ فِى سِيْرَتِهِ, وَاعْمَلْ بِنَصَائِحِهِ, لِتَنَالَ مَحَبَّةَ اللَّهِ وَرِضَاهُ
نبيك محمد صلى الله عليه و آله وسلمَ
Nabi mu Muhammad Shollallahu `Alaihi Wa Aalihi Wa Sallam
1. Wahai Seorang Anak yang Beradab: sebagaimana wajib atasmu untuk mengagungkan Tuhanmu yang Maha Suci lagi Maha Tinggi, Wajib juga atasmu untuk mengagungkan Nabi mu Muhammad Shollallahu `Alaihi wa Aalihi wa Sallam, dan memenuhi hatimu dengan mencintainya sehingga Rasa Mencintainya lebih banyak/besar dari rasa cintamu terhadap kedua orang tuamu dan terhadap dirimu sendiri. Karna sesungguhnya beliau yang mengajarkan kita akan Agama Islam, dan dengan sebabnya kita mengetahui Tuhan kita, dan kita mampu membedakan antara yang Halal dan yang Haram. Karna sesungguhnya Allah Ta`ala mencintainya (Nabi Muhammad Shollallahu `Alaihi wa Aalihi wa Sallam), maka Dia (Allah) Menjadikannya (Nabi Muhammad) sepaling unggul/utamanya Manusia, serta menjadikannya contoh/panutan bagi kita didalam akhlak-akhlak dan adab-adabnya
2. Apabila engkau telah mencintai Nabi mu, maka ikutilah didalam perjalanannya, dan Beramal dengan Nashihat²nya agar engkau dapat Cinta dan RidhoNya Allah.
9.آدَابُ الْمَنْزِلِ
1.يَجِبُ عَلَى الْوَلَدِ أنْ يُرَاعِيَ الْأَدَبَ فِي مَنْزِلِهِ, بِأَنْ يَحْتَرِمَ وَالِدَيْهِ, وَإخْوَانَهُ وَأَخَوَاتِهِ, وَكُلَّ مَنْ فِي الْمَنْزِلِ, وَلَا يَعْمَلَ شَيْئًا يُغْضِبُ أَحَدًا مِنْهُمْ, وَلَا يُعَانِدَ  أَخَاهُ الْكَبِيْرَ, وَلَا يُخَاصِمَ أَخَاهُ الصَّغِيْرَ, وَلَا يُؤْذِيَ الْخَاِدمَ, وَإِذَا لَعِبَ بِنَظَامٍ, بِغَيْرِ صِيَاحٍ وَلَا حَرَكَتِ لَا تَلِيْقُ بِهِ, لَا سِيَّمَا إذَا كَانَ أَحَدٌ فِي الْبَيْتِ نَائِمًا اَوْ مَرِيْضًا. 2.وَأَنْ يُحَافِظَ عَلَى أَدَوَاتِ اْلمَنْزِلِ: فَلَا يَكْسِرَ الْأَوَانِيَ, وَلَا يُغَيِّرَ الْأَبْوَابَ, وَلَا يُفْسِدُ الْأَشْجَارَ, وَإِذَا كَانَ عِنْدَهُ هِرٌّ أَوْ دَجَاجٌ, يُقَدِّمُ لَهُ الطَّعَامَ وَالشَّرَابَ وَلَا يُؤْذِيْهِ
آداب المنزلِ
Adab di Rumah
1. Wajib atas seorang Anak untuk Memperhatikan Adab di dalam Rumahnya, dengan Menghormati Kedua Orang Tuanya, dan Saudara-saudara laki-lakinya ataupun kepada Saudari Perempuannya, dab Semua orang didalam Rumahnya, dan tidak melakukan sesuatu yang membuat salah satu dari mereka menjadi Marah, dan tidak membantah saudaranya yang lebih besar serta memusuhi saudaranya yang lebih kecil darinya, dan tidak menyakiti para pembantu, dan apabila bermain maka bermainlah dengan Disiplin, dengan tanpa berteriak-teriak dan tidak bergerak (berlaga) yang tidak sesuai, terutama apabila ada seseorang dirumah yang sedang tidur atau sedang sakit
2. Dan Memelihara terhadap Alat-alat Rumah, maka tidaklah memainkan Alat-alat Dapur, dan tidak mendobrak Pintu, Merusak Pepohonan, dan apabila ada padanya Kucing atau Ayam, maka hendaknya ia memberi kepadanya Makan-makanan dan Minum-minuman dan jangan Menyakitinya.
10.عَبْدُ اللَّهِ فِي مَنْزِلِهِ
عَبْدُاللَّهِ فِي مَنْرِلِهِ مِثَالُ اْلأَدَبِ وَالنَّظَامِ: يَغْتَسِلُ كُلَّ صَبَاحٍ وَمَسَاءٍ, وَيَعْتَنِى بِنَظَافَةِ مَلَابِسِهِ وَكُتُبِهِ, وَيَضَعُهَا مُرَتَّبَةً فَي مَحَلٍّ خَاصٍّ, وَلَا يَتَمَخَّطُ فِي ثَوْبِهِ أَوْ فِي اْلجِدَارِ وَلَكِنْ فِي اْلمِنْدِيْلِ, وَلَا يَبْصُقُ عَلَى اْلقَاعَةِ, وَلَا يُوَسِّخُ اْلأَبْوَابَ, وَلَا يَكْتُبُ فِي اْلجُدْرَانِ, أَوْ يَتَسَلَّقُ اْلأَشْجَارَ, وَلَا يَلْعَبُ بِرَمِى اْلأَحْجَارِ, كَيْلَا يَكْسِرَ زُجَاجَ النَّوَافِذِ, أَوْ يُؤْذِيَ غَيْرَهُ. وَكَانَ عَبْدُاللَّهِ يُصَافِحُ وَالِدَيْهِ, وَإِخْوَانَهُ وَأَخَوَاتِهِ كُلَّ صَبَاحٍ وَ مَسَاءٍ,وَلَا يَدْخُلُ غُرْفَةَ أَحَدٍ مِنْ غَيْرِ اْسْتِئْذَانٍ, وَلَا يُحِبُّ أَنْ يَجْلِسَ مَعَ اْلأَخْدَامِ, وَلِا يُخْبِرُ أَحَدًا, بِمَا يَقَعُ فِي مَنْزِلِهِ. وَمِنْ عَادَتِهِ أَنْ يَنَامَ مُبَكِّرًا, وَيَقُوْمَ مُبَكِّرًا, وَأَنْ يُحَافِظَ عَلَى صَلَوَاتِهِ, وَيُطَالِعَ دُرُوْسَهُ, وَلَا يَلْعَبَ إِلَّا فِي وَقْتِ الَّعِبِ, وَأَنْ يَسْمَعَ نَصَائِحَ أَبِيْهِ وَأُمِّهِ. بِذَالِكَ يَنَالُ عَبْدُاللَّهِ رِضَى وَاِلدَيْهِ وَأَهْلِهِ, وَيَعِيْشُ مَعَهُمْ سَعِيْدًا مَسْرُوْرًا
عبد الله في منزِلهِ
Abdullah dirumahnya
Abdullah didalam rumahnya semisal anak yang Beradab serta Rajin:
ia selalu Mandi setiap Pagi dan Sore hari, dan dia selalu bersungguh2 untuk membersihkan Pakaian2annya juga Kitab-kitabnya (buku2nya) dan meletakannya dengan Rapih ditempat yang khusus, dan ia tidak mengelap ingus ke pakaian atau ke dinding, akan tetapi ia menggunakan sapu tangan,dan tidak meludah ke lantai, tidak juga mengotori pintu dan menulis2 didinding, tidak pula memanjat-manjat dipohon dan tidak melempar2 batu agar tidak memecahkan kaca jendela atau merusak yang lainnya.
Adanya Abdullah itu senantiasa mencium tangan Kedua Orang Tuanya dan saudara-saudaranya yang laki-laki maupun saudaranya yang perempuan setiap Pagi dan Petang, dan ia tidak suka Masuk kamar orang lain tanpa seizin yang mempunyai kamar, dan abdullah tidak suka pula duduk bersama para pembantu, dan tidak suka pula menceritakan apa2 yang terjadi diRumahnya.
Dan daripada kebiasanya Abdullah, ia senantiasa Tidur lebih Awal dan Bangun lebih Awal pula, dan dia senantiasa menjaga Sholat2nya (pada waktunya), dan mengulang2 pelajarannya, dan dia tidak suka bermain kecuali pada waktu bermain, dan ia senantiasa mendengar Nashihat2 Ayah dan Ibundanya.
oleh karena itu Abdullah mendapatkan Ridho kedua OrangTua dan Keluarganya, dan dia hidup bersama mereka dengan bahagia dan riang gembira.

11. أُمُّكَ الرَّحِيْمَةُ

1. إِعْلَمْ يَا بُنَيَّ: أَنْ اُمَّكَ تَبِعَتْ كَثِيْرًا مِنْ أَجْلِكَ: حَمَلَتْكَ فِي بَطْنِهَا تِسْعَةَ أَشْهُرٍ, ثُمَّ أَرْضَعَتْكَ وَرَبَّتْكَ تَرْبِيَةً حَسَنَةً إِلَى أَنْ كَبِرْتَ, وَنَظَّفَتْ جِسْمَكَ وَثِيَابَكَ, وَهَيَّأَتْ فِرَاشَكَ وَطَعَامَكَ, وَحَرَسَتْكَ مِنْ كُلِّ أَذًى. 2. أُمُّكَ رَحِيْمَةٌ بِكَ, وَتُحِبُّكَ كَثِيْرًا, وَتَتَمَنَّى أَنْ تَكُوْنَ أَحْسَنَ اْلأَوْلَادِ, وَهِيَ مَعَ تَعَبِهَا مِنْ اَجْلِكَ صَابِرَةٌ عَلَيْكَ, مَسْرُوْرَةٌ بِكَ, تَفْرَحُ جِدًّا إِذَا فَرِحْتَ, وَرَأَتْكَ بِصِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ, وَتَحْزَنُ إِذَا حَزِنْتَ, أَوْ كُنْتَ مَرِيْضًا, فَتَجْتَهِدُ فِي إِحْضَارِ الدَّوَاءِ, وَتَدْعُوْلَكَ بِالشِّفَاءِ, وَلَا تَسْتَرِيْحُ إِلَّا إِذَا تَعَافَيْتَ تَمَامًا. 3. أُنْظُرْ اِلَى أَخِيْكَ الصَّغِيْرِ, كَيْفَ تَتْعَبُ أُمُّكَ فِي تَرْبِيَتِهِ, وَكَيْفَ تُحِبُّهُ مَحَبَّةً شَدِيْدَةً, لِتَعْرِفَ حَالَتَكَ فِي صِغَرِكَ.

أمك الرحيمةُ


  1.  Ingatlah wahai Anakku, sesungguhnya Ibumu sangat capek sekali oleh kamu, ia mengandungmu selama sembilan bulan diperutnya, kemudia menyusui kamu, dan mendidik kamu dengan pendidikan yang baik hingga kamu besar, dan ia senantiasa membersihkan badan dan pakaianmu, dan menyiapkan tempat tidur dan makananmu serta menjaga kamu dari setiap gangguan.
   2. Ibumu begitu sayang kepadamu, dan ia sangat Mencintaimu, dan ia begitu berharap agar engkau menjadi Sebaik-baiknya Anak, dan ia bersama kepayahannya karna kamu ia bersabar terhadapmu, ia bahagia denganmu, dan ia sangat senang apabila kamu senang dan sehat sertai baik, ia senantiasa melihatmu, ia akan sedih jika kamu merasa sedih, atau kamu sakit, maka ia dengan segera mengantarkan atau membawamu obat, serta ia senantiasa mendoakanmu dengan kesembuhan, dan ia tidak akan berisitirahat kecuali apabila kamu telah sembuh secara sempurna.
   3. Lihatlah kepada Adikmu yang masih kecil, bagaimanakah ibumu Capek dalam mendidiknya, dan bagaimanakah ia mencintainya dengan cinta yang amat sangat, agar kamu tahu keadaanmu dahulu waktu masih kecil.

12. آدَابُ الْوَلَدِ مَعَ أُمِّهِ

1. أَيُّهَا اْلوَلَدُ اْلأَدِيْبُ! إِذَا عَرَفْتَ تَعَبَ أُمِّكَ فِي تَرْبِيَتِكَ, وَعُظْمَ مَحَبَّتِهَا لَكَ, فَبِمَا ذَا تَجْزِيْهَا ؟ طَبْعًا إِنَّكَ لَا تَقْدِرُ أَنْ تَجْزِيَ أُمَّكَ, وَمَا عَلَيْكَ إِلَّا أَنْ تَعْمَلَ بِهَذِهِ اْلآدَابِ: 2. أَنْ تَمْتَثِلَ أَوامِرَهَا، مَعَ الْمَحَبَّةِ وَالْإِحْتِرَامِ، وَتَعْمَلَ كُلَّ شَيْءٍ يُفَرِّحُ قَلْبَهَا، وَتَبْتَسِمَ أَمَامَهَا دَائِمًا، وَتُصَافِحَهَا كُلَّ يَوْمٍ، وَتَدْعُوَ لَهَابِطُوْلِ الْعُمْرِ، فِي صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ. 3. وَأَنْ تَحْذَرَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِى قَلْبَهَا، فَلَا تَعْبِسَ بِوَجْهِكَ، إِذَا أَمَرَتْكَ بِشَيْءٍ، أَوْ غَضِبَتْ عَلَيْكَ، وَلَا تَكْذِبَ عَلَيْهَا، أَوْ تَشْتِمَهَا، أَوْ تَتَكَلَّمَ أَمَامَهَا بِكَلَامٍ قَبِيْحٍ، أَوْ تَنْظُرَ إِلَيْهَا بِعَيْنٍ حَادَّةٍ، وَلَا تَرْفَعَ صَوْتَكَ فَوْقَ صَوْتِهَا، وَإِذَاطَلَبْتَ مِنْ أُمِّكَ شَيْئًا، فَلَاتَطْلُبْهُ أَمَامَ الضَّيْفِ، وَإِذَا مَنَعَتْكَ فَاْسْكُتُ، وَلَا تَغْضَبْ أَوْ تَبْكِ، أَوْ تُهَمْهِمْ عَلَيْهَا

آداب الولد مع أمهِ
Adab Seorang Anak kepada Ibundanya

1. Wahai Anak yang Beradab! Apabila kamu telah mengetahui capeknya ibumu didalam mendidikmu, serta kebesaran cintanya kepadamu, maka dengan apa kamu membalasnya?
tentu kamu tidak akan Mampu untuk Membalas Ibumu, dan hendaklah kamu melakukan kecuali dengan Adab ini:
2. Hendaknya kamu melakukan dan melaksanakan segala perintah-perintahnya, bersamaan Rasa Suka dan Rasa Hormat, dan kamu melakukan setiap sesuatu yang akan membuat hatinya senang, dan selalu tersenyum dihadapannya, dan selalu mencium tangannya setiap hari, serta mendoakannya Panjang Umur serta diberikan Kesehatan Lahir dan Batin
3. Dan hendaklah kamu Berhati-hatilah dari Sesuatu yang menyakiti Hatinya, maka jangan kamu Bermuka Masam apabila ia Menyuruhmu, atau ketika ia Marah kepadamu, dan jangan kamu Berbohong kepadanya, atau Mencacinya, atau bertutur kata dihadapannya dengan kata-kata yang Buruk, atau kamu Melihat kepadanya dengan Melotot, dan Jangan kamu Mengangkat Suara kamu diatas Suaranya, dan apabila kamu meminta sesuatu kepada ibumu, maka jangan kamu Meminta kepadanya dihadapan Tamu, dan Apabila ia Mencegahmu maka Diamlah, dan jangan Marah atau Menangis atau Merengek-rengek kepadanya.

13. صَالِحٌ وَ أُمُّهُ

صَالِحُ وَلَدٌ بَارٌّ بِأُمِّهِ، وَذَاتَ يَوْمٍ مَرِضَتْ أُمُّهُ، فَحَزِنَ كَثِيْرًا، وَاْسْتَأْذَنَ مِنْ أَسَاتِذَتِهِ: أَنْ يَجْلِسَ عِنْدَهَا فِي الْبَيْتِ، لِيَخْدَمُهَا، لِأَنَّهَامَاعِنْدَهَا خَادِمَةٌ. فَكَانَ صَالِحٌ تَارَةً يَشْتًرِى لَهَا دَوَاءً مِنَ الصَّيْدَلِيَّةِ، وَتَارَةً يَشْتَرِى لَهِا طَعَامًا وَفَوَاكِهَا مِنَ السُّوْقِ، وَيُقَدِّمُ إِلَيْهَا كُلَّمَا تَحْتَاجُ إِلَيْهِ مِنْ طَعَامٍ أَوْدَوَاءٍ، وَيُسَلِّى قَلْبَهَا بِالْكَلَامِ الْجَمِيْلِ. وَبَعْدَ اَيَّامٍ، شُفِيَتْ مِنْ مَرَاضِهَا، فَفَرِحَ صَالِحٌ فَرَحًا شَدِيْدًا، وَلَا يَزَالُ يَدْعُو اللهَ أَنْ يَحْفَظَ أُمَّهُ، وَيُدِيْمَ صِحَّتَهَا

صالح و أمهُ
`Sholeh bersama Ibundanya`

   Soleh adalah anak yang Berbakti kepada Ibundanya, dan pada suatu hati ibundanya Sakit, maka sholeh begitu bersedih, dan ia meminta izin kepada Gurunya untuk menemani disisi ibundanya untuk membantunya, karna ibundanya tidak ada pembantu disisinya.
   Adanya Sholeh, terkadang ia membeli obat untuk ibunya di apotik, dan kadang-kadang ia membeli makanan dan buah-buahan dipasar , dan ia senantiasa mendahulukan setiap sesuatu/kebutuhan ibunya daripada makanan ataupun obat-obatan, dan ia selalu menghibur hati ibunya dengan berbicara yang baik-baik.
   Dan setelah beberapa hari, ibunya sembuh dari sakit, maka sholeh amat sangat senang dan riang bahagia, dan dia senantiasa berdoa kepada Allah untuk menjaga ibundanya, serta melanggengkan kesehatannya.

14. أَبُوْكَ الشَّفِيْقُ

1. إِعْلَمْ اَيُّهَا الْوَلَدُ النَّجِيْبُ: أَنَّ أَبَاكَ يُحِبُّكَ أَيْضًا مِثْلَ أَمِّكَ، فَهُوَ يُخْرَجُ كُلَّ يَوْمٍ مِنَ الْبَيْتِ صَابِرًا عَلَى التَّعَبِ وَالْحَرِّ، فَيَذْهَبُ إِلَى الدُّكَّانِ أَوِالسُّوْقِ، لِيُحَصِّلَ مَا لًا يُنْفِقُهُ عَلَيْكَ، وَيَشْتَرِى لَكَ الْمَلَابِسَ وَالْأَطْعِمَةَ، وَكُلَّ 
شَيْءٍ تَحْتَاجُ إِلَيْهِ، وَهُوَ مَعَ ذَالِكَ مَسْرُوْرٌ وَفَرْحَانٌ

Ketahuilah wahai anak yang mulia, sesungguhnya ayah mu juga mencintaimu seperti ibumu, ia keluar rumah mencari rizki setiap hari dengan sabar atas kelelahan dan panas matahari, ia pergi ke toko dan pasar untuk mencari rizki yang akan dinafkahkannya kepada mu, dan membelikan kamu berbagai pakaian dan makanan, setiap hari kamu membutuhkannya, walaupun demikian ayah mu itu bahagia dan senang
. 2.
وَأَبُوْكَ يُحَافِظَ عَلَى صِحَّتِكَ، وَيَحْرُسُكَ مِنْ كُلِّ مَايُؤْذِيْكَ، فَإِذَا مَرِضْتَ فَإِنَّهُ يَحْزَنُ كَثِيْرًا، وَيَدْعُوْلَكَ طَبِيْبًا، وَيَشْتَرِى لَكَ أَدْوِيَةً، وًلَا يَفْرَحُ إِلَّا إِذَاتَعَافَيْتَ، وَهُوَ دَائِمًا يَدْعُو اللهَ لَكَ بِصِّحَةِ وَاسَّلَامَةِ.

Dan ayah mu menjaga kesehatan mu, menjaga mu dari setiap bahaya, jika engkau sakit sesungguhnya dialah yang sangat bersedih, dan memanggilkan dokter untuk mu, membelikan mu obat-obatan, dan tidak bergembira kecuali jika kamu telah sehat, dan ia senantiasa berdoa kepada Allah untukmu agar senantiasa sehat dan selamat.

 3. وَأَبُوْكَ يُفَكِّرُ كُلَّ وَقْتٍ، فِي شَأْنِ تَرْبِيَتِكَ، وَلِذَالِكَ يُدْخِلُكَ الْمَدْرَسَةَ، وَيَشْتَرِى لَكَ الْكُتُبَ، وَأَدَوَاتِ التَّعْلِيْمِ، لِتَكُوْنَ فِي الْمُسْتَقْبَلِ رَجُلًا كَامِلًا، فِي عِلْمِهِ وَآدَابِهِ، نَا فِعًا لِنَفْسِهِ وَلِقَوْمِهِ.
Dan ayah mu selalu memikirkan mu setiap saat, dalam hal pendidikanmu, oleh karena itu ia memasukkanmu ke sekolah, membelikan mu kutub, dan perlengkapan belajar, agar engkau menjadi laki-laki sempurna di masa mendatang dalam ilmunya, adabnya, dan bermanfaat unuk dirinya dan masyarakatnya.

15. آدَابُ الْوَلَدِ مَعَ أَبِيْهِ

1. أَيُّهَاالْوَلَدُ الْمَحْبُوبُ: يَلْزَمُكَ أَنْ تَتَأَدَّبَ مَعَ أَبِيْكَ كَمَا تَتَأَدَّبَ مَعَ أُمِّكَ، وَأَنْ تَمْتَثِلَ أَوَامِرَهُ، وَتَسْمَعَ نَصَائِحَهُ لِأَنَّهُ لَايَأْمُرُكَ إِلَّابِشَيْءٍ يَنْفَعُكَ، وَلَا يَنْهَاكَ إِلَّا عَنْ شَيْءٍ يَضُرُّكَ. 2. وَأَنْ تَطْلُبَ دَائِمًا رِضَاهُ: بِأَنْ تُحَاِفظَ عَلَى كُتُبِكَ وَمَلَابِسِكَ، وَجَمِيْعِ أَدَوَاتِكَ، وَتُرَتِّبَهَافِي مَوْضِعِهَا، وَلَا تُضَيِّعَ شَيْئًامِنْهَا، وَأَنْ تَجْتَهِدَ فِي مُطَالَعَةِ دُرُوْسِكَ، وَتَعْمَلَ فِي الْمَنْزِلِ وَخَارِجِهِ، كُلَّ شَيْءٍ يُفَرِّحُ قَلْبَهُ، وَأَنْ لَا تُكَلِّفَ أَبَاكَ أَنْ يَشْتَرِيَ لَكَ شَيْئًا مِنَ الْأَشْيَاءِ، وَلَا تُؤْذِيَ أَحَدًا مِنْ إِخْوَانِكَ وَأَخْوَاتِكَ. 3. فَإِذَا أَرْضَيْتَ وَالِدَيْكَ، رَضِيَ عَنْكَ رَبُّكَ، فَعِشْتَ سَعِيْدًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

آداب الولد مع أبيْهِ

Adab seorang anak laki-laki terhadap ayahnya

Wahai anak yang tercinta, wajib atas mu beradab kepada ayamu sebagaimana engkau beradab kepada ibumu, kau kerjakan perintah-perintahnya (ayah), kau dengarkan nasihat-nasihatnya, karena sesungguhnya ayah mu itu tidak akan memerintahkanmu melainkan sesuatu itu pasti bermanfaat bagimu dan tidaklah ia akan melarangmu kecuali terhadap sesuatu yang membahayakanmu.

wajib pula bagimu untuk  selalu meminta ridhonya, dengan cara engkau menjaga kitab-kitab dan pakaianmu, serta seluruh peralatan-peralatanmu, engkau rapikan barang-barang itu ditempatnya, janganlah menyia-nyiakan sedikitpun dari barang-barang itu. Dan juga engkau harus bersungguh-sungguh didalam mutola’ah pelajaranmu, kau kerjakan dirumah dan diluar rumah segala hal yang dapat menyenangkan hatinya. Dan jangan sampai kau membebani ayahmu untuk membelikan sesuatu dari segala sesuatu (maksudnya : barang ini dan itu), dan jangan engaku menyakiti seorang pun dari saudara-saudaranya yang laki-laki maupun saudara2nya yang perempuan. 

apabila kedua orang tuamu ridho terhadapmu, niscaya Tuhanmu pun akan ridho terhadapmu, maka kau akan hidup dalam keadaan bahagia didunia dan diakhirat. 

16. رَحْمَةُ الْأَبِ

كَانَ لِرَجُلٍ وَلَدٌ عَنُوْدُ، وَكَمْ مَرَّةٍ مَنَعَهُ أَبُوْهُ مِنْ إِيْذَاءِ الْحَيَوَانِ، وَطُلُوْعِ الْأَشْجَارِ، وَلَكِنْ لَمْ يَسْمَعْ كَلَامَهُ. وَذَاتَ يَوْمٍ ضَرَبَ قِطًّا، فَعَضَّهُ الْقِطُّ فِي رِجْلِهِ حَتَّى جَرَحَهَا، فَتَوَجَّعَ شَدِيْدًا، فَلَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يَنَامَ، أَوْ يَأْكُلَ، مِنْ شِدَّةِ الْوَجَعِ، فَدَعَالَهُ أَبُوْهُ طَبِيْبًا، وَخَسِرَ عَلَيْهِ كَثِيْرًا: لِأُجْرَةِ الطَّبِيْبِ، وَثَمَنِ الْأَدْوِيَةِ، وَلَكِنْ أَبُوْهُ لَمْ يُبَالِ بِذَالِكَ، لِأَنَّهُ يُحِبُّ أَنْ يَشْتَفِيَ وَلَدُهُ سَرِيْعًا. وَبَعْدَ مُدَّةٍ تَعَافَى الْوَلَدُ، فَتَابَ مِنْ عَادَتِهِ الْقَبِيْحَةِ، وَعَاهَدَ أَبَاهُ، عَلَى أَنْ يَعْمَلَ دَائِمًا بِنَصَائِحِهِ، وَلَايُعَانِدَهُ أَبَدًا، حَتَّى يَسْلَمَ مِنَ الْأَذَى، وَيَعِيْشَ فِي رَاحَةٍ

رحمة الأبِ


Kasih sayang seorang ayah
Dahulu kala terdapat seorang lelaki yang memiliki anak yang durhaka. Sudah berapakali ayanya melarangnya menyakiti binatan dan memanjat pohon akan tetapi ia tidak mendengarkan perkataannya. 

Pada suatu hari, ia memukul seekor kucing. Kemudian kucing itu menggigit kakinya sehingga kucing tersebut melukainya. Lalu anak itu merasa sangat kesakitan. Ia tidak bisa tidur, tidak bisa makan karna sangat sakitnya. Kemudian ayahnya memanggilkan dokter untuknya. Sehingga membuatnya mendapat kerugian yang banyak, sebab membayar upah dokter dan pembelian beberapa obat. Akan tetapi, ayahnya tidak begitu memperdulikan hal tersebut. Karna yang ia inginkan anaknya sembuh dengan cepat. 

Setelah masa hari anak itu sembuh, kemudian ia bertaubat dari kebiasaan buruknya, dan ia berjanji kepada ayahnya untuk senantiasa mengamalkan nasihat-nasihatnya dan tidak melawannya selama-lamanya, sehingga ia dapat selamat dari segala macam bahaya dan hidup dalam keadaan yang nyaman.

Selanjutnya klik disini 

Terjemah bahasa jawa klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar