Bab kurban
باب الضحية والعقيقة
الضحية سنة مؤكدة في جميع الجهات، ويزيد تأكدها في حق الحجاج بمنى، ويدخل وقتها إذا طلعت الشمس ومضى زمن يسع صلاة العيد وخطبتيه ويستمر أداء إلى غروب الشمس آخر أيام التشريق الثلاثة، فمن ذبح ضحيته قبل دخول وقتها لم تقع له ضحية، وكذا من ذبحها بعد خروج وقتها إلا إذا نذر ضحية معينة أو ضحية في ذمته ثم عين المنذور وأخر الذبح حتى خرج الوقت فإنه يلزمه بعده ويكون قضاء، ويحرم تأخير ذبح الواجبة عن وقتها بلا عذر.
Berkurban itu sunah muakad untuk semua kalangan, berkurban bertambah muakadnya terhadap hak orang-orang yang berhaji yang diMina, masuknya waktu kurban ialah ketika matahari telah terbit dan telah lewat waktu yang memuat solat id dan kedua khutbahnya, waktu tersebut masih berlaku dalam keadaan Ada' (tunai) hingga terbenamnya matahari diahir hari tasyrik yang tiga. Barangsiapa menyembelih kurbannya sebelum masuknya waktu berkurban maka tidak jadi untuknya hewan yang ia sembelih itu sebagai kurban, begitu pula orang yang menyembelih kurbannya setelah keluarnya waktu kecuali bila ia bernadzar kurban yang dinyatakan atau kurban dalam tanggungannya kemudian nyatalah (terlaksana) yang dinadzari itu dan ia mengakhirkan (menunda-nunda) nyembelih hingga keluarnya waktu, maka menyembelih itu wajib olehnya setelah keluar waktu dan adanya nyembelih itu qodo, haram mengahirkan (menunda-nunda) menyembelih kurban yang wajib mengakhirkan dari waktunya dengan tanpa udzur.
(ولا تصح التضحية) إلا بالأنعام وأفضلها بعير ثم بقرة ثم شاة وسبع شياه أفضل من بعير والضأن أفضل من المعز، وتصح بالذكر والأنثى إلا إن كانت حبلى والذكر أفضل، فإن كثر نزوانه فالأنثى التي لم تلد أفضل منه، والمجزىء من الإبل ما تم له خمس سنين ودخل في السادسة، ومن البقر والمعز ما تم له سنتان ودخل في الثالثة، ومن الضأن ما تم له سنة أو أسقط ثناياه بعد ستة أشهر، ولا يجزىء ما فيه جرب ولو يسيراً، ولا ما فيه هزال أو عرج أو عور أو مرض بيِّن وما انفصل منه جزء مأكول ولو يسيراً إلا الخصي
Kurban tidak sah kecuali dengan menggunakan hewan ternak, paling utamanya hewan ternak ialah unta kemudian sapi kemudian kambing, tujuh kambing lebih utama dari sekor sapi kambing jenis domba lebih utama dari kambing biasa, kurban sah dengan menggunakan hewan jantan atau betina kecuali betinanya keadaanya hamil, hewan jantan lebih utama, bila hewan jantan itu kebanyakan kawin maka hewan betina yang tidak dapat beranak lebih utama dari hewan jantan yang demikian itu. Hewan qurban yang mencukupi syarat dari unta ialah apa (;hewan)yang sempurna bagi nya umur lima tahun dan telah masuk di tahun keenam, dari sapi dan kambing ialah hewan yang sempurna umurnya dua tahun dan telah masuk di tahun ketiga, dari domba ialah hewan yang sempurna umurnya satu tahun, atau telah merontokkan gigi depannya ( telah berganti gigi) setelah enam bulan, tidak mencukupi syarat hewan yang memiliki penyakit jarob (kudis, gatal korengan) walau sedikit, keadaannya kurus, atau pincang, buta, sakit yang jelas, tidak pula ada sebagian anggota tubuhnya yang telah terpisah dari hewan tersebut, anggota tubuhnya yang dapat dimakan walau sedikit kecuali hewan kebirian.
ويحرم) الأكل من الضحية الواجبة ويجب التصدق بها كلها، والسنة أن يأكل من الضحية المسنونة والأفضل الأكل من كبدها، ويجب التصدق بجزء من لحمها نيأ، والأفضل التصدق بها كلها إلا لقماً يتبرك بأكلها، ومن لم يفعل تصدق بثلثها وأهدى ثلثها وأكل ثلثها، والسنة أن يذبحها الرجل بنفسه وأن يحضر الذبح من لم يذبح بنفسه ويسمي ويكبر الله تعالى عند الذبح ويصلي ويسلم على النبي صلى الله عليه وسلم.
Haram makan dari hewan kurban wajib, wajib mensodakohkan hewan kurban yang wajib itu semuanya. Sunah makan dari kurban yang sunah, utamanya makan hati hewan kurban sunah itu, wajib mensodakohkan bagian dari hewan kurban itu keadaanya mentah, utamanya mensedekahkan daging kurban itu semuanya kecuali seukuran sesuapan untuk keberkahan dengan memakannya, bila tidak melakukan (mensodakohkan seluruhnya) maka mensodakohkan sepertiganya, menghadiyahkan sepertiganya, dan memakan sepertiganya. Sunah bahwasanya seorang laki-laki menyembelih kurbannya oleh dirinya sendiri, bahwasanya hadir di proses nyembelih bagi orang yang tidak menyembelih oleh dirinya sendiri, bahwasanya ia baca bismillah bertakbir kepada Allah taala ketika menyembelih, dan bahwasanya ia baca solawat dan salam kepada nabi SAW.
فصل): والعقيقة سنة مؤكدة ويدخل وقتها بانفصال الولد والأفضل ذبحها يوم سابعه ولا يجزىء فيها ما لا يجزىء في الضحية وأقلها شاة عن كل مولود، والأفضل ذبح شاتين عن الذكر وشاة عن الأنثى ويطبخها بحلو ولا يكسر عظمها بقدر الإمكان وبعثها للفقراء في أماكنهم أحب من ندائهم إليها، والمخاطب بها من تلزمه نفقة المولود إن أيسر بها قبل مضي ستين يوماً من الولادة، ويستمر طلبها منه حينئذٍ إلى بلوغ المولود فإن لم يوسر بها إلا بعد مضى الستين لم تطلب منه بل لو فعلها حينئذٍ وقعت شاة لحم لا عقيقة وحيث طلبت منه لا يفعلها إلا من مال نفسه ولو كان المولود غنياً، ومن بلغ ولم يعق عنه له أن يعق عن نفسه، والسنة أن يؤذن حين الولادة في أذن المولود اليمنى، وتقام الصلاة في أذنه اليسرى، وأن يحنكه حينئذٍ شخص من أهل الخير بشيء حلو كتمر، وأن يحلق رأسه ولو أنثى، ويتصدق بوزن شعره ذهباً أو فضة، ويسمى باسم من الأسماء الحسنة، والأفضل أن يكون الحلق والتصدق والتسمية يوم السابع، وأفضل الأسماء محمد فعبد الله فعبد الرحمن، والتسمية بملك الملوك وقاضي القضاة وعبد النبي حرام، وبالأسماء القبيحة كشهاب ومرة مكروهة.
Pasal
Aqiqah itu sunah muakad, aqiqah masuk waktunya dengan sebab lahirnya anak, utamanya menyembelih aqiqah dihari ketujuh dari kelahiranya, tidak lah mencukupi syarat pada hewan untuk aqiqah kecuali apa yang mencukupi pada hewan kurban. Sedikitnya aqiqah ialah seekor kambing untuk setiap yang lahir, utamanya menyembelih dua ekor kambing untuk laki-laki dan seekor kambing untuk perempuan. Memasaknya dengan bumbu manis, tulang aqiqah tidak dipecah- pecah dengan ukuran memungkinkan, mengirimkan masakan aqiqah kepada orang-orang fakir dirumah mereka adalah lebih disukai dibandingkan mengundang mereka kehidangan aqiqah. Orang yang dikhitob (yang diperintah) akan aqiqah ialah orang yang wajib olehnya menafkahi anak, bila ia ada kemudahan sebelum lewat 60 hari dari kelahiran, tuntutan itu masih tetap darinya ketika adanya kemudahan itu hingga balignya anak, bila tidak ada kemudahan rizki untuk aqiqah kecuali setelah lewat enampuluh hari maka aqiqah tidak dianjurkan darinya namun bila ia mengerjakan acara aqiqah ketika tidak ada kemudahan maka jadinya kambing daging saja bukan aqiqah, sekiranya aqiqah itu dituntut kepada dia (orang yang wajib menafkahi anak yang lahir) maka ia tidak mengerjakan nya kecuali dari dari harta dari nya walau anak itu kaya, barangsiapa telah balig sedangkan ia belum diaqiqahi maka sunah baginya untuk mengAqiqahi dirinya. Sunah bahwasanya ia mengAdzani saat telah lahir ditelinga kanan anak dan meng-iqomati solat ditelinga kiri anak, dan menyetaki nya (mengunyah sesuatu kemudian sesuatu tersebut disuapkan kemulut bayi) diketika itu oleh seseorang dari ahli kebaikan dengan sesuatu yang manis seperti kurma, dan bahwasanya ia menyukur rambut bayi walau bayi itu perempuan, dan ia sedekah dengan ukuran berat rambut itu berupa berat harga emas atau perak. Dan bahwasanya ia memberi nama dengan nama-nama yang bagus, utamanya adanya cukuran, sedekah, dan memberi nama tersebut dihari ketujuh setelah kelahiran, paling utamanya nama adalah Muhammad, kemudian abdulloh, kemudian abdurrohman. Penggunaan nama Malikilmuluk (rajanya raja-raja), Qodlil qudot, dan Abdun nabi adalah haram. Penggunaan nama yang jelek seperti syihab, murroh, adalah makruh.
كتاب اليمين والنذر
لا ينعقد كل منهما إلا من البالغ العاقل المختار وبشرط أن يتلفظ به ويسمع نفسه، ولا ينعقد اليمين إلا باسم من أسماء الله تعالى أو صفة من صفاته الخاصة به كقوله: والله أو وقدرة الله أو ورب الكعبة، والحالف بالمخلوق كالنبي والكعبة حرام، ويكفر به الحالف إن قصد تعظيمه كتعظيم الله، فإن لم يقصد ذلك فهو مكروه فقط، وينبغي للشخص أن يصون نفسه عن اليمين ولو كان صادقاً، ومن حلف على ترك شيء من الفروض كالصلوات الخمس أو على فعل حرام كقطع الرحم عصى ولزمه أن يحنث في يمينه ويكفر، أو على ترك سنة كقضاء الحوائج أو فعل مكروه كشرب التنباك فالسنة أن يحنث ويكفر، أو على فعل مباح أو تركه كأكل الطعام واللبس ودخول الدار فالأفضل له أن لا يحنث في يمينه.
وكفارة اليمين) عتق رقبة مؤمنة سليمة من العيوب المخلة بالعمل أو إطعام عشرة مساكين لكل واحد منهم مد من غالب قوت البلد أو كسوتهم ولو بمنديل يعطى لكل واحد منهم، ويتخير الشخص بين هذه الثلاثة ولو كان غنياً، فإن عجز عنها لزم صيام ثلاثة أيام.
Kitab sumpah dan nadzar
Tidak sah setiap salahsatu dari keduanya kecuali dari orang balig, yang berakal, kehendak sendiri/ tanpa ada yang maksa, dengan syarat bahwasanya ia melafalkan (mengucapkan) sumpah atau nadzar tersebut dan ia dapat mendengarkan apa yang ia lapfalkan oleh dirinya. Sumpah tidak sah kecuali dengan menggunakan nama dari nama-nama Allah taala atau dengan mengunakan sifat dari sifat-sifat Allah yang khusus padanya, seperti perkataan orang yang sumpah: demi Allah, demi kekuasaan Allah, dan demi robbil ka'bah. Sumpah dengan menggunakan mahluk seperti (demi)nabi dan (demi)ka'bah adalah haram, orang yang sumpah jadi kufur dengan bersumpah menggunakan mahluk bila bermaksud mengagungkan mahluk seperti mengagungkan Allah, bila tidak bermaksud seperti itu maka sumpah itu makruh saja. Seyogyanya (sepantasnya) bagi seseorang agar menjaga dirinya dari sumpah walau ia orang benar. Barangsiapa bersumpah akan meninggalkan sesuatu dari fardu-fardu seperti solat lima waktu atau akan mengerjakan yang haram seperti memutus silaturrohim maka ia berdosa, dan wajib padanya melanggar sumpahnya, dan ia bayar kifarat, atau ia nadzar terhadap meninggalkan sunah seperti memenuhi segala kebutuhan, atau nadzar mengerjakan yang makruh seperti merokok maka sunah padanya untuk melanggar sumpahnya lalu ia bayar kifarat, atau ia nadzar mengerjakan yang mubah (yang dibolehkan) atau meninggalkan yang mubah seperti memakan makanan, berpakaian, masuk rumah, maka yang utamanya baginya ialah agar tidak melanggar sumpahnya. Kifarat sumpah ialah memerdekakan budak islam yang yang selamat dari cacat (tak memiliki cacat) yang menghambat kerjaanya, atau memberi makan sepuluh orang miskin, untuk setiap seorang miskin dari mereka diberi satu Mud dari makan pokok negara yang paling sering dimakan, atau kifarat nya memberi sandangan ke mereka walau cuma sapu tangan yang diberikan ke setiap salahsatu dari mereka. Seseorang (yang bayar kifarat) memilih antara tiga tersebut walau ia orang kaya. Bila ia tidak mampu dari tiga itu maka ia wajib puasa tiga hari.
فصل): والنذر قسمان: منجز ومعلق فالمنجز كقول الناذر: لله علي كذا أو نذرت لله كذا، ويلزمه الوفاء، بما نذره حالاً. والمعلق قسمان: قسم معلق على حصول نعمة أو اندفاع نقمة كقوله: إن شفاني الله أو إن سلمني من كذا فلله علي كذا فإذا وجد المعلق عليه لزمه الوفاء بالمنذور حالاً. وقسم معلق على فعل شيء أو تركه كقوله: إن دخلت الدار أو إن لم أكلم زيداً علي كذا فإذا وجد المعلق عليه وجب على الناذر الوفاء بالمنذور أو كفارة يمين وهو مخير بينهما، ولا ينعقد نذر الحرام كقتل النفس بغير حق وصيام العيدين، ولا نذر المكروه كالصلاة في المقبرة والحمام والنذر لأحد أبويه أو أحد أولاده، وكذا نذر المباح كالأكل واللبس والنوم ولا كفارة فيه.
Pasal
Nadzar itu terbagi dua yaitu 1. Nadzar Munajjaz. Dan 2. Nadzar Mua'llaq. Nadzar munajjaz ialah seperti perkataan orang yang nadzar: lillahi 'alayya kadza ( untuk Allah wajib terhadap ku begini {yakni begininya berupa solat {solat sunah}, puasa atau memerdekakan) atau; Nadartu lillahi kadza (aku nadzar karena Allah anu/ begini) dia (orang yang nadar) wajib melaksanakan akan apa yang ia nadzari itu segera
Nadzar Mu'alaq ada dua bagian, sebagian pertama ialah nadar yang digantungkan atas dapatnya nikmat atau yang digantungkan atas terhindarnya dari bahaya, seperti perkataan orang yang nadar: bila Allah menyembuhkanku, atau bila Allah menyelamatkanku dari (bahaya) anu, maka bagi Allah wajib wajib terhadap ku akan anu. Bila ia mendapati apa yang digantungkan terhadap nya, maka ia wajib memenuhi dengan apa yang dinadarinya seketika. Bagian kedua nadar digantungkan atas mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya, seperti ucapan orang yang nadar: bila aku masuk rumah maka bagi Allah wajib terhadap ku akan anu, atau bila aku tidak bicara pada ki Zaid maka bagi Allah wajib terhadap ku akan anu. Bila ia mendapati apa yang digantungkan terhadap nya maka wajib atas orang yang nazar memenuhi apa yang dinadzarinya, atau memenuhi kiparat sumpah, dan ia memilih antara keduanya, tidak sah nadar haram seperti membunuh orang tanpa hak, atau puasa dua hari raya, tidak sah nadar makruh seperti solat dipekuburan dan dikamar mandi, tidak sah nadar untuk salahsatu kedua orang tuanya atau salahsatu anak-anaknya, begitupula tidak sah nadar (perkara) mubah seperti makan, berpakaian dan tidak ada kifarat padanya.
(تتمة): زيارة نبينا محمد صلى الله عليه وسلم سنة مؤكدة لكل أحد، وتتأكد للحجاج أكثر، وتركها مع التمكن منها حسرة عظيمة وحرمان من خير كثير، وإنكارها ضلال كبير وخسران مبين، والأفضل للحجاج تقديمها على الحج إن كان الوقت واسعاً يمكن فيه تحصيل الحج بعدها. (ويستحب) لقاصد الزيارة أن يكثر في طريقه من الصلاة والسلام عليه صلى الله عليه وسلم. وأن يزيد من ذلك إذا رأى حرم المدينة وأشجارها، وأن يغتسل عند وصول المدينة قبل دخولها، فإن لم يتمكن فبعد دخولها وقبل دخول المسجد، وأن يلبس أنظف ثيابه ويتطيب والثياب البيض أفضل من غيرها، وأن يدخل المسجد من باب جبريل، فإذا دخله قصد الروضة الشريفة وهي ما بين القبر والمنبر وصلى تحية المسجد فيها، والأفضل أن يصلي في مصلاه صلى الله عليه وسلم فإن لم يتيسر
فيقربه من جهة المنبر الشريف،
Penyempurnaan
Ziarah ke nabi kita Muhammad SAW adalah sunah muakad bagi semua orang, dan bertambah besar muakadnya bagi orang-orang yang berhaji, melewatkannya padahal memungkinkan jadi penyesalan yang besar dan kegagalan dari banyaknya kebaikan, menginkarinya merupakan kesesatan yang besar dan kerugian yang nyata. Utamanya bagi orang yang berhaji ialah mendahulukan ziarah atas haji bila adanya waktu haji masih luas yang memungkinkan haji berhasil setelahnya. Disunahkan bagi yang menghendaki ziarah agar memperbanyak baca solawat pada nabi SAW diperjalannya, dan ia menambah banyaknya bacaan solawat itu bila ia telah melihat tanah haram madinah dan pepohonannya, dan bahwasanya ia mandi ketika sampai dimadinah sebelum memasukinya, bila mandi itu tidak memungkinkan maka setelah ia masuk madinah sebelum masuk masjid, dan hendaknya ia memakai pakaiannya yang paling bersih dan pakai wewangian, kain putih adalah lebih utama dari pakaian warna lainnya, hendaknya ia masuk masjid dari Babujibril, apabila telah masuk masjid maka hendaknya ia menuju Raudotus syarifah yaitu tempat antara kuburan nabi dan mimbar terus mengerjakan solat disitu, utamanya ia solat ditempat solatnya nabi SAW, bila itu tidak mudah maka yang mendekatinya dari arah mimbar syarif,
فإذا فرغ من الصلاة حمد الله تعالى وسأله أن ينفعه بهذه الزيارة ويتقبلها منه ودعا بما أحب لنفسه ولمن يحب وللمسلمين، ثم يتوجه إلى المواجهة للزيارة فيقف قبالة الوجه الشريف، ولذلك علامة معروفة هناك فيستدبر القبلة ويستقبل الوجه الشريف بخشوع وخضوع وأدب فارغ القلب من علائق الدنيا ناظراً إلى أسفل ما يستقبله، ويسلم على أفضل الخلق صلى الله عليه وسلم بصوت يسمعه الملاصق له من غير تشويش، وأقله السلام عليك يا رسول الله صلى الله عليه وسلم، ومن شاء فليطول ثم يتأخر جهة يمينه قدر ذراع فيسلم على أبي بكر الصديق رضي الله عنه، ثم يتأخر جهة يمينه قدر ذراع أيضاً فيسلم على عمر الفاروق ابن الخطاب رضي الله عنه، ثم يرجع إلى موقفه الأول قبالة الوجه الشريف ويتوسل به في حق نفسه ويستشفع به إلى ربه سبحانه وتعالى، ثم ينتقل إلى جهة رأس القبر الشريف ويستقبل القبلة فيكون القبر الشريف عن شماله ويدعو بما أحب لنفسه ولأحبابه وللمسلمين، وهكذا يفعل كلما أراد الزيارة، وينبغي له لزوم الأدب مدة إقامته بالمدينة، وأن يحافظ على الاعتكاف في مسجده صلى الله عليه وسلم كلما دخله، وعلى الصلاة فيه خصوصاً مع الجماعة، وأن يكثر من الصوم والصدقة وتلاوة القرآن وأنواع العبادة، وأن يزور أهل البقيع خصوصاً يوم الجمعة والشهداء بأحد وأفضله يوم الخميس، ومسجد قباء وأفضله يوم السبت، وبقية المشاهد بالمدينة وهي مشهورة هناك، فإذا أراد السفر ودع المسجد الشريف وفعل مثل ما فعل أول الدخول، وسأل الله تعالى أن لا يجعل هذا آخر العهد بزيارة هذا النبي الأعظم صلى الله عليه وسلم.
bila telah rampung dari solat maka ia memuji Allah Ta'ala, dan meminta kepada Allah agar Allah memberi kemanfaatan padanya dengan ziarah tersebut dan Allah menerima ziarah tersebut darinya, terus ia berdoa (meminta pada Allah) apa yang ia inginkan untuk dirinya dan untuk orang yang ia cintai dan untuk orang-orang islam. Kemudian ia menghadap ke hadapan untuk ziarah lalu berhenti didepan Wajhis syarif tempat tersebut ada tandanya yang dapat diketahui disana, maka ia membelakangi kiblat dan menghadap wajhas syarif dengan khusu, menunduk, bertatakrama, mengkosongkan hati dari kaitan dunia, sambil memandang bawah apa yang didepannya, lalu beruluksalam ke paling utamanya mahluk SAW, dengan suara yang bisa didengar oleh orang yang berpapasan denganya terdengar tanpa runyam, sedikitnya salm ialah: ASSALAMU 'ALAIKA YAA ROSULALLOHI SHOLLALLOHU 'ALAIKA WASALLAMA (keselamatan untukmu wahai utusan Allah, semoga Allah memberi rahmat untuk mu dan memberi keselamatan), barangsiapa mau panjangkan salam maka hendaklah ia panjangkan, kemudian ia bergeser kearah kanannya sekuran sehasta lalu beruluksalam ke Abubakar siddik Rodiallahu 'anhu, lalu ia bergeser kearah kanannya seukuran sehasta juga lalu beruluk salam ke Umar Alfaruk ibni khotob, kemudian ia kembali ke tempat awal di depan wajhis syarif, dan ia bertawassul ke nabi SAW pada hak dirinya dan ia minta syafaat nabi ke tuhannya Subhanahu wa ta'ala (SWT) kemudian ia beralih kearah kepala qobris syarif dan menghadap qiblat, maka adanya qobrus syarif itu disebelah kiri dia, lalu berdoa (meminta pada Allah ) apa yang ia inginkan untuk dirinya, untuk orang-orang yang ia sayangi, dan untuk orang-orang islam, begitulah yang dikerjakan bila menghendaki ziarah. Sepantasnya bagi seseorang untuk senantiasa beradab sewaktu menetap dimadinah dan bahwasanya ia menjaga i'tikaf dimasjidnya nabi SAW ketika memasukinya dan menjaga solat disitu apalagi solat berjamaah, dan bahwasanya ia memperbanyak puasa, sedekah, baca Alqur'an, dan macam-macam ibadah lainya. Dan sepantasnya bahwasanya ia berziarah ke Ahlil baqi' khususnya dihari jumat, berziarah ke orang-orang yang mati syahid perang uhud utamanya dihari kamis, mendatangi masjid quba utamanya dihari sabtu, dan berziarah ke para syuhada madinah yang lainya, mereka mashur/terkenal disana. Apabila ia menghendaki perjalan pulang maka ia pamitan ke Masjidas syarif, ia mengerjakan seperti apa yang dikerjakan diawal masuk, dan ia meminta kepada Allah ta'la agar tidak menjadikan ziarah tersebut sebagai ahir masa berziarah ke Nabi yang agung ini SAW.
خاتمة): ينبغي لكل شخص أن يقصد بجميع أعماله وجه الله تعالى فقط حتى يكون من المخلصين وإلا فهو من أهل الرياء الذين يلعب بهم الشيطان ولا يجدون لأعمالهم ثواباً يوم القيامة، وأن يحسن المعاملة مع جميع الخلق في جميع أمور الدنيا والدين ليكون سليم العاقبة إذا لقي الله تعالى، وأن يدوم على الوضوء ما استطاع، ويكثر من ذكر الله تعالى وتلاوة القرآن في جميع الأوقات خصوصاً أول النهار وآخره، وأول الليل وآخره، وأن يكثر من صلاة النافلة والاستغفار خصوصاً آخر الليل، ومن الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم خصوصاً يوم الجمعة وليلتها، ومن الدعاء خصوصاً في الأسفار ومجامع الخير وعند شدة الكرب، ومن الصيام خصوصاً في الأيام الفاضلة كالأشهر الحرم ويوم عاشوراء وعشر ذي الحجة والاثنين والخميس، وأن يجعل الخوف من الله تعالى نصب عينيه على الدوام فإنه سبب لتحصيل كل خير والبعد عن كل سوء،
ولا يـيأس من رحمة الله فإن اليأس من الكبائر،
Penutup
Seyogyanya (semestinya) bagi setiap orang bahwasanya ia bertujuan dengan semua amalnya kepada Allah ta'ala saja, hingga adanya ia termasuk dari orang-orang yang ikhlas, bila tidak maka ia tergolong ahli riya, yaitu orang-orang yang dipermainkan oleh syetan, mereka tidak menjumpai pahala untuk amal-amalnya dihari kiamat. Dan bahwasanya ia sepatutnya membaguskan hubungan beserta seluruh mahluk dalam semua urusan dunia dan agama, supaya ia selamat natinya bila bertemu Allah ta'ala. Dan bahwasanya ia mendawamka wudu (selalu dalam keadaan suci) sebisanya, memperbanyak dzikir pada Allah ta'ala, memperbanyak baca alquran disepanjang waktu khususnya di awal siang dan ahir siang, diawal malam dan akhir malam. Dan bahwasanya ia (tiap orang) memperbanyak solat sunah dan istigfar khususnya (apalagi) diahir malam, memperbanyak baca solawat pada nabi SAW khususnya dihari jumat dan malamnya, memperbanyak do'a khususnya dalam bepergian, tempat berkumpulnya kebaikan (seperti saat baca maulid), dan dalam keadaan sangat kesusahan. memperbanyak puasa khususnya dihari-hari yang utama seperti bulan-bulan haram (yaitu dzul qo'dah, dzul hijjah, muharam, dan rajab), hari 'Asyuro, (dan hari arafah bagi selain orang yang berhaji), sepuluh awal bulan dzul hijjah, hari senin, dan kamis. Dan (seyogyanya bagi tiap orang ) bahwasanya ia menjadikan takut pada Allah dihadapan kedua matanya terus menerus, maka sesungguhnya hal tersebut jadi sebab akan hasilnya segala kebaikan dan menjauhkan dari segala keburukan.dan bahwasanya ia tidak berputus asa dari rahmat Allah karena putus asa itu bagian dari dosa-dosa besar
وأن يتوب توبة صحيحة كلما وقع منه ذنب فإنه تعالى يحب التوابين، وأن يلازم تقوى الله تعالى في جميع أحواله الظاهرة والباطنة فإن الله يحب المتقين، وأن يبعد عن أذية الخلق وعن التسبب فيها بغير حق، وأن يخلص نفسه ما استطاع من حقوق الله تعالى وحقوق الخلق قبل خروجه من الدنيا ولو بالمسامحة من أهلها، وليوص بذلك إذا لم يتمكن منه في حياته، وليكن حريصاً على البعد من معاصي الله تعالى كالكذب وشهادة الزور والأيمان الفاجرة والخوض في أعراض الناس والإفساد فيما بينهم الحسد وغير ذلك، وليواظب على طاعة مولاه ويشغل بها أوقاته مدة حياته فعسى أن يأتيه الموت وهو على حالة مرضية فيلقى الله تعالى وهو راض عنه.
Dan bahwasanya ia bertaubat dengan taubat yang sohih manakala mendapat dosa karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat. Dan Bahwasanya ia menetapi taqwa pada Allah ta'ala di semua keadaannya yang dhohir (yang nampak) dan yang bathin (tidak nampak) maka sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taqwa. Dan bahwasanya ia menjauhi menyakiti mahluk dan menjauhi dari yang menyebabkan menyakiti mahluk tanpa hak. Dan bahwasanya ia membersihkan dirinya apa yang ia mampu dari hak-hak Allah dan hak-hak mahluk sebelum ia keluar dari dunia (mati) walau dengan saling minta maaf (membebaskan) dari ahlinya hak-hak mahluk, dan hendaknya ia berwasiat dengan hal tersebut bila ia tidak memungkinkan dilakukan olehnya diwaktu hidupnya. Dan hendaknya ia jadi orang yang sungguh-sungguh menjauhi maksiat-maksiat kepada Allah ta'ala seperti berbohong, saksi palsu, sumpah yang durhaka, menyebut-nyebut aib manusia, mecahbelah antara mereka, hasud/ dengki, dan lain sebagainya. Hendaknya ia senantiasa taat pada tuhannya, menyibukkan segala waktunya dalah taat pada tuhannya di semasa hidup nya, semoga saja ketika datangnya kematian, ia dalam keadaan diridohi maka ia menjumpai Allah swt ia dapat ridhonya.
(نسأله) سبحانه وتعالى ونتوسل إليه بجاه أكرم خلقه عليه أن يعاملنا برضاه عنا في الدنيا والآخرة خصوصاً عند قبض أرواحنا، وفي قبورنا يوم الفزع الأكبر، ومع أصولنا وفروعنا وحواشينا وأشياخنا وأحبتنا، والمسلمين الأحياء منهم والميتين، سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك، والحمد لله رب العالمين حمداً يوافي نعمه ويكافي مزيده، يا ربنا لك الحمد كما ينبغي لجلال وجهك وعظيم سلطانك، اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد عبدك ونبيك ورسولك النبي الأمي، وعلى آل سيدنا محمد وأصحابه وأزواجه وذريته وأهل بيته، كما صليت وسلمت وباركت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد
Kami (berdoa) meminta pada Allah subhanahu wa ta'ala (swt) dan bertawassul pada nya dengan keagungangan mulya-mulyanya mahluknya disisinya, agar kami dapat berperilaku dengan ridhonya pada kami di dunia dan akhirat khususnya pada saat dicabutnya ruh kami, dikuburnya kami, dan pada saat kejutan yang besar (yaitu pada saat ditiupnya sangkakala dan peristiwa selanjutnya) ridho pada kami beserta bapak-bapak kami, anak-anak keturunan kami, para kerabat kami, guru-guru kami, para kekasih kami, dan orang-orang islam, orang-orang yang masih hidup dari mereka dan yang telah mati.
Maha suci engkau yaAllah dengan memujimu aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain mu, aku memohon ampunanmu, aku bertaubat padamu, dan segala puji bagi Allah tuhan seluruh alam dengan pujian yang sebanding dengan nikmatmu dan menjamin tambahnya nikmat wahai tuhan kami bagimu segala puji seperti apa yang patut bagi keagungan dzatmu, dan keagungan kekuasaanmu, yaAllah limpahkanlah rahmat, salam dan keberkahan atas baginda kita yaitu muhammad, hambamu, nabimu, dan utusanmu, yaitu nabi yang Ummiy, dan atas keluarga baginda kita muhammad, para sahabatnya, istri-istrinya, anak keturunannya, dan ahli baitnya sebagaimana engkau telah memberi rahmat, salam dan keberkahan atas baginda kita nabi ibrahim dan keluarga ibrahim, sesungguhnya engkau yang terpuji yang agung diseluruh alam.
Alhamdulillah selesai
Pada tanggal 31 juli 2021 M / 21 haji 1442 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar