(Hasil copy paste)
ﻣُﻘَﺪِّﻣَﺔُ ﺍﻟﻤُﺆَﻟِّﻒ
بسم الله الرحمن الحيم
ﺍﻟﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟﻌﺎﻟَﻤِﻴﻦَ، ﻭﺃﺷْﻬَﺪُ ﺃﻥْ ﻻ ﺇﻟٰﻪَ ﺇﻟّﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻ ﺷَﺮِﻳﻚَ ﻟَﻪْ، ﻭﺃﺷْﻬَﺪُ ﺃﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭﺭَﺳُﻮﻟُﻪُ، ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳَﻠَّﻢَ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭﺍﻟﺘّﺎﺑِﻌِﻴﻦ . ﺃﻣّﺎ ﺑَﻌْﺪُ، ﻓَﻬٰﺬﺍ ﺟُﺰْﺀٌ ﻟَﻄِﻴﻒٌ ﻳَﺴَّﺮَﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌﺎﻟَﻰ، ﻓِﻴﻤﺎ ﻳَﺠِﺐُ ﺗَﻌَﻠُّﻤُﻪُ، ﻭﺗَﻌْﻠِﻴﻤُﻪُ، ﻭﺍﻟﻌَﻤَﻞُ ﺑِﻪِ ﻟِﻠﺨﺎﺹِّ ﻭﺍﻟﻌﺎﻡِّ، ﻭﺍﻟﻮﺍﺟِﺐُ ﻣﺎ ﻭَﻋَﺪَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓﺎﻋِﻠَﻪُ ﺑِﺎﻟﺜَّﻮﺍﺏِ، ﻭﺗَﻮَﻋَّﺪَ ﺗﺎﺭِﻛَﻪُ ﺑِﺎﻟﻌِﻘﺎﺏِ، ﻭﺳَﻤَّﻴْﺘُﻪُ ﺳُﻠَّﻢَ ﺍﻟﺘّﻮْﻓِﻴﻖ ﺇﻟﻰ ﻣَﺤَﺒَّﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘَّﺤْﻘِﻴﻖ، ﺃﺳﺄَﻝُ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟﻜَﺮِﻳﻢَ ﺃﻥْ ﻳَﺠْﻌَﻞَ ﺫٰﻟﻚ مِنْهُ وَﻟَﻪُ ﻭﻓِﻴﻪِ ﻭﺇﻟَﻴْﻪ، ﻭﻣُﻮﺟِﺒًﺎ ﻟِﻠﻘُﺮْﺏِ ﻭﺍﻟﺰُّﻟْﻔَﻰ ﻟَﺪَﻳْﻪ، ﻭﺃﻥْ ﻳُﻮَﻓِّﻖَ ﻣَﻦْ ﻭَﻗَﻒَ ﻋﻠﻴﻪ ﻟِﻠْﻌَﻤَﻞِ ﺑِﻤُﻘْﺘَﻀﺎﻩ، ﺛُﻢَّ ﺍﻟﺘَّﺮَﻗِّﻲ ﺑِﺎﻟﺘَّﻮَﺩُّﺩِ ﺑِﺎﻟﻨَّﻮﺍﻓِﻞِ ﻟِﻴَﺤُﻮﺯَ ﺣُﺒَّﻪُ ﻭﻭَﻻﻩ .
ﻣُﻘَﺪِّﻣَﺔُ ﺍﻟﻤُﺆَﻟِّﻒ
بسم الله الرحمن الحيم
ﺍﻟﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ ﺭَﺏِّ ﺍﻟﻌﺎﻟَﻤِﻴﻦَ، ﻭﺃﺷْﻬَﺪُ ﺃﻥْ ﻻ ﺇﻟٰﻪَ ﺇﻟّﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺣْﺪَﻩُ ﻻ ﺷَﺮِﻳﻚَ ﻟَﻪْ، ﻭﺃﺷْﻬَﺪُ ﺃﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭﺭَﺳُﻮﻟُﻪُ، ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳَﻠَّﻢَ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭﺍﻟﺘّﺎﺑِﻌِﻴﻦ . ﺃﻣّﺎ ﺑَﻌْﺪُ، ﻓَﻬٰﺬﺍ ﺟُﺰْﺀٌ ﻟَﻄِﻴﻒٌ ﻳَﺴَّﺮَﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌﺎﻟَﻰ، ﻓِﻴﻤﺎ ﻳَﺠِﺐُ ﺗَﻌَﻠُّﻤُﻪُ، ﻭﺗَﻌْﻠِﻴﻤُﻪُ، ﻭﺍﻟﻌَﻤَﻞُ ﺑِﻪِ ﻟِﻠﺨﺎﺹِّ ﻭﺍﻟﻌﺎﻡِّ، ﻭﺍﻟﻮﺍﺟِﺐُ ﻣﺎ ﻭَﻋَﺪَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓﺎﻋِﻠَﻪُ ﺑِﺎﻟﺜَّﻮﺍﺏِ، ﻭﺗَﻮَﻋَّﺪَ ﺗﺎﺭِﻛَﻪُ ﺑِﺎﻟﻌِﻘﺎﺏِ، ﻭﺳَﻤَّﻴْﺘُﻪُ ﺳُﻠَّﻢَ ﺍﻟﺘّﻮْﻓِﻴﻖ ﺇﻟﻰ ﻣَﺤَﺒَّﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘَّﺤْﻘِﻴﻖ، ﺃﺳﺄَﻝُ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟﻜَﺮِﻳﻢَ ﺃﻥْ ﻳَﺠْﻌَﻞَ ﺫٰﻟﻚ مِنْهُ وَﻟَﻪُ ﻭﻓِﻴﻪِ ﻭﺇﻟَﻴْﻪ، ﻭﻣُﻮﺟِﺒًﺎ ﻟِﻠﻘُﺮْﺏِ ﻭﺍﻟﺰُّﻟْﻔَﻰ ﻟَﺪَﻳْﻪ، ﻭﺃﻥْ ﻳُﻮَﻓِّﻖَ ﻣَﻦْ ﻭَﻗَﻒَ ﻋﻠﻴﻪ ﻟِﻠْﻌَﻤَﻞِ ﺑِﻤُﻘْﺘَﻀﺎﻩ، ﺛُﻢَّ ﺍﻟﺘَّﺮَﻗِّﻲ ﺑِﺎﻟﺘَّﻮَﺩُّﺩِ ﺑِﺎﻟﻨَّﻮﺍﻓِﻞِ ﻟِﻴَﺤُﻮﺯَ ﺣُﺒَّﻪُ ﻭﻭَﻻﻩ .
Pendahuluan
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji hanyalah milik Allah yang menjadi tuhan semesta alam. Dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak untuk disembah dengan sebenar benarnya kecuali hanya Allah yang maha tunggal yang tiada sekutu baginya. Dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Semoga sholawat dan salam Allah senantiasa tercurahkan atas beliau, seluruh keluarga, sahabat, dan para pengikut mereka. Selanjutnya, ini adalah sebuah kitab kecil (semoga Allah menjadikannya mudah untuk difaham dan diamalkan) yang menjelaskan tentang hal-hal yang wajib untuk dipelajari dan diajarkan serta diamalkan oleh orang yang berilmu maupun orang awam. Wajib adalah sesuatu yang telah dijanjikan oleh Allah bagi orang yang mengerjakannya dengan mendapatkan pahala dan telah diancam oleh Allah bagi orang yang meninggalkannya dengan
mendapatkan siksa. Dan aku namai kitab ini dengan nama “Tangga pertolongan untuk menggapai cinta Allah dengan sebenar-benarnya.” Aku memohon kepada Allah yang maha dermawan agar nenjadikan kitab ini semata-mata anugrah dariNya, murni karenaNya, cinta padaNya dan menyampaikan kepadaNya. Dan sebagai pendekat di sisiNya Dan semoga Allah memberikan pertolongan pada orang yang mempelajari kitab ini untuk bisa mengamalkan isinya (mrngerjakan yang wajib dan meninggalkan yang haram). Kemudian terus meningkat dengan senang mengamalkan kesunahan-kesunahan supaya ia bisa mempeoleh cinta dan pertolongan Allah.
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji hanyalah milik Allah yang menjadi tuhan semesta alam. Dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak untuk disembah dengan sebenar benarnya kecuali hanya Allah yang maha tunggal yang tiada sekutu baginya. Dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Semoga sholawat dan salam Allah senantiasa tercurahkan atas beliau, seluruh keluarga, sahabat, dan para pengikut mereka. Selanjutnya, ini adalah sebuah kitab kecil (semoga Allah menjadikannya mudah untuk difaham dan diamalkan) yang menjelaskan tentang hal-hal yang wajib untuk dipelajari dan diajarkan serta diamalkan oleh orang yang berilmu maupun orang awam. Wajib adalah sesuatu yang telah dijanjikan oleh Allah bagi orang yang mengerjakannya dengan mendapatkan pahala dan telah diancam oleh Allah bagi orang yang meninggalkannya dengan
mendapatkan siksa. Dan aku namai kitab ini dengan nama “Tangga pertolongan untuk menggapai cinta Allah dengan sebenar-benarnya.” Aku memohon kepada Allah yang maha dermawan agar nenjadikan kitab ini semata-mata anugrah dariNya, murni karenaNya, cinta padaNya dan menyampaikan kepadaNya. Dan sebagai pendekat di sisiNya Dan semoga Allah memberikan pertolongan pada orang yang mempelajari kitab ini untuk bisa mengamalkan isinya (mrngerjakan yang wajib dan meninggalkan yang haram). Kemudian terus meningkat dengan senang mengamalkan kesunahan-kesunahan supaya ia bisa mempeoleh cinta dan pertolongan Allah.
ﻓَﺼْﻞٌ : ﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻰ ﻛﺎﻓَّﺔِ ﺍﻟﻤُﻜَﻠَّﻔِﻴﻦَ ﺍﻟﺪُّﺧُﻮﻝُ ﻓﻲ ﺩِﻳﻦِ ﺍﻹﺳْﻼﻡ، ﻭﺍﻟﺜُّﺒُﻮﺕُ ﻓﻴﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺪَّﻭﺍﻡ، ﻭﺍﻟْﺘِﺰﺍﻡُ ﻣﺎ ﻟَﺰِﻡَ ﻋﻠﻴﻪ ﻣِﻦَ ﺍﻷﺣْﻜﺎﻡ . فَمِمَّا ﻳَﺠِﺐُ ﻋِﻠْﻤُﻪُ ﻭﺍﻋْﺘِﻘﺎﺩُﻩُ ﻣُﻄْﻠَﻘًﺎ، ﻭﺍﻟﻨُّﻄْﻖُ ﺑﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﺎﻝِ ﺇﻥْ ﻛﺎﻥَ ﻛﺎﻓِﺮًﺍ، ﻭﺇﻟّﺎ ﻓﻔﻲ ﺍﻟﺼَّﻼﺓِ، ﺍﻟﺸَّﻬﺎﺩَﺗﺎﻥِ ﻭﻫُﻤﺎ : " ﺃﺷْﻬَﺪُ ﺃﻥْ ﻻ ﺇﻟٰﻪَ ﺇﻟّﺎ ﺍﻟﻠﻪُ، ﻭﺃﺷْﻬَﺪُ ﺃﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ "، ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ . ﻭﻣَﻌْﻨَﻰ ﺃﺷْﻬَﺪُ ﺃﻥْ ﻻ ﺇﻟٰﻪَ ﺇﻟّﺎ ﺍﻟﻠﻪُ : ﺃﻥْ ﺗَﻌْﻠَﻢَ ﻭﺗَﻌْﺘَﻘِﺪَ ﻭﺗُﺆْﻣِﻦَ ﻭﺗُﺼَﺪِّﻕَ ﺃﻥْ ﻻ ﻣَﻌْﺒُﻮﺩَ ﺑِﺤَﻖٍّ ﻓﻲ ﺍﻟﻮُﺟُﻮﺩِ ﺇﻟّﺎ ﺍﻟﻠﻪُ، ﺍﻟﻮﺍﺣِﺪُ، ﺍﻷﺣَﺪُ، ﺍﻷﻭَّﻝُ، ﺍﻟﻘَﺪِﻳﻢُ، ﺍﻟﺤَﻲُّ، ﺍﻟﻘَﻴُّﻮﻡُ، ﺍﻟﺒﺎﻗِﻲ، ﺍﻟﺪﺍﺋِﻢُ، ﺍﻟﺨﺎﻟِﻖُ، ﺍﻟﺮّﺍﺯِﻕُ، ﺍﻟﻌﺎﻟِﻢُ، ﺍﻟﻘَﺪِﻳﺮُ، ﺍﻟﻔَﻌّﺎﻝُ ﻟﻤﺎ ﻳُﺮِﻳﺪُ، ﻣﺎ ﺷﺎﺀَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻛﺎﻥَ ﻭﻣﺎ ﻟﻢ ﻳَﺸَﺄْ ﻟﻢ ﻳَﻜُﻦْ، ﻭﻻ ﺣَﻮْﻝَ ﻭﻻ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇﻟّﺎ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﺍﻟﻌَﻠِﻲِّ ﺍﻟﻌَﻈِﻴﻢِ، ﻣَﻮْﺻُﻮﻑٌ ﺑِﻜُﻞِّ ﻛَﻤﺎﻝٍ، ﻣُﻨَﺰَّﻩٌ ﻋﻦ ﻛُﻞِّ ﻧَﻘْﺺٍ، ﴿ ﻟَﻴْﺲَ ﻛَﻤﺜْﻠِﻪِ ﺷَﻲْﺀٌ ﻭﻫُﻮَ ﺍﻟﺴَّﻤِﻴﻊُ ﺍﻟﺒَﺼِﻴﺮُ ﴾، ﻓﻬﻮ ﺍﻟﻘَﺪِﻳﻢُ ﻭﻣﺎ ﺳِﻮﺍﻩُ ﺣﺎﺩِﺙٌ، ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺨﺎﻟِﻖُ ﻭﻣﺎ ﺳِﻮﺍﻩُ ﻣَﺨْﻠُﻮﻕٌ، ﻭﻛَﻼﻣُﻪُ ﻗَﺪِﻳﻢٌ [ ﺃﻱ ﺑِﻼ ﺍﺑْﺘِﺪﺍﺀٍ ] ﻛَﺴﺎﺋِﺮِ ﺻِﻔﺎﺗِﻪِ، ﻟِﺄﻧَّﻪُ ﺳُﺒْﺤﺎﻧَﻪُ ﻣُﺒﺎﻳِﻦٌ ﻟِﺠَﻤِﻴﻊِ ﺍﻟﻤَﺨْﻠُﻮﻗﺎﺕِ ﻓﻲ ﺍﻟﺬّﺍﺕِ ﻭﺍﻟﺼِّﻔﺎﺕِ ﻭﺍﻷﻓْﻌﺎﻝ، [ﻭﻣَﻬْﻤﺎ ﺗَﺼَﻮَّﺭْﺕَ ﺑِﺒﺎﻟِﻚ، ﻓَﺎﻟﻠﻪُ ﺗَﻌﺎﻟَﻰ ﻻ ﻳُﺸْﺒِﻪُ ﺫﻟِﻚ ] ، ﺳُﺒْﺤﺎﻧَﻪُ ﻭﺗَﻌﺎﻟَﻰ ﻋَﻤّﺎ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟﻈّﺎﻟِﻤُﻮﻥَ ﻋُﻠُﻮًّﺍ ﻛَﺒِﻴﺮًﺍ . ﻭﻣَﻌْﻨَﻰ ﺃﺷْﻬَﺪُ ﺃﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ : ﺃﻥْ ﺗَﻌْﻠَﻢَ ﻭﺗَﻌْﺘَﻘِﺪَ ﻭﺗُﺼَﺪِّﻕَ ﻭﺗُﺆْﻣِﻦَ ﺃﻥَّ ﺳَﻴِّﺪَﻧﺎ ﻭﻧَﺒِﻴَّﻨﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪَ ﺑْﻦَ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑْﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻤُﻄَّﻠِﺐِ ﺑْﻦِ ﻫﺎﺷِﻢِ ﺑْﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﻣَﻨﺎﻑٍ ﺍﻟﻘُﺮَﺷِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳَﻠَّﻢَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭﺭَﺳُﻮﻟُﻪُ ﺇﻟﻰ ﺟَﻤِﻴﻊِ ﺍﻟﺨَﻠْﻖِ؛ ﻭُﻟِﺪَ ﺑِﻤَﻜَّﺔَ، ﻭﺑُﻌِﺚَ ﺑِﻬﺎ، ﻭﻫﺎﺟَﺮَ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤَﺪِﻳﻨَﺔِ، ﻭﺩُﻓِﻦَ ﻓﻴﻬﺎ، ﻭﺃﻧَّﻪُ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳَﻠَّﻢَ ﺻﺎﺩِﻕٌ ﻓﻲ ﺟَﻤِﻴﻊِ ﻣﺎ ﺃﺧْﺒَﺮَ ﺑِﻪِ .
Pasal :
Setiap orang yang mukallaf (baligh dan berakal) wajib masuk kedalam agama islam dan menetap selama-lamanya serta menjalankan semua hukum-hukumnya. Diantara perkara yang wajib untuk diketahui dan diyakininya adalah dua kalimat syahadat yang wajib ia ucapkan disaat itu juga apabila ia kafir dan didalam sholat apabila ia muslim. Dua kalimat syahadat itu adalah "Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak untuk disembah dengan sebenar-benarnya kecuali hanya Allah dan bahwasanya nabi Muhammad SAW adalah utusanNya. "Adapun ma’na ﺃﺷﻬﺪ ﺍﻥ ﻻ ﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ adalah engkau mengetahui, meyakini, mempercayai dan membenarkan bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah dengan sebenar- benarnya didalam wujud kecuali hanya Allah. Yang maha esa, yang maha tunggal, yang maha pertama, yang maha terdahulu, yang maha hidup, yang maha kekal, yang maha abadi, yang maha pencipta, yang maha memberi rizqi, yang maha mengetahui, yang maha kuasa, yang maha memperbuat pada sesuatu yang dikehendaki. Apapun yang diinginkanNya wujud, maka akan terwujud. Dan apapun yang tidak diinginkanNya wujud, maka tidak akan terwujud. Dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolonganNya yang maha tinggi lagi maha agung. Dia bersifat dengan semua sifat kesempurnaan dan disucikan dari semua kekurangan dan tidak ada sesuatu apapun yang menyamaiNya dan Dia maha mendengar lagi maha melihat. Dia adalah terdahulu dan selainNya adalah baru. Dan Dia adalah yang menciptakan dan selainNya adalah yang diciptakan. KalamNya adalah terdahulu sebagaimana sifat-sifatNya karena sesungguhnya Dia (maha suci Dia) berbeda dengan seluruh makhluk didalamdzat, sifat dan perbuatan. Maha suci dan maha tinggi Dia dari apa-apa yang diucapkan oleh orang-orang yang zholimdengan ketinggian yang besar. Dan adapun ma’na ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ adalah engkau mengetahui, meyakini, mempercayai dan membenarkan bahwasanya junjungan dan nabi kita Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul muththolib bin Hasyim bin Abdu manaf yang bersuku quraisy adalah hamba dan utusan Allah kepada seluruh makhluk. Beliau dilahirkan dan diutus di mekah dan beliau hijrah ke madinah dan dikuburkan disana. Beliau SAW adalah benar di dalam seluruhkabar yang telah disampaikannya.
Setiap orang yang mukallaf (baligh dan berakal) wajib masuk kedalam agama islam dan menetap selama-lamanya serta menjalankan semua hukum-hukumnya. Diantara perkara yang wajib untuk diketahui dan diyakininya adalah dua kalimat syahadat yang wajib ia ucapkan disaat itu juga apabila ia kafir dan didalam sholat apabila ia muslim. Dua kalimat syahadat itu adalah "Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak untuk disembah dengan sebenar-benarnya kecuali hanya Allah dan bahwasanya nabi Muhammad SAW adalah utusanNya. "Adapun ma’na ﺃﺷﻬﺪ ﺍﻥ ﻻ ﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ adalah engkau mengetahui, meyakini, mempercayai dan membenarkan bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah dengan sebenar- benarnya didalam wujud kecuali hanya Allah. Yang maha esa, yang maha tunggal, yang maha pertama, yang maha terdahulu, yang maha hidup, yang maha kekal, yang maha abadi, yang maha pencipta, yang maha memberi rizqi, yang maha mengetahui, yang maha kuasa, yang maha memperbuat pada sesuatu yang dikehendaki. Apapun yang diinginkanNya wujud, maka akan terwujud. Dan apapun yang tidak diinginkanNya wujud, maka tidak akan terwujud. Dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolonganNya yang maha tinggi lagi maha agung. Dia bersifat dengan semua sifat kesempurnaan dan disucikan dari semua kekurangan dan tidak ada sesuatu apapun yang menyamaiNya dan Dia maha mendengar lagi maha melihat. Dia adalah terdahulu dan selainNya adalah baru. Dan Dia adalah yang menciptakan dan selainNya adalah yang diciptakan. KalamNya adalah terdahulu sebagaimana sifat-sifatNya karena sesungguhnya Dia (maha suci Dia) berbeda dengan seluruh makhluk didalamdzat, sifat dan perbuatan. Maha suci dan maha tinggi Dia dari apa-apa yang diucapkan oleh orang-orang yang zholimdengan ketinggian yang besar. Dan adapun ma’na ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ adalah engkau mengetahui, meyakini, mempercayai dan membenarkan bahwasanya junjungan dan nabi kita Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul muththolib bin Hasyim bin Abdu manaf yang bersuku quraisy adalah hamba dan utusan Allah kepada seluruh makhluk. Beliau dilahirkan dan diutus di mekah dan beliau hijrah ke madinah dan dikuburkan disana. Beliau SAW adalah benar di dalam seluruhkabar yang telah disampaikannya.
ﻓَﻤِﻦْ ﺫٰﻟﻚ ﻋَﺬﺍﺏُ ﺍﻟﻘَﺒْﺮِ، ﻭﻧَﻌِﻴﻤُﻪُ، ﻭﺳُﺆﺍﻝُ ﺍﻟﻤَﻠَﻜَﻴْﻦِ ﻣُﻨْﻜَﺮٍ ﻭﻧَﻜِﻴﺮٍ، ﻭﺍﻟﺒَﻌْﺚُ، ﻭﺍﻟﺤَﺸْﺮُ، ﻭﺍﻟﻘِﻴﺎﻣَﺔُ، ﻭﺍﻟﺤِﺴﺎﺏُ، ﻭﺍﻟﺜَّﻮﺍﺏُ، ﻭﺍﻟﻌَﺬﺍﺏُ، ﻭﺍﻟﻤِﻴﺰﺍﻥُ، ﻭﺍﻟﻨّﺎﺭُ، ﻭﺍﻟﺼِّﺮﺍﻁُ، ﻭﺍﻟﺤَﻮْﺽُ، ﻭﺍﻟﺸَّﻔﺎﻋَﺔُ، ﻭﺍﻟﺠَﻨَّﺔُ، ﻭﺍﻟﺨُﻠُﻮﺩُ، ﻭﺍﻟﺮُّﺅْﻳَﺔُ ﻟﻠﻪِ ﺳُﺒْﺤﺎﻧَﻪُ ﻭﺗَﻌﺎﻟَﻰ [ ﻻ ﻛَﻤﺎ ﻳُﺮَﻯ ﺍﻟﻤَﺨْﻠُﻮﻕُ، ﻓَﻴَﺮﺍﻩُ ﺍﻟﻤُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ ﻓﻲ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﻭﻫُﻢْ ] ﻓﻲ ﺍﻟﺠَﻨَّﺔِ [ ﻭﻗَﺒْﻞَ ﺩُﺧُﻮﻟِﻬﺎ ] ، ﻭﺃﻥْ ﺗُﺆﻣِﻦَ ﺑِﻤَﻼﺋِﻜَﺔِ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻭﺭُﺳُﻠِﻪِ، ﻭﻛُﺘُﺒِﻪِ، ﻭﺑِﺎﻟﻘَﺪَﺭِ ﺧَﻴْﺮِﻩِ ﻭﺷَﺮِّﻩِ، ﻭﺃﻧَّﻪُ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳَﻠَّﻢَ ﺧﺎﺗَﻢُ ﺍﻟﻨَّﺒِﻴِّﻴﻦَ ﻭﺳَﻴِّﺪُ ﻭﻟَﺪِ ﺁﺩَﻡَ ﺃﺟْﻤَﻌِﻴﻦَ .
Berita yang Wajib Diimani
Diantara kabar tersebut adalah adanya siksa dan nikmat kubur, pertanyaan malaikat munkar dan nakir, kebangkitan, penggiringan, hari kiamat dan perhitungan. Dan adanya pahala, siksa, timbangan amal, neraka, siroth, telaga, syafa’at, surga, kekal dan melihat Allah Ta’ala didalam surga. Dan engkau beriman dengan para malaikat Allah, para rasulNya, kitab-kitabNya, qodar baik dan buruk, dan bahwasanya Nabi SAW itu adalah penutup para nabi dan penghulu seluruh anak adam..
Diantara kabar tersebut adalah adanya siksa dan nikmat kubur, pertanyaan malaikat munkar dan nakir, kebangkitan, penggiringan, hari kiamat dan perhitungan. Dan adanya pahala, siksa, timbangan amal, neraka, siroth, telaga, syafa’at, surga, kekal dan melihat Allah Ta’ala didalam surga. Dan engkau beriman dengan para malaikat Allah, para rasulNya, kitab-kitabNya, qodar baik dan buruk, dan bahwasanya Nabi SAW itu adalah penutup para nabi dan penghulu seluruh anak adam..
ﻓَﺼْﻞٌ :
ﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻰ ﻛُﻞِّ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﺣِﻔْﻆُ ﺇﺳْﻼﻣِﻪِ ﻭﺻَﻮْﻧُﻪُ ﻋَﻤّﺎ ﻳُﻔْﺴِﺪُﻩُ ﻭﻳُﺒْﻄِﻠُﻪُ ﻭﻳَﻘْﻄَﻌُﻪُ، ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺮِّﺩَّﺓُ [ ﺃﻱِ ﺍﻟﻜُﻔْﺮُ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻹﺳْﻼﻡِ ] ﻭﺍﻟﻌِﻴﺎﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﺗَﻌﺎﻟَﻰ، ﻭﻗَﺪْ ﻛَﺜُﺮَ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺰَّﻣﺎﻥِ ﺍﻟﺘَّﺴﺎﻫُﻞُ ﻓﻲ ﺍﻟﻜَﻼﻡِ ﺣَﺘَّﻰ ﺇﻧَّﻪُ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﻀِﻬِﻢْ ﺃﻟْﻔﺎﻅٌ ﺗُﺨْﺮِﺟُﻬُﻢْ ﻋﻦ ﺍﻹﺳْﻼﻡِ، ﻭﻻ ﻳَﺮَﻭْﻥَ ﺫٰﻟﻚ ﺫَﻧْﺒًﺎ ﻓَﻀْﻠًﺎ ﻋﻦ ﻛَﻮْﻧِﻪِ ﻛُﻔْﺮًﺍ، ﻭﺍﻟﺮِّﺩَّﺓُ ﺛَﻼﺛَﺔُ ﺃﻗْﺴﺎﻡٍ : ﺍﻋْﺘِﻘﺎﺩﺍﺕٌ ﻭﺃﻓْﻌﺎﻝٌ ﻭﺃﻗْﻮﺍﻝٌ، ﻭﻛُﻞُّ ﻗِﺴْﻢٍ ﻳَﺘَﺸَﻌَّﺐُ ﺷُﻌَﺒًﺎ ﻛَﺜِﻴﺮَﺓً . ﺃﻣْﺜِﻠَﺔُ ﺍﻟﺮِّﺩَّﺓِ ﺑِﺎﻟﻘَﻠْﺐِ ( ﺃﻱِ ﺍﻻﻋْﺘِﻘﺎﺩﺍﺕِ ﺍﻟﻜُﻔْﺮِﻳَّﺔِ ) : ﻓَﻤِﻦَ ﺍﻷﻭَّﻝِ : ﺍﻟﺸَّﻚُّ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪِ، ﺃﻭ ﻓﻲ ﺭَﺳُﻮﻟِﻪِ، ﺃﻭ ﺍﻟﻘُﺮْﺁﻥِ، ﺃﻭ ﺍﻟﻴَﻮْﻡِ ﺍﻵﺧِﺮِ، ﺃﻭ ﺍﻟﺠَﻨَّﺔِ، ﺃﻭ ﺍﻟﻨّﺎﺭِ، ﺃﻭ ﺍﻟﺜَّﻮﺍﺏِ، ﺃﻭ ﺍﻟﻌِﻘﺎﺏِ، ﻭﻧَﺤْﻮِ ﺫٰﻟﻚ ﻣِﻤّﺎ ﻫﻮ ﻣُﺠﻤَﻊٌ ﻋﻠﻴﻪ [ﻣَﻌْﻠُﻮﻡٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺑِﺎﻟﻀَّﺮُﻭﺭَﺓِ ﻣِﻤّﺎ ﻻ ﻳَﺨْﻔَﻰ ﻋﻠﻴﻪ ] ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦِ ] ﺍﻋﺘَﻘَﺪَ ﻓَﻘْﺪَ [ ﺃﻱ ﻧَﻔْﻲَ ] ﺻِﻔَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺻِﻔﺎﺕِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﻮﺍﺟِﺒَﺔِ ﺇﺟْﻤﺎﻋًﺎ [ ﻣﻤّﺎ ﺩﻝَّ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻌَﻘْﻞُ ] ﻛَﺎﻟﻌِﻠْﻢِ، ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﻧَﺴَﺐَ ﻟﻪ [ ﺗَﻌﺎﻟَﻰ ] ﺻِﻔَﺔً ﻳَﺠِﺐُ ﺗَﻨْﺰِﻳﻬُﻪُ ﻋﻨﻬﺎ ﺇﺟْﻤﺎﻋًﺎ [ ﻣِﻤّﺎ ﻳَﺪُﻝُّ ﺍﻟﻌَﻘْﻞُ ﻋﻠﻰ ﺃﻧَّﻪُ ﻧَﻘْﺺٌ ﻓﻲ ﺣَﻘِّﻪِ ﺗَﻌﺎﻟَﻰ ] ، ﻛَﺎﻟﺠِﺴْﻢِ، ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﺣَﻠَّﻞَ ﻣُﺤَﺮَّﻣًﺎ ﺑِﺎﻹﺟْﻤﺎﻉِ ﻣَﻌْﻠُﻮﻣًﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺑِﺎﻟﻀَّﺮُﻭﺭَﺓِ ﻣِﻤّﺎ ﻻ ﻳَﺨْﻔَﻰ ﻋﻠﻴﻪ، ﻛﺎﻟﺰِّﻧﺎ ﻭﺍﻟﻠِّﻮﺍﻁِ ﻭﺍﻟﻘَﺘْﻞِ ﻭﺍﻟﺴَّﺮِﻗَﺔِ ﻭﺍﻟﻐَﺼْﺐِ [ ﺃﻱ ﺃَﺧْﺬِ ﺃَﻣْﻮﺍﻝِ ﺍﻟﻨّﺎﺱِ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺣَﻖٍّ ﻗَﻬْﺮًﺍ ] ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﺣَﺮَّﻡَ ﺣَﻼﻟًﺎ ﻛﺬٰﻟﻚ [ ﺃﻱ ﻣِﻤّﺎ ﻫﻮ ﻣَﻌْﻠُﻮﻡٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺑِﺎﻟﻀَّﺮُﻭﺭَﺓِ ﻣِﻤّﺎ ﻻ ﻳَﺨْﻔَﻰ ﻋﻠﻴﻪ ] ، ﻛﺎﻟﺒَﻴْﻊِ ﻭﺍﻟﻨِّﻜﺎﺡِ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﻧَﻔَﻰ ﻭُﺟُﻮﺏَ ﻣُﺠْﻤَﻊٍ ﻋﻠﻴﻪ ﻛﺬٰﻟﻚ [ ﺃﻱ ﻣِﻤّﺎ ﻫﻮ ﻣَﻌْﻠُﻮﻡٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺑِﺎﻟﻀَّﺮُﻭﺭَﺓِ ﻣِﻤّﺎ ﻻ ﻳَﺨْﻔَﻰ ﻋﻠﻴﻪ ] ، ﻛَﺎﻟﺼَّﻠَﻮﺍﺕِ ﺍﻟﺨَﻤْﺲِ، ﺃﻭ ﺳَﺠْﺪَﺓٍ ﻣﻨﻬﺎ، ﻭﺍﻟﺰَّﻛﺎﺓِ، ﻭﺍﻟﺼَّﻮْﻡِ، ﻭﺍﻟﺤَﺞِّ، ﻭﺍﻟﻮُﺿُﻮﺀِ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﺃﻭْﺟَﺐَ ﻣﺎ ﻟﻢ ﻳَﺠِﺐْ ﺇﺟْﻤﺎﻋًﺎ ﻛﺬٰﻟﻚ [ ﺃﻱ ﻣِﻤّﺎ ﻫﻮ ﻣَﻌْﻠُﻮﻡٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺑِﺎﻟﻀَّﺮُﻭﺭَﺓِ ﻣِﻤّﺎ ﻻ ﻳَﺨْﻔَﻰ ﻋﻠﻴﻪ ] ؛ ﺃﻭ [ﻣَﻦْ ] ﻧَﻔَﻰ ﻣَﺸْﺮُﻭﻋِﻴَّﺔَ ﻣُﺠْﻤَﻊٍ ﻋﻠﻴﻪ ﻛﺬٰﻟﻚ [ ﺃﻱ ﻣِﻤّﺎ ﻫﻮ ﻣَﻌْﻠُﻮﻡٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺑِﺎﻟﻀَّﺮُﻭﺭَﺓِ ﻣِﻤّﺎ ﻻ ﻳَﺨْﻔَﻰ ﻋﻠﻴﻪ ] ، ﻛَﺎﻟﺮَّﻭﺍﺗِﺐِ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﻋَﺰَﻡَ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻜُﻔْﺮِ [ﻣُﻄْﻠَﻘًﺎ ] ﻓﻲ ﺍﻟﻤُﺴْﺘَﻘْﺒَﻞِ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ﻋَﺰَﻡَ ] ﻋﻠﻰ ﻓِﻌْﻞِ ﺷَﻲْﺀٍ ﻣِﻤّﺎ ﺫُﻛِﺮَ [ﻣِﻦَ ﺍﻟﻜُﻔْﺮِﻳّﺎﺕِ ﺃﻭ ﻧَﺤْﻮِﻫﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻤُﺴْﺘَﻘْﺒَﻞِ ] ، ﺃﻭ ﺗَﺮَﺩَّﺩَ ﻓﻴﻪ، ﻻ ﻭَﺳْﻮَﺳَﺔٌ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﺃﻧْﻜَﺮَ ﺻُﺤْﺒَﺔَ ﺳَﻴِّﺪِﻧﺎ ﺃﺑِﻲ ﺑَﻜْﺮٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻨﻪ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ﺃﻧْﻜَﺮَ ] ﺭِﺳﺎﻟَﺔَ ﻭﺍﺣِﺪٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞِ ﺍﻟﻤُﺠْﻤَﻊِ ﻋﻠﻰ ﺭِﺳﺎﻟَﺘِﻪِ [ ﺃﻱ ﻣِﻤَّﻦْ ﺭِﺳﺎﻟَﺘُﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤَﻌْﻠُﻮﻡِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺑِﺎﻟﻀَّﺮُﻭﺭَﺓِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻻ ﻳَﺨْﻔَﻰ ﻋﻠﻴﻪ، ﻛَﺴَﻴِّﺪِﻧﺎ ﻋِﻴﺴَﻰ ﻭﺳَﻴِّﺪِﻧﺎ ﻣُﻮﺳَﻰ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ ﺍﻟﺼَّﻼﺓُ ﻭﺍﻟﺴَّﻼﻡُ ] ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﺟَﺤَﺪَ ﺣَﺮْﻓًﺎ ﻣُﺠْﻤَﻌًﺎ ﻋﻠﻴﻪ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻘُﺮْﺁﻥِ [ ﻭﻫﻮ ﻳَﻌْﺘَﻘِﺪُ ﺃﻧَّﻪُ ﻣﻨﻪ ] ، ﺃﻭ ﺯﺍﺩَ ﺣَﺮْﻓًﺎ ﻓﻴﻪ ﻣُﺠْﻤَﻌًﺎ ﻋﻠﻰ ﻧَﻔْﻴِﻪِ [ ﻣَﻊَ ﻛَﻮْﻧِﻪِ ] ﻣُﻌْﺘَﻘِﺪًﺍ ﺃﻧَّﻪُ [ﻟَﻴْﺲَ ] ﻣﻨﻪ؛ ﺃﻭ [ﻣَﻦْ ] ﻛَﺬَّﺏَ ﺭَﺳُﻮﻟًﺎ، ﺃﻭ ﻧَﻘَّﺼَﻪُ، ﺃﻭ ﺻَﻐَّﺮَ ﺍﺳْﻤَﻪُ ﺑِﻘَﺼْﺪِ ﺗَﺤْﻘِﻴﺮِﻩِ؛ ﺃﻭ [ﻣَﻦْ ] ﺟَﻮَّﺯَ ﻧُﺒُﻮَّﺓَ ﺃﺣَﺪٍ ﺑَﻌْﺪَ ﻧَﺒِﻴِّﻨﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳَﻠَّﻢَ . ﺃﻣْﺜِﻠَﺔُ ﺍﻟﺮِّﺩَّﺓِ ﺑِﺎﻟﺠَﻮﺍﺭِﺡِ (ﺃﻱ ﺍﻷﻓْﻌﺎﻝِ ﺍﻟﻜُﻔْﺮِﻳَّﺔِ ) : ﻭﺍﻟﻘِﺴْﻢُ ﺍﻟﺜّﺎﻧﻲ ﺃﻓْﻌﺎﻝٌ، ﻛَﺴُﺠُﻮﺩٍ ﻟِﺼَﻨَﻢٍ ﺃﻭ ﺷَﻤْﺲٍ ﺃﻭ ﻗَﻤَﺮٍ [ ﺃﻭ ﺷَﻴْﻄﺎﻥٍ ] [ ﻣُﻄْﻠَﻘًﺎ ] ، ﺃﻭ ﻣَﺨْﻠُﻮﻕٍ ﺁﺧَﺮَ [ ﻋﻠﻰ ﻭَﺟْﻪِ ﻋِﺒﺎﺩَﺗِﻪِ ] .
ﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻰ ﻛُﻞِّ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﺣِﻔْﻆُ ﺇﺳْﻼﻣِﻪِ ﻭﺻَﻮْﻧُﻪُ ﻋَﻤّﺎ ﻳُﻔْﺴِﺪُﻩُ ﻭﻳُﺒْﻄِﻠُﻪُ ﻭﻳَﻘْﻄَﻌُﻪُ، ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺮِّﺩَّﺓُ [ ﺃﻱِ ﺍﻟﻜُﻔْﺮُ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻹﺳْﻼﻡِ ] ﻭﺍﻟﻌِﻴﺎﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﺗَﻌﺎﻟَﻰ، ﻭﻗَﺪْ ﻛَﺜُﺮَ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺰَّﻣﺎﻥِ ﺍﻟﺘَّﺴﺎﻫُﻞُ ﻓﻲ ﺍﻟﻜَﻼﻡِ ﺣَﺘَّﻰ ﺇﻧَّﻪُ ﻳَﺨْﺮُﺝُ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﻀِﻬِﻢْ ﺃﻟْﻔﺎﻅٌ ﺗُﺨْﺮِﺟُﻬُﻢْ ﻋﻦ ﺍﻹﺳْﻼﻡِ، ﻭﻻ ﻳَﺮَﻭْﻥَ ﺫٰﻟﻚ ﺫَﻧْﺒًﺎ ﻓَﻀْﻠًﺎ ﻋﻦ ﻛَﻮْﻧِﻪِ ﻛُﻔْﺮًﺍ، ﻭﺍﻟﺮِّﺩَّﺓُ ﺛَﻼﺛَﺔُ ﺃﻗْﺴﺎﻡٍ : ﺍﻋْﺘِﻘﺎﺩﺍﺕٌ ﻭﺃﻓْﻌﺎﻝٌ ﻭﺃﻗْﻮﺍﻝٌ، ﻭﻛُﻞُّ ﻗِﺴْﻢٍ ﻳَﺘَﺸَﻌَّﺐُ ﺷُﻌَﺒًﺎ ﻛَﺜِﻴﺮَﺓً . ﺃﻣْﺜِﻠَﺔُ ﺍﻟﺮِّﺩَّﺓِ ﺑِﺎﻟﻘَﻠْﺐِ ( ﺃﻱِ ﺍﻻﻋْﺘِﻘﺎﺩﺍﺕِ ﺍﻟﻜُﻔْﺮِﻳَّﺔِ ) : ﻓَﻤِﻦَ ﺍﻷﻭَّﻝِ : ﺍﻟﺸَّﻚُّ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻪِ، ﺃﻭ ﻓﻲ ﺭَﺳُﻮﻟِﻪِ، ﺃﻭ ﺍﻟﻘُﺮْﺁﻥِ، ﺃﻭ ﺍﻟﻴَﻮْﻡِ ﺍﻵﺧِﺮِ، ﺃﻭ ﺍﻟﺠَﻨَّﺔِ، ﺃﻭ ﺍﻟﻨّﺎﺭِ، ﺃﻭ ﺍﻟﺜَّﻮﺍﺏِ، ﺃﻭ ﺍﻟﻌِﻘﺎﺏِ، ﻭﻧَﺤْﻮِ ﺫٰﻟﻚ ﻣِﻤّﺎ ﻫﻮ ﻣُﺠﻤَﻊٌ ﻋﻠﻴﻪ [ﻣَﻌْﻠُﻮﻡٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺑِﺎﻟﻀَّﺮُﻭﺭَﺓِ ﻣِﻤّﺎ ﻻ ﻳَﺨْﻔَﻰ ﻋﻠﻴﻪ ] ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦِ ] ﺍﻋﺘَﻘَﺪَ ﻓَﻘْﺪَ [ ﺃﻱ ﻧَﻔْﻲَ ] ﺻِﻔَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺻِﻔﺎﺕِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﻮﺍﺟِﺒَﺔِ ﺇﺟْﻤﺎﻋًﺎ [ ﻣﻤّﺎ ﺩﻝَّ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻌَﻘْﻞُ ] ﻛَﺎﻟﻌِﻠْﻢِ، ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﻧَﺴَﺐَ ﻟﻪ [ ﺗَﻌﺎﻟَﻰ ] ﺻِﻔَﺔً ﻳَﺠِﺐُ ﺗَﻨْﺰِﻳﻬُﻪُ ﻋﻨﻬﺎ ﺇﺟْﻤﺎﻋًﺎ [ ﻣِﻤّﺎ ﻳَﺪُﻝُّ ﺍﻟﻌَﻘْﻞُ ﻋﻠﻰ ﺃﻧَّﻪُ ﻧَﻘْﺺٌ ﻓﻲ ﺣَﻘِّﻪِ ﺗَﻌﺎﻟَﻰ ] ، ﻛَﺎﻟﺠِﺴْﻢِ، ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﺣَﻠَّﻞَ ﻣُﺤَﺮَّﻣًﺎ ﺑِﺎﻹﺟْﻤﺎﻉِ ﻣَﻌْﻠُﻮﻣًﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺑِﺎﻟﻀَّﺮُﻭﺭَﺓِ ﻣِﻤّﺎ ﻻ ﻳَﺨْﻔَﻰ ﻋﻠﻴﻪ، ﻛﺎﻟﺰِّﻧﺎ ﻭﺍﻟﻠِّﻮﺍﻁِ ﻭﺍﻟﻘَﺘْﻞِ ﻭﺍﻟﺴَّﺮِﻗَﺔِ ﻭﺍﻟﻐَﺼْﺐِ [ ﺃﻱ ﺃَﺧْﺬِ ﺃَﻣْﻮﺍﻝِ ﺍﻟﻨّﺎﺱِ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺣَﻖٍّ ﻗَﻬْﺮًﺍ ] ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﺣَﺮَّﻡَ ﺣَﻼﻟًﺎ ﻛﺬٰﻟﻚ [ ﺃﻱ ﻣِﻤّﺎ ﻫﻮ ﻣَﻌْﻠُﻮﻡٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺑِﺎﻟﻀَّﺮُﻭﺭَﺓِ ﻣِﻤّﺎ ﻻ ﻳَﺨْﻔَﻰ ﻋﻠﻴﻪ ] ، ﻛﺎﻟﺒَﻴْﻊِ ﻭﺍﻟﻨِّﻜﺎﺡِ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﻧَﻔَﻰ ﻭُﺟُﻮﺏَ ﻣُﺠْﻤَﻊٍ ﻋﻠﻴﻪ ﻛﺬٰﻟﻚ [ ﺃﻱ ﻣِﻤّﺎ ﻫﻮ ﻣَﻌْﻠُﻮﻡٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺑِﺎﻟﻀَّﺮُﻭﺭَﺓِ ﻣِﻤّﺎ ﻻ ﻳَﺨْﻔَﻰ ﻋﻠﻴﻪ ] ، ﻛَﺎﻟﺼَّﻠَﻮﺍﺕِ ﺍﻟﺨَﻤْﺲِ، ﺃﻭ ﺳَﺠْﺪَﺓٍ ﻣﻨﻬﺎ، ﻭﺍﻟﺰَّﻛﺎﺓِ، ﻭﺍﻟﺼَّﻮْﻡِ، ﻭﺍﻟﺤَﺞِّ، ﻭﺍﻟﻮُﺿُﻮﺀِ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﺃﻭْﺟَﺐَ ﻣﺎ ﻟﻢ ﻳَﺠِﺐْ ﺇﺟْﻤﺎﻋًﺎ ﻛﺬٰﻟﻚ [ ﺃﻱ ﻣِﻤّﺎ ﻫﻮ ﻣَﻌْﻠُﻮﻡٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺑِﺎﻟﻀَّﺮُﻭﺭَﺓِ ﻣِﻤّﺎ ﻻ ﻳَﺨْﻔَﻰ ﻋﻠﻴﻪ ] ؛ ﺃﻭ [ﻣَﻦْ ] ﻧَﻔَﻰ ﻣَﺸْﺮُﻭﻋِﻴَّﺔَ ﻣُﺠْﻤَﻊٍ ﻋﻠﻴﻪ ﻛﺬٰﻟﻚ [ ﺃﻱ ﻣِﻤّﺎ ﻫﻮ ﻣَﻌْﻠُﻮﻡٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺑِﺎﻟﻀَّﺮُﻭﺭَﺓِ ﻣِﻤّﺎ ﻻ ﻳَﺨْﻔَﻰ ﻋﻠﻴﻪ ] ، ﻛَﺎﻟﺮَّﻭﺍﺗِﺐِ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﻋَﺰَﻡَ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻜُﻔْﺮِ [ﻣُﻄْﻠَﻘًﺎ ] ﻓﻲ ﺍﻟﻤُﺴْﺘَﻘْﺒَﻞِ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ﻋَﺰَﻡَ ] ﻋﻠﻰ ﻓِﻌْﻞِ ﺷَﻲْﺀٍ ﻣِﻤّﺎ ﺫُﻛِﺮَ [ﻣِﻦَ ﺍﻟﻜُﻔْﺮِﻳّﺎﺕِ ﺃﻭ ﻧَﺤْﻮِﻫﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻤُﺴْﺘَﻘْﺒَﻞِ ] ، ﺃﻭ ﺗَﺮَﺩَّﺩَ ﻓﻴﻪ، ﻻ ﻭَﺳْﻮَﺳَﺔٌ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﺃﻧْﻜَﺮَ ﺻُﺤْﺒَﺔَ ﺳَﻴِّﺪِﻧﺎ ﺃﺑِﻲ ﺑَﻜْﺮٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻨﻪ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ﺃﻧْﻜَﺮَ ] ﺭِﺳﺎﻟَﺔَ ﻭﺍﺣِﺪٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞِ ﺍﻟﻤُﺠْﻤَﻊِ ﻋﻠﻰ ﺭِﺳﺎﻟَﺘِﻪِ [ ﺃﻱ ﻣِﻤَّﻦْ ﺭِﺳﺎﻟَﺘُﻪُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤَﻌْﻠُﻮﻡِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺑِﺎﻟﻀَّﺮُﻭﺭَﺓِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻻ ﻳَﺨْﻔَﻰ ﻋﻠﻴﻪ، ﻛَﺴَﻴِّﺪِﻧﺎ ﻋِﻴﺴَﻰ ﻭﺳَﻴِّﺪِﻧﺎ ﻣُﻮﺳَﻰ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ ﺍﻟﺼَّﻼﺓُ ﻭﺍﻟﺴَّﻼﻡُ ] ؛ ﺃﻭ [ ﻣَﻦْ ] ﺟَﺤَﺪَ ﺣَﺮْﻓًﺎ ﻣُﺠْﻤَﻌًﺎ ﻋﻠﻴﻪ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻘُﺮْﺁﻥِ [ ﻭﻫﻮ ﻳَﻌْﺘَﻘِﺪُ ﺃﻧَّﻪُ ﻣﻨﻪ ] ، ﺃﻭ ﺯﺍﺩَ ﺣَﺮْﻓًﺎ ﻓﻴﻪ ﻣُﺠْﻤَﻌًﺎ ﻋﻠﻰ ﻧَﻔْﻴِﻪِ [ ﻣَﻊَ ﻛَﻮْﻧِﻪِ ] ﻣُﻌْﺘَﻘِﺪًﺍ ﺃﻧَّﻪُ [ﻟَﻴْﺲَ ] ﻣﻨﻪ؛ ﺃﻭ [ﻣَﻦْ ] ﻛَﺬَّﺏَ ﺭَﺳُﻮﻟًﺎ، ﺃﻭ ﻧَﻘَّﺼَﻪُ، ﺃﻭ ﺻَﻐَّﺮَ ﺍﺳْﻤَﻪُ ﺑِﻘَﺼْﺪِ ﺗَﺤْﻘِﻴﺮِﻩِ؛ ﺃﻭ [ﻣَﻦْ ] ﺟَﻮَّﺯَ ﻧُﺒُﻮَّﺓَ ﺃﺣَﺪٍ ﺑَﻌْﺪَ ﻧَﺒِﻴِّﻨﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳَﻠَّﻢَ . ﺃﻣْﺜِﻠَﺔُ ﺍﻟﺮِّﺩَّﺓِ ﺑِﺎﻟﺠَﻮﺍﺭِﺡِ (ﺃﻱ ﺍﻷﻓْﻌﺎﻝِ ﺍﻟﻜُﻔْﺮِﻳَّﺔِ ) : ﻭﺍﻟﻘِﺴْﻢُ ﺍﻟﺜّﺎﻧﻲ ﺃﻓْﻌﺎﻝٌ، ﻛَﺴُﺠُﻮﺩٍ ﻟِﺼَﻨَﻢٍ ﺃﻭ ﺷَﻤْﺲٍ ﺃﻭ ﻗَﻤَﺮٍ [ ﺃﻭ ﺷَﻴْﻄﺎﻥٍ ] [ ﻣُﻄْﻠَﻘًﺎ ] ، ﺃﻭ ﻣَﺨْﻠُﻮﻕٍ ﺁﺧَﺮَ [ ﻋﻠﻰ ﻭَﺟْﻪِ ﻋِﺒﺎﺩَﺗِﻪِ ] .
Penyebab Murtad
Setiap orang islam wajib memelihara dan menjaga keislamannya agar jangan sampai ada sesuatu yang merusak, membatalkan dan memutus islamnya, sebab semua itu adalah murtad, semoga kita dilindungi oleh Alloh dari perbuatan murtad.Pada zaman ini banyak orang yg sembrono dalama berkata2. Sehingga yg diucapkan sungguh sungguh mengeluarkan dirinya dari agama islam, sementara dia sama sekali tidak pernah menganggap bahwa yg diucapkan itu dosa, apalagi dianggap kufur malah tak mungkin Perbutan murtad terbagi menjadi tiga hal.
1. Murtad i'tiqod (keyakinan dalam hati)
2. Murtad fi'liyah (perbuatan)
3. Murtad qouliyah (ucapan)
Masing2 bagian bercabang amat banyak
Pertama, Murtad I'tiqadi
Murtad karena Kenyakinan
Setiap pembagian Sifat murtad bercabang cabang dengan cabang yang banyak. Sebagian dari
murtad I'tiqod yaitu:
- Meragukan adanya Allah,
- Meragukan utusan Allah,
- Meragukan kebenaran Alqur'an,
- Meragukan hari kiyamat, Meragukan
- Meragukan adanya surga dan neraka, Meragukan
- Meragukan adanya pahala,
- Meragukan siksaan Allah
- Meragukan hukum yg disepakati para ulama mujtahid.
- Berkeyakinan tidak ada sifat wajib bagi Alloh yg telah disepakati ulama mujtahid, Serperti 'ilmu, Menisbatkan Alloh dgn sifat yang
seharusnya wajib mensucikanya secara ijma' ulama seperti mengatakan Allah berjasad
- Menghalalkan perkara haram yg di sepakati Ulama Mujtahid sdh di ketauhui secara agama. Seperti : zina, liwath (homosex), Pembantaian, Pencuarian, Merampok.
- Mengharamkan yang halal seperti jual beli dan nikah
- Meniadakan kewajiban yg telah disepakati ulama, seperti sholat lima waktu, atau menghilangkan satu sujud dari Sholat, Meniadakan kewajiban Zakat, Puasa, Haji, Wudlu.
- Mewajibkan apa yg tidak wajib secara ijma' ulama
- Meniadakan ibadah yg di syareatkan agama,'
seperti sholat sunah rowatib (qobliyah- ba'diyah)
- Berencana kufur (Murtad ) akan masa datang.
- Berencana mengerjakan sesuatu pada keadaan dari apa yg telah disebutkan
- Bimbang dalam agama, Bukan karena waswas.
- Mengingkari sahabat-sahabat nabi kita seperti abu Bakar, Umar ,Utsman, Ali.
- Mengingkari kerasulan salah satu rosul Allah menurut Ijma' ulama.
- Mengingkari satu huruf dari Alqur'an yang telah disepakati ulama
- Menambahkan satu huruf yg tidak dalam Alquran menurut Ijma' ulama sedangkan dia meyakini itu salah satu huruf Alquran.
- Mendustakan dan meremehkan serta men-tashgir nama rasul dgn tujuan menghina,
- Menyangka ada nabi sesudah nabi
muhammad SAW. Kedua, Murtad Karena Perbuatan (Murtad
Fi'liyah) yaitu seperti :
- Menyembah berhala,
- Menyembah matahari,
- Menyembah mahluk lainnya.
Setiap orang islam wajib memelihara dan menjaga keislamannya agar jangan sampai ada sesuatu yang merusak, membatalkan dan memutus islamnya, sebab semua itu adalah murtad, semoga kita dilindungi oleh Alloh dari perbuatan murtad.Pada zaman ini banyak orang yg sembrono dalama berkata2. Sehingga yg diucapkan sungguh sungguh mengeluarkan dirinya dari agama islam, sementara dia sama sekali tidak pernah menganggap bahwa yg diucapkan itu dosa, apalagi dianggap kufur malah tak mungkin Perbutan murtad terbagi menjadi tiga hal.
1. Murtad i'tiqod (keyakinan dalam hati)
2. Murtad fi'liyah (perbuatan)
3. Murtad qouliyah (ucapan)
Masing2 bagian bercabang amat banyak
Pertama, Murtad I'tiqadi
Murtad karena Kenyakinan
Setiap pembagian Sifat murtad bercabang cabang dengan cabang yang banyak. Sebagian dari
murtad I'tiqod yaitu:
- Meragukan adanya Allah,
- Meragukan utusan Allah,
- Meragukan kebenaran Alqur'an,
- Meragukan hari kiyamat, Meragukan
- Meragukan adanya surga dan neraka, Meragukan
- Meragukan adanya pahala,
- Meragukan siksaan Allah
- Meragukan hukum yg disepakati para ulama mujtahid.
- Berkeyakinan tidak ada sifat wajib bagi Alloh yg telah disepakati ulama mujtahid, Serperti 'ilmu, Menisbatkan Alloh dgn sifat yang
seharusnya wajib mensucikanya secara ijma' ulama seperti mengatakan Allah berjasad
- Menghalalkan perkara haram yg di sepakati Ulama Mujtahid sdh di ketauhui secara agama. Seperti : zina, liwath (homosex), Pembantaian, Pencuarian, Merampok.
- Mengharamkan yang halal seperti jual beli dan nikah
- Meniadakan kewajiban yg telah disepakati ulama, seperti sholat lima waktu, atau menghilangkan satu sujud dari Sholat, Meniadakan kewajiban Zakat, Puasa, Haji, Wudlu.
- Mewajibkan apa yg tidak wajib secara ijma' ulama
- Meniadakan ibadah yg di syareatkan agama,'
seperti sholat sunah rowatib (qobliyah- ba'diyah)
- Berencana kufur (Murtad ) akan masa datang.
- Berencana mengerjakan sesuatu pada keadaan dari apa yg telah disebutkan
- Bimbang dalam agama, Bukan karena waswas.
- Mengingkari sahabat-sahabat nabi kita seperti abu Bakar, Umar ,Utsman, Ali.
- Mengingkari kerasulan salah satu rosul Allah menurut Ijma' ulama.
- Mengingkari satu huruf dari Alqur'an yang telah disepakati ulama
- Menambahkan satu huruf yg tidak dalam Alquran menurut Ijma' ulama sedangkan dia meyakini itu salah satu huruf Alquran.
- Mendustakan dan meremehkan serta men-tashgir nama rasul dgn tujuan menghina,
- Menyangka ada nabi sesudah nabi
muhammad SAW. Kedua, Murtad Karena Perbuatan (Murtad
Fi'liyah) yaitu seperti :
- Menyembah berhala,
- Menyembah matahari,
- Menyembah mahluk lainnya.
ﻭﺍﻟﻘِﺴْﻢُ ﺍﻟﺜّﺎﻟِﺚُ ﺍﻷﻗْﻮﺍﻝُ، ﻭﻫﻲ ﻛَﺜِﻴﺮَﺓٌ ﺟِﺪًّﺍ ﻻ ﺗَﻨْﺤَﺼِﺮُ، ﻣﻨﻬﺎ :ﺃﻥْ ﻳَﻘُﻮﻝَ [ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] ﻟِﻤُﺴْﻠِﻢٍ : " ﻳﺎ ﻛﺎﻓِﺮُ " ، ﺃﻭ " ﻳﺎ ﻳَﻬُﻮﺩِﻱُّ" ، ﺃﻭ " ﻳﺎ ﻧَﺼْﺮﺍﻧﻲُّ "، ﺃﻭ " ﻳﺎ ﻋَﺪِﻳﻢَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ "، ﻣُﺮِﻳﺪًﺍ ﺃﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻤُﺨﺎﻃَﺐُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﻛُﻔْﺮٌ ﺃﻭ ﻳَﻬُﻮﺩِﻳَّﺔٌ ﺃﻭ ﻧَﺼْﺮﺍﻧِﻴَّﺔٌ ﺃﻭ ﻟَﻴْﺲَ ﺑِﺪِﻳﻦٍ؛ ﻭﻛَﺎﻟﺴُّﺨْﺮِﻳَﺔِ ﺑِﺎﺳْﻢٍ ﻣِﻦْ ﺃﺳْﻤﺎﺋِﻪِ ﺗَﻌﺎﻟَﻰ ﺃﻭ ﻭَﻋْﺪِﻩِ ﺃﻭ ﻭَﻋِﻴﺪِﻩِ، ﻣِﻤَّﻦ ﻻ ﻳَﺨْﻔَﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﻧِﺴْﺒَﺔُ ﺫٰﻟﻚ ﺇﻟﻴﻪ ﺳُﺒْﺤﺎﻧَﻪُ؛ ﻭﻛَﺄﻥْ ﻳَﻘُﻮﻝَ [ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] : " ﻟَﻮْ ﺃﻣَﺮَﻧِﻲ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻜَﺬﺍ ﻟﻢ ﺃﻓْﻌَﻠْﻪُ " ، ﺃﻭ [ ﻳَﻘُﻮﻝَ ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] : " ﻟَﻮْ ﺻﺎﺭَﺕِ ﺍﻟﻘِﺒْﻠَﺔُ ﻓﻲ ﺟِﻬَﺔِ ﻛَﺬﺍ ﻣﺎ ﺻَﻠَّﻴْﺖُ ﺇﻟﻴﻬﺎ" ، ﺃﻭ [ ﻳَﻘُﻮﻝَ ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] : " ﻟَﻮْ ﺃﻋْﻄﺎﻧِﻲ ﺍﻟﻠﻪُ ﺍﻟﺠَﻨَّﺔَ ﻣﺎ ﺩَﺧَﻠْﺘُﻬﺎ" ، ﻣُﺴْﺘَﺨِﻔًّﺎ، ﺃﻭ ﻣُﻈﻬِﺮًﺍ ﻟِﻠْﻌِﻨﺎﺩِ، ﻓﻲ ﺍﻟﻜُﻞِّ؛ ﻭﻛَﺄﻥْ ﻳَﻘُﻮﻝَ [ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] : " ﻟَﻮْ ﺁﺧَﺬَﻧِﻲ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﺘَﺮْﻙِ ﺍﻟﺼَّﻼﺓِ ﻣَﻊَ ﻣﺎ ﺃﻧﺎ ﻓﻴﻪ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤَﺮَﺽِ ﻇَﻠَﻤَﻨِﻲ "؛ ﺃﻭ ﻗﺎﻝَ [ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] ﻟِﻔِﻌْﻞٍ : " ﺣَﺪَﺙَ ﻫﺬﺍ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺗَﻘْﺪِﻳﺮِ ﺍﻟﻠﻪِ" ؛ ﺃﻭ [ﻗﺎﻝَ ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] : " ﻟَﻮْ ﺷَﻬِﺪَ ﻋِﻨْﺪِﻱ ﺍﻷﻧْﺒِﻴﺎﺀُ ﺃﻭ ﺍﻟﻤَﻼﺋِﻜَﺔُ ﺃﻭ ﺟَﻤِﻴﻊُ ﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ ﺑِﻜَﺬﺍ ﻣﺎ ﻗَﺒِﻠْﺘُﻬُﻢْ "؛ ﺃﻭ ﻗﺎﻝَ [ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] : " ﻻ ﺃﻓﻌَﻞُ ﻛَﺬﺍ ﻭﺇﻥْ ﻛﺎﻥَ ﺳُﻨَّﺔً" ﺑِﻘَﺼْﺪِ ﺍﻻﺳْﺘِﻬْﺰﺍﺀِ؛ ﺃﻭ [ﻗﺎﻝَ ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] : " ﻟَﻮْ ﻛﺎﻥَ ﻓُﻼﻥٌ ﻧَﺒِﻴًّﺎ ﻣﺎ ﺁﻣَﻨْﺖُ ﺑﻪ" ؛ ﺃﻭ ﺃﻋْﻄﺎﻩُ ﻋﺎﻟِﻢٌ ﻓَﺘْﻮَﻯ ﻓَﻘﺎﻝَ [ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] : " ﺃَﻳْﺶٍ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺸَّﺮْﻉُ " ﻣُﺮِﻳﺪًﺍ ﺍﻻﺳْﺘِﺨْﻔﺎﻑَ [ ﺑِﺤُﻜْﻢِ ﺍﻟﺸَّﺮْﻉِ ] ؛ ﺃﻭ ﻗﺎﻝَ [ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] : "ﻟَﻌْﻨَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋﻠﻰ ﻛُﻞِّ ﻋﺎﻟِﻢٍ " ﻣُﺮِﻳﺪًﺍ ﺍﻻﺳْﺘِﻐْﺮﺍﻕَ ﺍﻟﺸّﺎﻣِﻞَ [ ﻟِﻌُﻠَﻤﺎﺀِ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺍﻹﺳْﻼﻣِﻲِّ ﺃﻭ ] ﻟِﺄﺣَﺪِ ﺍﻷﻧْﺒِﻴﺎﺀِ، ﺃﻭ ﻗﺎﻝَ [ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] : " ﺃﻧﺎ ﺑَﺮِﻱﺀٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠﻪِ " ﺃﻭ " ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤَﻼﺋِﻜَﺔِ " ﺃﻭ " ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ" ﺃﻭ " ﻣِﻦَ ﺍﻟﻘُﺮْﺁﻥِ" ﺃﻭ " ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﺮِﻳﻌَﺔِ" ﺃﻭ "ﻣِﻦَ ﺍﻹﺳْﻼﻡِ" ؛ ﺃﻭ ﻗﺎﻝَ [ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] ﻟِﺤُﻜْﻢٍ ﺣُﻜِﻢَ ﺑِﻪِ ﻣِﻦْ ﺃﺣْﻜﺎﻡِ ﺍﻟﺸَّﺮِﻳﻌَﺔِ : "ﻟَﻴْﺲَ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤُﻜْﻢُ" ﺃﻭ " ﻻ ﺃﻋْﺮِﻑُ ﺍﻟﺤُﻜْﻢَ" ﻣُﺴْﺘَﻬْﺰِﺋًﺎ ﺑِﺤُﻜْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ؛ ﺃﻭ ﻗﺎﻝَ [ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] ﻭﻗَﺪْ ﻣَﻠَﺄَ ﻭِﻋﺎﺀً : ﴿"ﻭَﻛَﺄْﺳًﺎ ﺩِﻫَﺎﻗًﺎ"﴾، ﺃﻭ ﺃﻓْﺮَﻍَ ﺷَﺮﺍﺑًﺎ : ﴿"ﻓَﻜَﺎﻧَﺖْ ﺳَﺮَﺍﺑًﺎ"﴾، ﺃﻭ ﻋِﻨْﺪَ ﻭَﺯْﻥٍ ﺃﻭ ﻛَﻴْﻞٍ : ﴿"ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻛَﺎﻟُﻮﻫُﻢْ ﺃَﻭْ ﻭَﺯَﻧُﻮﻫُﻢْ ﻳُﺨْﺴِﺮُﻭﻥَ"﴾، ﺃﻭ ﻋِﻨْﺪَ ﺭُﺅْﻳَﺔِ ﺟَﻤْﻊٍ : ﴿" ﻭَﺣَﺸَﺮْﻧَﺎﻫُﻢْ ﻓَﻠَﻢْ ﻧُﻐَﺎﺩِﺭْ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﺃَﺣَﺪًﺍ"﴾، ﺑِﻘَﺼْﺪِ ﺍﻻﺳْﺘِﺨْﻔﺎﻑِ ﺃﻭ ﺍﻻﺳْﺘِﻬْﺰﺍﺀِ [ ﺑِﻬٰﺬِﻩِ ﺍﻵﻳﺎﺕِ ] ﻓﻲ ﺍﻟﻜُﻞِّ؛ ﻓﺈﻥْ ﻛﺎﻥَ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺫٰﻟﻚ ﺍﻟﻘَﺼْﺪِ [ ﻭﻧَﺤْﻮِﻩِ ] ﻓَﻼ ﻳَﻜْﻔُﺮُ ﻟٰﻜِﻦْ ﻗﺎﻝَ ﺍﻟﺸَّﻴْﺦُ ﺃﺣْﻤَﺪُ ﺑْﻦُ ﺣَﺠَﺮٍ ﺭَﺣِﻤَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ : " ﻻ ﺗَﺒْﻌُﺪُ ﺣُﺮﻣَﺘُﻪُ" ؛ ﻭﻛَﺬﺍ ﻳَﻜْﻔُﺮُ ﻣَﻦْ ﺷَﺘَﻢَ ﻧَﺒِﻴًّﺎ ﺃﻭ ﻣَﻠَﻜًﺎ [ﺑِﻔَﺘْﺢِ ﺍﻟﻠّﺎﻡِ، ﺃﻱ ﻭﺍﺣِﺪًﺍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤَﻼﺋِﻜَﺔِ ] ؛ ﺃﻭ ﻗﺎﻝَ [ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] : " ﺃﻛُﻮﻥُ ﻗَﻮّﺍﺩًﺍ ﺇﻥْ ﺻَﻠَّﻴْﺖُ " ، ﺃﻭ [ﻗﺎﻝَ ] : "ﻣﺎ ﺃﺻَﺒْﺖُ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣُﻨْﺬُ ﺻَﻠَّﻴْﺖُ" ، ﺃﻭ [ﻗﺎﻝَ ] : " ﺍﻟﺼَّﻼﺓُ ﻻ ﺗَﺼْﻠُﺢُ ﻟِﻲ "،
ﺑِﻘَﺼْﺪِ ﺍﻻﺳْﺘِﺨْﻔﺎﻑِ ﺑِﻬﺎ، ﺃﻭ ﺍﻻﺳْﺘِﻬْﺰﺍﺀِ، ﺃﻭ ﺍﺳْﺘِﺤْﻼﻝِ ﺗَﺮْﻛِﻬﺎ، ﺃﻭ ﺍﻟﺘَّﺸﺎﺅُﻡِ ﺑِﻬﺎ؛ ﺃﻭ ﻗﺎﻝَ [ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] ﻟِﻤُﺴْﻠِﻢٍ : " ﺃﻧﺎ ﻋَﺪَﻭُّﻙَ ﻭﻋَﺪُﻭُّ ﻧَﺒِﻴِّﻚَ "، ﺃﻭ [ﻗﺎﻝَ ] ﻟِﺸَﺮِﻳﻒٍ : " ﺃﻧﺎ ﻋَﺪُﻭُّﻙَ ﻭﻋَﺪُﻭُّ ﺟَﺪِّﻙَ" ﻣُﺮِﻳﺪًﺍ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳَﻠَّﻢَ؛ ﺃﻭ [ﺃﻥْ ] ﻳَﻘُﻮﻝَ [ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻣِﻦْ ﻧَﺤْﻮِ ﻫٰﺬِﻩِ ﺍﻷﻟْﻔﺎﻅِ ﺍﻟﺒَﺸِﻌَﺔِ ﺍﻟﺸَّﻨِﻴﻌَﺔِ؛ ﻭﻗَﺪْ ﻋَﺪَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﺦُ ﺃﺣْﻤَﺪُ ﺍﺑْﻦُ ﺣَﺠَﺮٍ ﻭﺍﻟﻘﺎﺿِﻲ ﻋِﻴﺎﺽٌ ﺭَﺣِﻤَﻬُﻤﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓﻲ ﻛِﺘﺎﺑَﻴْﻬِﻤﺎ " ﺍﻹﻋْﻼﻡُ" ﻭ " ﺍﻟﺸِّﻔﺎ" ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ [ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤُﻜَﻔِّﺮﺍﺕِ ] ، ﻓَﻴَﻨْﺒَﻐِﻲ ﺍﻻﻃِّﻼﻉُ ﻋﻠﻴﻪ، ﻓَﺈﻥَّ ﻣَﻦْ ﻟﻢ ﻳَﻌْﺮِﻑِ ﺍﻟﺸَّﺮَّ ﻳَﻘَﻊْ ﻓﻴﻪ . ﻗﺎﻋِﺪَﺓٌ ﻟِﻤَﻌْﺮِﻓَﺔِ ﻛَﺜِﻴﺮٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻜُﻔْﺮِ : ﻭﺣﺎﺻِﻞُ [ﺃﻱْ ﺣُﻜْﻢُ ] ﺃَﻛْﺜَﺮِ ﺗﻠْﻚَ ﺍﻟﻌِﺒﺎﺭﺍﺕِ ﻳَﺮْﺟِﻊُ ﺇﻟﻰ [ﻗﺎﻋِﺪَﺓِ ] ﺃﻥَّ ﻛُﻞَّ ﻋَﻘْﺪٍ ﺃﻭ ﻓِﻌْﻞٍ ﺃﻭ ﻗَﻮْﻝٍ ﻳَﺪُﻝُّ ﻋﻠﻰ ﺍﺳْﺘِﻬﺎﻧَﺔٍ ﺃﻭ ﺍﺳْﺘِﺨْﻔﺎﻑٍ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ، ﺃﻭ ﻛُﺘُﺒِﻪِ، ﺃﻭ ﺭُﺳُﻠِﻪِ، ﺃﻭ ﻣَﻼﺋِﻜَﺘِﻪِ، ﺃﻭ ﺷَﻌﺎﺋِﺮِ ﺃﻭ ﻣَﻌﺎﻟِﻢِ ﺩِﻳﻨِﻪِ، ﺃﻭ ﺃﺣْﻜﺎﻣِﻪِ، ﺃﻭ ﻭَﻋْﺪِﻩِ، ﺃﻭ ﻭَﻋِﻴﺪِﻩِ، ﻛُﻔْﺮٌ ﻭﻣَﻌْﺼِﻴَﺔٌ، ﻓَﻠْﻴَﺤْﺬَﺭِ ﺍﻹﻧْﺴﺎﻥُ ﻣِﻦْ ﺫٰﻟﻚ ﺟَﻬْﺪَﻩُ . ﻓَﺼْﻞٌ : ﻓﻲ ﺑَﻌْﺾِ ﺃﺣْﻜﺎﻡِ ﺍﻟﻤُﺮْﺗَﺪِّ ﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻰ ﻣَﻦْ ﻭَﻗَﻌَﺖْ ﻣِﻨْﻪُ ﺭِﺩَّﺓٌ [ﺃﻱ ﻛَﻔَﺮَ ﺑَﻌْﺪَ ﺃﻥْ ﻛﺎﻥَ ﻣُﺴْﻠِﻤًﺎ ] : ﺍﻟﻌَﻮْﺩُ ﻓَﻮْﺭًﺍ ﺇﻟﻰ ﺍﻹﺳْﻼﻡِ : ﺑِﺎﻟﻨُّﻄْﻖِ ﺑِﺎﻟﺸَّﻬﺎﺩَﺗَﻴْﻦِ، ﻭﺍﻹﻗْﻼﻉِ ﻋَﻤّﺎ ﻭَﻗَﻌَﺖْ ﺑﻪ ﺍﻟﺮِّﺩَّﺓُ؛ ﻭﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻴﻪ [ﺃﻳْﻀًﺎ ] : ﺍﻟﻨَّﺪَﻡُ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺻَﺪَﺭَ ﻣﻨﻪ، ﻭﺍﻟﻌَﺰْﻡُ ﻋﻠﻰ ﺃﻥْ ﻻ ﻳَﻌُﻮﺩَ ﻟِﻤِﺜْﻠِﻪِ، ﻭﻗَﻀﺎﺀُ ﻣﺎ ﻓﺎﺗَﻪُ ﻣِﻦْ ﻭﺍﺟِﺒﺎﺕِ ﺍﻟﺸَّﺮْﻉِ ﻓﻲ ﺗِﻠْﻚَ ﺍﻟﻤُﺪَّﺓِ [ ﻛﺎﻟﺼَّﻠَﻮﺍﺕِ ﺍﻟﻤَﻔْﺮُﻭﺿَﺔِ ] ؛ ﻓﺈﻥْ ﻟﻢ ﻳَﺘُﺐْ [ ﺃﻱ ﻓﺈﻥْ ﻟﻢ ﻳَﺮْﺟِﻊْ ﻋﻦ ﻛُﻔْﺮِﻩِ ﺑِﺎﻟﺸَّﻬﺎﺩَﺗَﻴْﻦِ ] ﻭَﺟَﺒَﺖِ ﺍﺳْﺘِﺘﺎﺑَﺘُﻪُ [ ﺃﻱ ﺃﻣْﺮُﻩُ ﺑِﺎﻟﺮُّﺟُﻮﻉِ ﺇﻟﻰ ﺍﻹﺳْﻼﻡِ ﺑِﺎﻟﺸَّﻬﺎﺩَﺗَﻴْﻦِ ] ، ﻭﻻ ﻳُﻘﺒَﻞُ ﻣﻨﻪ ﺇﻟّﺎ ﺍﻹﺳْﻼﻡُ ﺃﻭ ﺍﻟﻘَﺘْﻞُ [ ﻳُﻨَﻔِّﺬُﻩُ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺨَﻠِﻴﻔَﺔُ ﺑِﺸُﺮُﻭﻁٍ ﻣَﺬْﻛُﻮﺭَﺓٍ ﻓﻲ ﺍﻟﻤُﻄَﻮَّﻻﺕِ ] . ﻭ [ﻣِﻤّﺎ ﻳَﺘَﺮَﺗَّﺐُ ﻋﻠﻰ ﺭِﺩَّﺓِ ﺍﻟﺸَّﺨْﺺِ ﺃﻧَّﻪُ : ] [ﺗَﺬْﻫَﺐُ ﺑِﻬﺎ ﺣَﺴَﻨﺎﺗُﻪُ ] ، ﻳَﺒْﻄُﻞُ ﺑِﻬﺎ ﺻَﻮْﻣُﻪُ [ ﻟﻠﻨَّﻬﺎﺭِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺍﺭْﺗَﺪَّ ﻓﻴﻪ ]، ﻭ [ ﻳَﺒْﻄُﻞُ ﺑِﻬﺎ ] ﺗَﻴَﻤُّﻤُﻪُ، ﻭ [ﻳَﺒْﻄُﻞُ ﺑِﻬﺎ ] ﻧِﻜﺎﺣُﻪُ [ ﺃﻱ ﺯَﻭﺍﺟُﻪُ ] ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟﺪُّﺧُﻮﻝِ، ﻭﻛَﺬﺍ ﺑﻌﺪَﻩُ ﺇﻥْ ﻟﻢ ﻳَﻌُﺪْ ﺇﻟﻰ ﺍﻹﺳْﻼﻡِ ﻓﻲ ﺍﻟﻌِﺪَّﺓِ، ﻭﻻ ﻳَﺼِﺢُّ ﻋَﻘْﺪُ ﻧِﻜﺎﺣِﻪِ [ ﻭﻟَﻮْ ﻋﻠﻰ ﻣُﺮْﺗَﺪَّﺓٍ ﻣِﺜْﻠِﻪِ ] ، ﻭﺗَﺤْﺮُﻡُ ﺫَﺑِﻴﺤَﺘُﻪُ [ﻭﺗَﻜُﻮﻥُ ﻧَﺠِﺴَﺔً ] ، ﻭﻻ ﻳَﺮِﺙُ، ﻭﻻ ﻳُﻮﺭَﺙُ، ﻭﻻ ﻳُﺼَﻠَّﻰ ﻋﻠﻴﻪ [ ﻭﻳَﻜْﻔُﺮُ ﻣَﻦْ ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻫﻮ ﻋﺎﻟِﻢٌ ﺑِﺤﺎﻟِﻪِ ] ، ﻭﻻ ﻳُﻐَﺴَّﻞُ [ﺃﻱ ﻻ ﻳَﺠِﺐُ ]، ﻭﻻ ﻳُﻜَﻔَّﻦُ [ ﺃﻱ ﻻ ﻳَﺠِﺐُ ] ، ﻭﻻ ﻳُﺪْﻓَﻦُ [ ﺃﻱ ﻻ ﻳَﺠِﺐُ ] ، [ ﻭﻳَﺤْﺮُﻡُ ﺩَﻓْﻨُﻪُ ﻓﻲ ﻣَﺪﺍﻓِﻦِ ﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ ] ، ﻭﻣﺎﻟُﻪُ [ﺑَﻌْﺪَ ﻣَﻮْﺗِﻪِ ] ﻓَﻲْﺀٌ [ ﺃﻱ ﻟِﻤَﺼﺎﻟِﺢِ ﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ ] ، [ ﻭﻳُﺨَﻠَّﺪُ ﺑِﻼ ﻧِﻬﺎﻳَﺔٍ ﻓﻲ ﺍﻟﻌَﺬﺍﺏِ ﺇﻥْ ﻣﺎﺕَ ﻋﻠﻰ ﺭِﺩَّﺗِﻪِ، ﻛَﻐَﻴْﺮِﻩِ ﻣِﻤَّﻦْ ﻳَﻤُﻮﺕُ ﻋﻠﻰ ﻏَﻴْﺮِ ﺍﻹﺳْﻼﻡِ ] .
ﺑِﻘَﺼْﺪِ ﺍﻻﺳْﺘِﺨْﻔﺎﻑِ ﺑِﻬﺎ، ﺃﻭ ﺍﻻﺳْﺘِﻬْﺰﺍﺀِ، ﺃﻭ ﺍﺳْﺘِﺤْﻼﻝِ ﺗَﺮْﻛِﻬﺎ، ﺃﻭ ﺍﻟﺘَّﺸﺎﺅُﻡِ ﺑِﻬﺎ؛ ﺃﻭ ﻗﺎﻝَ [ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] ﻟِﻤُﺴْﻠِﻢٍ : " ﺃﻧﺎ ﻋَﺪَﻭُّﻙَ ﻭﻋَﺪُﻭُّ ﻧَﺒِﻴِّﻚَ "، ﺃﻭ [ﻗﺎﻝَ ] ﻟِﺸَﺮِﻳﻒٍ : " ﺃﻧﺎ ﻋَﺪُﻭُّﻙَ ﻭﻋَﺪُﻭُّ ﺟَﺪِّﻙَ" ﻣُﺮِﻳﺪًﺍ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳَﻠَّﻢَ؛ ﺃﻭ [ﺃﻥْ ] ﻳَﻘُﻮﻝَ [ﺍﻟﺸَّﺨْﺺُ ] ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻣِﻦْ ﻧَﺤْﻮِ ﻫٰﺬِﻩِ ﺍﻷﻟْﻔﺎﻅِ ﺍﻟﺒَﺸِﻌَﺔِ ﺍﻟﺸَّﻨِﻴﻌَﺔِ؛ ﻭﻗَﺪْ ﻋَﺪَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﺦُ ﺃﺣْﻤَﺪُ ﺍﺑْﻦُ ﺣَﺠَﺮٍ ﻭﺍﻟﻘﺎﺿِﻲ ﻋِﻴﺎﺽٌ ﺭَﺣِﻤَﻬُﻤﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓﻲ ﻛِﺘﺎﺑَﻴْﻬِﻤﺎ " ﺍﻹﻋْﻼﻡُ" ﻭ " ﺍﻟﺸِّﻔﺎ" ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ [ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤُﻜَﻔِّﺮﺍﺕِ ] ، ﻓَﻴَﻨْﺒَﻐِﻲ ﺍﻻﻃِّﻼﻉُ ﻋﻠﻴﻪ، ﻓَﺈﻥَّ ﻣَﻦْ ﻟﻢ ﻳَﻌْﺮِﻑِ ﺍﻟﺸَّﺮَّ ﻳَﻘَﻊْ ﻓﻴﻪ . ﻗﺎﻋِﺪَﺓٌ ﻟِﻤَﻌْﺮِﻓَﺔِ ﻛَﺜِﻴﺮٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻜُﻔْﺮِ : ﻭﺣﺎﺻِﻞُ [ﺃﻱْ ﺣُﻜْﻢُ ] ﺃَﻛْﺜَﺮِ ﺗﻠْﻚَ ﺍﻟﻌِﺒﺎﺭﺍﺕِ ﻳَﺮْﺟِﻊُ ﺇﻟﻰ [ﻗﺎﻋِﺪَﺓِ ] ﺃﻥَّ ﻛُﻞَّ ﻋَﻘْﺪٍ ﺃﻭ ﻓِﻌْﻞٍ ﺃﻭ ﻗَﻮْﻝٍ ﻳَﺪُﻝُّ ﻋﻠﻰ ﺍﺳْﺘِﻬﺎﻧَﺔٍ ﺃﻭ ﺍﺳْﺘِﺨْﻔﺎﻑٍ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ، ﺃﻭ ﻛُﺘُﺒِﻪِ، ﺃﻭ ﺭُﺳُﻠِﻪِ، ﺃﻭ ﻣَﻼﺋِﻜَﺘِﻪِ، ﺃﻭ ﺷَﻌﺎﺋِﺮِ ﺃﻭ ﻣَﻌﺎﻟِﻢِ ﺩِﻳﻨِﻪِ، ﺃﻭ ﺃﺣْﻜﺎﻣِﻪِ، ﺃﻭ ﻭَﻋْﺪِﻩِ، ﺃﻭ ﻭَﻋِﻴﺪِﻩِ، ﻛُﻔْﺮٌ ﻭﻣَﻌْﺼِﻴَﺔٌ، ﻓَﻠْﻴَﺤْﺬَﺭِ ﺍﻹﻧْﺴﺎﻥُ ﻣِﻦْ ﺫٰﻟﻚ ﺟَﻬْﺪَﻩُ . ﻓَﺼْﻞٌ : ﻓﻲ ﺑَﻌْﺾِ ﺃﺣْﻜﺎﻡِ ﺍﻟﻤُﺮْﺗَﺪِّ ﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻰ ﻣَﻦْ ﻭَﻗَﻌَﺖْ ﻣِﻨْﻪُ ﺭِﺩَّﺓٌ [ﺃﻱ ﻛَﻔَﺮَ ﺑَﻌْﺪَ ﺃﻥْ ﻛﺎﻥَ ﻣُﺴْﻠِﻤًﺎ ] : ﺍﻟﻌَﻮْﺩُ ﻓَﻮْﺭًﺍ ﺇﻟﻰ ﺍﻹﺳْﻼﻡِ : ﺑِﺎﻟﻨُّﻄْﻖِ ﺑِﺎﻟﺸَّﻬﺎﺩَﺗَﻴْﻦِ، ﻭﺍﻹﻗْﻼﻉِ ﻋَﻤّﺎ ﻭَﻗَﻌَﺖْ ﺑﻪ ﺍﻟﺮِّﺩَّﺓُ؛ ﻭﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻴﻪ [ﺃﻳْﻀًﺎ ] : ﺍﻟﻨَّﺪَﻡُ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺻَﺪَﺭَ ﻣﻨﻪ، ﻭﺍﻟﻌَﺰْﻡُ ﻋﻠﻰ ﺃﻥْ ﻻ ﻳَﻌُﻮﺩَ ﻟِﻤِﺜْﻠِﻪِ، ﻭﻗَﻀﺎﺀُ ﻣﺎ ﻓﺎﺗَﻪُ ﻣِﻦْ ﻭﺍﺟِﺒﺎﺕِ ﺍﻟﺸَّﺮْﻉِ ﻓﻲ ﺗِﻠْﻚَ ﺍﻟﻤُﺪَّﺓِ [ ﻛﺎﻟﺼَّﻠَﻮﺍﺕِ ﺍﻟﻤَﻔْﺮُﻭﺿَﺔِ ] ؛ ﻓﺈﻥْ ﻟﻢ ﻳَﺘُﺐْ [ ﺃﻱ ﻓﺈﻥْ ﻟﻢ ﻳَﺮْﺟِﻊْ ﻋﻦ ﻛُﻔْﺮِﻩِ ﺑِﺎﻟﺸَّﻬﺎﺩَﺗَﻴْﻦِ ] ﻭَﺟَﺒَﺖِ ﺍﺳْﺘِﺘﺎﺑَﺘُﻪُ [ ﺃﻱ ﺃﻣْﺮُﻩُ ﺑِﺎﻟﺮُّﺟُﻮﻉِ ﺇﻟﻰ ﺍﻹﺳْﻼﻡِ ﺑِﺎﻟﺸَّﻬﺎﺩَﺗَﻴْﻦِ ] ، ﻭﻻ ﻳُﻘﺒَﻞُ ﻣﻨﻪ ﺇﻟّﺎ ﺍﻹﺳْﻼﻡُ ﺃﻭ ﺍﻟﻘَﺘْﻞُ [ ﻳُﻨَﻔِّﺬُﻩُ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺨَﻠِﻴﻔَﺔُ ﺑِﺸُﺮُﻭﻁٍ ﻣَﺬْﻛُﻮﺭَﺓٍ ﻓﻲ ﺍﻟﻤُﻄَﻮَّﻻﺕِ ] . ﻭ [ﻣِﻤّﺎ ﻳَﺘَﺮَﺗَّﺐُ ﻋﻠﻰ ﺭِﺩَّﺓِ ﺍﻟﺸَّﺨْﺺِ ﺃﻧَّﻪُ : ] [ﺗَﺬْﻫَﺐُ ﺑِﻬﺎ ﺣَﺴَﻨﺎﺗُﻪُ ] ، ﻳَﺒْﻄُﻞُ ﺑِﻬﺎ ﺻَﻮْﻣُﻪُ [ ﻟﻠﻨَّﻬﺎﺭِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺍﺭْﺗَﺪَّ ﻓﻴﻪ ]، ﻭ [ ﻳَﺒْﻄُﻞُ ﺑِﻬﺎ ] ﺗَﻴَﻤُّﻤُﻪُ، ﻭ [ﻳَﺒْﻄُﻞُ ﺑِﻬﺎ ] ﻧِﻜﺎﺣُﻪُ [ ﺃﻱ ﺯَﻭﺍﺟُﻪُ ] ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟﺪُّﺧُﻮﻝِ، ﻭﻛَﺬﺍ ﺑﻌﺪَﻩُ ﺇﻥْ ﻟﻢ ﻳَﻌُﺪْ ﺇﻟﻰ ﺍﻹﺳْﻼﻡِ ﻓﻲ ﺍﻟﻌِﺪَّﺓِ، ﻭﻻ ﻳَﺼِﺢُّ ﻋَﻘْﺪُ ﻧِﻜﺎﺣِﻪِ [ ﻭﻟَﻮْ ﻋﻠﻰ ﻣُﺮْﺗَﺪَّﺓٍ ﻣِﺜْﻠِﻪِ ] ، ﻭﺗَﺤْﺮُﻡُ ﺫَﺑِﻴﺤَﺘُﻪُ [ﻭﺗَﻜُﻮﻥُ ﻧَﺠِﺴَﺔً ] ، ﻭﻻ ﻳَﺮِﺙُ، ﻭﻻ ﻳُﻮﺭَﺙُ، ﻭﻻ ﻳُﺼَﻠَّﻰ ﻋﻠﻴﻪ [ ﻭﻳَﻜْﻔُﺮُ ﻣَﻦْ ﻳُﺼَﻠِّﻲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻫﻮ ﻋﺎﻟِﻢٌ ﺑِﺤﺎﻟِﻪِ ] ، ﻭﻻ ﻳُﻐَﺴَّﻞُ [ﺃﻱ ﻻ ﻳَﺠِﺐُ ]، ﻭﻻ ﻳُﻜَﻔَّﻦُ [ ﺃﻱ ﻻ ﻳَﺠِﺐُ ] ، ﻭﻻ ﻳُﺪْﻓَﻦُ [ ﺃﻱ ﻻ ﻳَﺠِﺐُ ] ، [ ﻭﻳَﺤْﺮُﻡُ ﺩَﻓْﻨُﻪُ ﻓﻲ ﻣَﺪﺍﻓِﻦِ ﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ ] ، ﻭﻣﺎﻟُﻪُ [ﺑَﻌْﺪَ ﻣَﻮْﺗِﻪِ ] ﻓَﻲْﺀٌ [ ﺃﻱ ﻟِﻤَﺼﺎﻟِﺢِ ﺍﻟﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ ] ، [ ﻭﻳُﺨَﻠَّﺪُ ﺑِﻼ ﻧِﻬﺎﻳَﺔٍ ﻓﻲ ﺍﻟﻌَﺬﺍﺏِ ﺇﻥْ ﻣﺎﺕَ ﻋﻠﻰ ﺭِﺩَّﺗِﻪِ، ﻛَﻐَﻴْﺮِﻩِ ﻣِﻤَّﻦْ ﻳَﻤُﻮﺕُ ﻋﻠﻰ ﻏَﻴْﺮِ ﺍﻹﺳْﻼﻡِ ] .
Ketiga, Murtad karena ucapan (Murtad Qouliyah) Ini sangat banyak sehingga
tdk terhitung jumlahnya, Diantaranya:
- Memanggil Seorang Muslim dengan kata-kata : "Hai orang kafir !!, "Hai orang yahudi !! , "Hai orang nasrani !! Hai orang tak beragama !! dengan tujuan tersebut.
- Menghina salah satu nama dari nama2 Alloh. - Menghina janji dan ancaman Alloh atau Apa yang di-hubungkan kepada-Nya.
- Berkata : "Andaikan Alloh memerintahkan-ku, maka aku tidak akan mengerjakan-Nya.
- Berkata : "Jika arah kiblat dipindah kearah yg lain, maka Aku tidak mau shalat.
- Berkata : "Seandainya aku diberi syurga oleh Alloh, maka saya tak mau memasukinya,Semua diucapkan dengan tujuan merendahkan (ﻣﺴﺘﺨﻔﺎ )
- Menampakan kedurhakaan secara
keseluruhan. Seperti :
Berkata : "Jika Alloh menyiksa-ku karena meninggalkan sholat , padahal aku sedang sakit berarti Alloh menzholimi -ku. Berkata ketika ada sesuatu peristiwa : "Ini bukan takdir Alloh". Berkata : "Andai yg menjadi saksi itu para nabi, para malaikat, atau seluruh muslimin maka aku tak kan mau menerima mereka menjadi saksi. Berkata : "Aku tidak mau melakukan ini, sekalipun itu sunah, (kata-kata menghina) Berkata : " Seandainya si Fulan menjadi nabi, saya tak mau percaya kepada-nya,
Berkata : " Syareat yg mana ini?" .(Dia berkata : ketika ada seorang ulama memberikan Fatwa-
Hukum dgn tujuan meremehkan.)
Berkata : "Laknat Alloh atas semua orang 'Alim. dgn ucapan ini berarti mengkaitkan keseluruhan salah satu nabi. Berkata : " Saya melepaskan diri dari Allah !
"Saya bebas dari malaikat !, bebas dari nabi !, atau bebas dari syariat ! dan dari islam.
Berkata : "Ini bukan hukum syareat'' . (Berkata ketika ada satu hukum syara') Berkata : "Saya tidak kenali hukum syara ini', dgn maksud menghina hukum Allah SWT.
- Berkata Sambil mengejek saat mengisi benjana dengan Ayat "( ﻭﻛﺄﺳﺎ ﺩﻫﺎﻗﺎ )" atau "( ﻓﻜﺎﻧﺖ ﺷﺮﺍﺑﺎ ) " sambil menuang minuman, dengan tujuan menghina. Atau membaca Ayat ( ﻭﺍﺫﺍ ﻛﻠﻮﻫﻢ ﺍﻭ ﻭﺯﻧﻮﻫﻢ ﻳﺨﺴﺮﻭﻥ ) ketika berada disisi timbangan
atau takaran, (tujuan menghina). Atau Membaca Ayat ( ﻭﺣﺸﺮﻧﺎﻫﻢ ﻓﻠﻢ ﻧﻐﺎﺩﺭ ﻣﻨﻬﻢ ﺍﺣﺪﺍ ) Ketika ada rombongan lewat dgn tujuan menghina atau meremehkan Alqur'an.
- Membaca Ayat Alqur'an disebuah tempat dengan maksud menghina. Jika tidak, maka tidaklah kufur.
Namun menurut Syeikh Ahmad bin Hajar hal itu mendekati keharaman, demikian pula memaki para nabi dan malaikat,
- Dan berkata ,jika saya sholat maka saya akan menjadi penjual pelacur,
- Dan berkata sejak saya sholat tidak mendapat kebaikan.
- Dan berkata sholat itu sama sekali tidak pantas bagiku, dgn tujuan menghina sholat,meremehkan atau menganggap halalnya meninggalkan sholat atau merasa mendapat situasi buruk sebab sholat.
- Dan berkata kepada syarif (keturunan Nabi muhammad SAW), aku ini musuhmu,dan musuh kakekmu, dia bermaksud menghina
nabi SAW.- atau berkata selain dgn kata2 tersebut(mulai awal )tapi sama buruknya dengan kata2 diatas juga menjadikannya murtad, Imam Syeikh Ahmad bin Hajar dalam kitab Al- I'lamu Biqowatihil islam, menghitung dan menerangkan banyak masalah murtad dan imam Qodi iyad juga demikian dalam kitab Assyifa, seyogyanya kita melihat dua kitab itu, siapa yang tak mengerti keburukan, tentu jatuh kedalamnya. Kaidah untuk Memahami Kekufuran
Kesimpulannya bahwa setiap keyakinan,
perbuatan atau perkataan yang menunjukkan penghinaan, meremehkan pada Allah, kitab-kitabNya, para Rasul-Nya, malaikatNya, syiar atau tanda agamaNya, hukum-hukumNya, janji
Allah, ancaman Allah, maka itu kufur dan
dosa. Maka hendaknya manusia berhati-hati akan hal itu.
Pasal: Akibat Hukum bagi Orang Murtad
Wajib bagi yang murtad yakni kufur setelah muslim untuk kembali segera pada Islam: dengan ucapan dan dua kalimat syahadat dan melepaskan diri dari penyebab murtad. Wajib
baginya menyesali atas timbulnya hal itu dan berniat untuk tidak mengulangi hal serupa dan mengqadha kewajiban syariat pada masa itu seperti shalat lima waktu. Apabila tidak bertaubat yakni apabila tidak berbalik dari kufurnya dengan dua kalimat syahadat maka
wajib disuruh bertaubat yakni disuruh kembali ke Islam dengan membaca dua kalimat syahadat. Dia tidak diterima kecuali Islam atau dibunuh yang dilakukan oleh Khalifah dengan
syarat-syarat yang disebut dalam kitab besar. Akibat dari murtadnya seseorang adalah hilang semua kebaikannya, batal puasanya pada siang
hari dia murtad dan batal tayammumnya. Batal nikahnya sebelum dukhul (hubungan intim) begitu juga setelah dukhul apabila tidak kembali ke Islam dalam masa iddah. Tidak sah akad nikahnya walaupun pada perempuan
murtad yang lain. Haram sembelihannya dan hewannya najis. Tidak mewarisi, tidak menerima warisan, tidak
disholati. Kufur orang yang menyolatinya kalau dia tahu keadaannya. Tidak dimandikan yakni diwajib dimandikan. Tidak wajib dikafani.
Tidak wajib dikubur jenazahnya. Haram
menguburnya di pemakanan muslim. Hartanya setelah matinya menjadi harta fai' untuk kemaslahatan umat Islam. Di akhirat dia disiksa selamanya apabila mati dalam keadaan murtad seperti yang lain yang mati . dalamkeadaan kafir.
********Bab Fiqih
ﻓَﺼْﻞٌ : ﻓِﻴﻤﺎ ﻣﺎ ﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤُﻜَﻠَّﻒِ
ﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻰ ﻛُﻞِّ ﻣُﻜَﻠَّﻒٍ ﺃﺩﺍﺀُ ﺟَﻤِﻴﻊِ ﻣﺎ ﺃﻭْﺟَﺒَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ،
ﻭﻳَﺠِﺐُ ﺃﻥْ ﻳُﺆَﺩِّﻳَﻪُ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺃﻣَﺮَﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻪِ، ﻣِﻦَ ﺍﻹﺗْﻴﺎﻥِ ﺑِﺄﺭْﻛﺎﻧِﻪِ ﻭﺷُﺮُﻭﻃِﻪِ، ﻭﺗَﺠَﻨُّﺐِ ﻣُﺒْﻄِﻼﺗِﻪِ، ﻭﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻣْﺮُ ﻣَﻦْ ﺭَﺁﻩُ ﺗﺎﺭِﻛًﺎ ﻟِﺸَﻲْﺀٍ ﻣﻨﻬﺎ ﺃﻭ ﻳَﺄﺗِﻲ ﺑِﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻏﻴﺮِ ﻭَﺟْﻬِﻬﺎ [ﺑﺄﺩﺍﺋِﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻭَﺟْﻬِﻬﺎ ] ، ﻭﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻴﻪ ﻗَﻬْﺮُﻩُ ﻋﻠﻰ ﺫٰﻟﻚ ﺇﻥْ ﻗَﺪِﺭَ، ﻭﺇﻟّﺎ ﻓَﻴَﺠِﺐُ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻹﻧْﻜﺎﺭُ ﺑِﻘَﻠْﺒِﻪِ ﺇﻥْ ﻋَﺠَﺰَ ﻋﻦ ﺍﻟﻘَﻬْﺮِ ﻭﺍﻷﻣْﺮِ، ﻭﺫٰﻟﻚ ﺃﺿْﻌَﻒُ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥِ، ﺃﻱ ﺃﻗَﻞُّ ﻣﺎ ﻳَﻠْﺰَﻡُ ﺍﻹﻧْﺴﺎﻥَ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻌَﺠْﺰِ؛ ﻭﻳَﺠِﺐُ ﺗَﺮْﻙُ ﺟَﻤِﻴﻊِ ﺍﻟﻤُﺤَﺮَّﻣﺎﺕِ، ﻭﻧَﻬْﻲُ ﻣُﺮْﺗَﻜِﺒِﻬﺎ ﻭﻣَﻨْﻌُﻪُ ﻗَﻬْﺮًﺍ ﻣﻨﻬﺎ ﺇﻥْ ﻗَﺪِﺭَ ﻋﻠﻴﻪ، ﻭﺇﻟّﺎ
ﻭَﺟَﺐَ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻥْ ﻳُﻨْﻜِﺮَ ﺫٰﻟﻚ ﺑِﻘَﻠْﺒِﻪِ ﻭﻣُﻔﺎﺭَﻗَﺔُ ﻣَﻮْﺿِﻊِ ﺍﻟﻤَﻌْﺼِﻴَﺔِ؛ ﻭﺍﻟﺤَﺮﺍﻡُ ﻣﺎ ﺗَﻮَﻋَّﺪَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣُﺮْﺗَﻜِﺒَﻪُ ﺑِﺎﻟﻌِﻘﺎﺏِ ﻭﻭَﻋَﺪَ ﺗﺎﺭِﻛَﻪُ ﺑِﺎﻟﺜَّﻮﺍﺏِ
[ ﻭﻋَﻜْﺴُﻪُ ﺍﻟﻮﺍﺟِﺐُ ] . ﺑﺎﺏُ ﺍﻟﻄَّﻬﺎﺭَﺓِ ﻭﺍﻟﺼَّﻼﺓِ
ﻓَﺼْﻞٌ : ﻓﻲ ﺃﻭْﻗﺎﺕِ ﺍﻟﺼَّﻠَﻮﺍﺕِ ﺍﻟﻤَﻔْﺮُﻭﺿَﺔِ
ﻓَﻤِﻦَ ﺍﻟﻮﺍﺟِﺐِ ﺧَﻤْﺲُ ﺻَﻠَﻮﺍﺕٍ ﻓﻲ ﺍﻟﻴَﻮْﻡِ ﻭﺍﻟﻠَّﻴْﻠَﺔِ : ﺍﻟﻈُّﻬْﺮُ :
ﻭﻭَﻗْﺘُﻬﺎ ﺇﺫﺍ ﺯﺍﻟَﺖِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ [ ﺃﻱ ﻣﺎﻟَﺖْ ﻋَﻦْ ﻭَﺳَﻂِ ﺍﻟﺴَّﻤﺎﺀِ ﺇﻟﻰ ﺟِﻬَﺔِ ﺍﻟﻐَﺮْﺏِ ]، ﺇﻟﻰ ﻣَﺼِﻴﺮِ ﻇِﻞِّ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻣِﺜْﻠَﻪُ ﻏَﻴْﺮَ ﻇِﻞِّ ﺍﻻﺳْﺘِﻮﺍﺀِ؛ ﻭﺍﻟﻌَﺼْﺮُ : ﻭﻭَﻗْﺘُﻬﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ [ ﺍﻧْﺘِﻬﺎﺀِ ] ﻭَﻗْﺖِ ﺍﻟﻈُّﻬْﺮِ ﺇﻟﻰ ﻣَﻐِﻴﺐِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲِ؛ ﻭﺍﻟﻤَﻐْﺮِﺏُ : ﻭﻭَﻗْﺘُﻬﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﻣَﻐِﻴﺐِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲِ، ﺇﻟﻰ ﻣَﻐِﻴﺐِ ﺍﻟﺸَّﻔَﻖِ ﺍﻷَﺣْﻤَﺮِ؛
ﻭﺍﻟﻌِﺸﺎﺀُ : ﻭﻭَﻗْﺘُﻬﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ [ ﺍﻧْﺘِﻬﺎﺀِ ] ﻭَﻗْﺖِ ﺍﻟﻤَﻐْﺮِﺏِ، ﺇﻟﻰ ﻃُﻠُﻮﻉِ ﺍﻟﻔَﺠْﺮِ ﺍﻟﺼّﺎﺩِﻕِ؛ ﻭﺍﻟﺼُّﺒْﺢُ : ﻭﻭَﻗْﺘُﻬﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ [ ﺍﻧْﺘِﻬﺎﺀِ ] ﻭَﻗْﺖِ ﺍﻟﻌِﺸﺎﺀِ ﺇﻟﻰ ﻃُﻠُﻮﻉِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲِ .
ﻓَﺘَﺠِﺐُ ﻫٰﺬِﻩِ ﺍﻟﻔُﺮُﻭﺽُ ﻓﻲ ﺃَﻭْﻗﺎﺗِﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻛُﻞِّ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ، ﺑﺎﻟِﻎٍ، ﻋﺎﻗِﻞٍ، ﻃﺎﻫِﺮٍ؛ ﻓَﻴَﺤْﺮُﻡُ ﺗَﻘْﺪِﻳﻤُﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻭَﻗْﺘِﻬﺎ ﻭﺗَﺄْﺧِﻴﺮُﻫﺎ ﻋﻨﻪ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋُﺬْﺭٍ؛ ﻓَﺈﻥْ ﻃَﺮَﺃَ ﻣﺎﻧِﻊٌ ( ﻛَﺤَﻴْﺾٍ ) ﺑَﻌْﺪَﻣﺎ ﻣَﻀَﻰ ﻣِﻦْ [ﺃَﻭَّﻝِ ] ﻭَﻗْﺘِﻬﺎ ﻣﺎ ﻳَﺴَﻌُﻬﺎ [ ﺑِﺪُﻭﻥِ ﻃُﻬْﺮِﻫﺎ ﻟِﻤَﻦْ ﻫﻮ ﺳَﻠِﻴﻢٌ ﻣِﻦْ ﻧَﺤْﻮِ ﺳَﻠَﺲٍ ]، ﻭ [ﻣﺎ ﻳَﺴَﻌُﻬﺎ ﻣَﻊَ ] ﻃُﻬْﺮِﻫﺎ ﻟِﻨَﺤْﻮِ [ ﻣَﺮِﻳﺾِ ] ﺳَﻠَﺲٍ، ﻟَﺰِﻣَﻪُ ﻗَﻀﺎﺅُﻫﺎ؛ ﺃﻭ ﺯﺍﻝَ ﺍﻟﻤﺎﻧِﻊُ ﻭﻗَﺪْ ﺑَﻘِﻲَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻮَﻗْﺖِ ﻗَﺪْﺭُ ﺗَﻜْﺒِﻴﺮَﺓٍ ﻟَﺰِﻣَﺘْﻪُ، ﻭﻛَﺬﺍ [ ﻳَﻠْﺰَﻣُﻪُ ] ﻣﺎ ﻗَﺒْﻠَﻬﺎ ﺇﻥْ ﺟُﻤْﻌِﺖْ ﻣَﻌَﻬﺎ، [ ﺇﺫﺍ ﺍﻣْﺘَﺪَّﺕِ ﺍﻟﺴَّﻼﻣَﺔُ ﻣِﻦ ﺍﻟﻤﺎﻧِﻊِ ﻗَﺪْﺭًﺍ ﻳَﺴَﻊُ ﺫٰلك ] . ﻓَﺼْﻞٌ : ﻓِﻴﻤﺎ ﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻰ ﻭُﻻﺓِ ﺍﻷُﻣُﻮﺭِ
ﻳَﺠِﺐُ [ﻭُﺟُﻮﺑًﺎ ﻛِﻔﺎﺋِﻴًّﺎ ] ﻋﻠﻰ ﻭَﻟِﻲِّ ﺍﻟﺼَّﺒِﻲِّ ﻭﺍﻟﺼَّﺒِﻴَّﺔِ ﺍﻟﻤُﻤَﻴِّﺰَﻳْﻦِ ﺃﻥْ ﻳَﺄْﻣُﺮَﻫﻤﺎ ﺑِﺎﻟﺼَّﻼﺓِ ﻭﻳُﻌَﻠِّﻤَﻬُﻤﺎ ﺃَﺣْﻜﺎﻣَﻬﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺳَﺒْﻊِ ﺳِﻨِﻴﻦَ [ ﻗَﻤَﺮِﻳَّﺔٍ ] ،
ﻭﻳَﻀْﺮِﺑَﻬُﻤﺎ ﻋﻠﻰ ﺗَﺮْﻛِﻬﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﻋَﺸْﺮِ ﺳِﻨِﻴﻦَ، ﻛَﺼَﻮْﻡٍ ﺃَﻃﺎﻗﺎﻩُ، ﻭﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻴﻪ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﺗَﻌْﻠِﻴﻤُﻬُﻤﺎ [ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻌَﻘﺎﺋِﺪِ ﻭﺍﻷَﺣْﻜﺎﻡِ ] ﻣﺎ [ ﻳُﻤْﻜِﻨُﻬُﻤﺎ ﻓَﻬْﻤُﻪُ، ﻭﺗَﻌْﻠِﻴﻤُﻬُﻤﺎ ﻣﺎ ] ﻳَﺠِﺐُ [ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟﺒُﻠُﻮﻍِ ] ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ ﻭﻣﺎ ﻳَﺤْﺮُﻡُ [ ﻛَﺬٰﻟﻚَ، ﻭﻛَﺬﺍ ﻣَﺸْﺮُﻭﻋِﻴَّﺔُ ﻧَﺤْﻮِ ﺍﻟﺴِّﻮﺍﻙِ ] . ﻭﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻰ ﻭُﻻﺓِ ﺍﻷﻣْﺮِ [ ﺃﻱِ ﺍﻟﺨَﻠِﻴﻔَﺔِ ﻭﻣَﻦْ ﻳَﻨُﻮﺏُ ﻋﻨﻪ ] ﻗَﺘْﻞُ ﺗﺎﺭِﻙِ ﺍﻟﺼَّﻼﺓِ [ﻭﻟَﻮْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻭﺍﺣِﺪًﺍ ] ﻛَﺴَﻠًﺎ [ﺑَﻌْﺪَ ﺇﻧْﺬﺍﺭِﻩِ ﺑِﺸُﺮُﻭﻃِﻪِ ] ﺇﻥْ ﻟﻢ ﻳَﺘُﺐْ [ ﺃﻱ ﺇﻥْ ﻟﻢ ﻳُﺼَﻞِّ ] ، ﻭﺣُﻜْﻤُﻪُ [ﺃﻧَّﻪُ ] ﻣُﺴْﻠِﻢٌ . ﻭﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻰ ﻛُﻞِّ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﺃَﻣْﺮُ ﺃَﻫْﻠِﻪِ [ ﺃﻱ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻪِ ﻭﺃَﻫْﻞِ ﺑَﻴْﺘِﻪِ ﻭﻣَﺤﺎﺭِﻣِﻪِ ] ﺑِﻬﺎ [ﺃﻱ ﺍﻟﺼَّﻼﺓِ ] ، ﻭﻗﻬﺮُﻫُﻢْ [ ﻋﻠﻰ ﻓِﻌْﻠِﻬﺎ ﺇﻥْ ﻗَﺼَّﺮُﻭﺍ ] ، ﻭﺗَﻌْﻠِﻴﻤُﻬُﻢْ ﺃَﺭْﻛﺎﻧَﻬﺎ ﻭﺷُﺮُﻭﻃَﻬﺎ ﻭﻣُﺒْﻄِﻼﺗِﻬﺎ، ﻭ [ﻛﺬٰﻟﻚَ ] ﻛُﻞُّ ﻣَﻦْ ﻗَﺪِﺭَ ﻋﻠﻴﻪ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِﻫِﻢْ .
Yang Wajib bagi Muslim Mukalaf
Wajib bagi muslim mukalaf (baligh dan
berakal) untuk melaksanakan seluruh perintah Allah dan harus melaksanakannya sesuai
perintahNya seperti melakukan sesuai rukun dan syaratnya dan menjauhi perkara yang membatalkan. Dan wajib memerintahkan orang tidak melaksanakan kewajiban atau
mengamalkan tapi tidak sesuai caranya. Wajib memaksakan apabila mampu kalau tidak maka wajib mengingkari dengan hati apabila tidak mampu memaksa. Ini selemah-lemahnya iman
yakni paling sedikitnya kewajiban manusia apabila lemah. Wajib meninggalkan keharaman
dan melarang pelaku haram secara paksa apabila mampu. Apabila tidak mampu maka wajib ingkar dengan hati dan menjauh dari tempat maksiat. Perkara haram adalah perkara yang pelakunya diancam oleh Allah dengan siksa dan menjanjikan pahala bagi yang meninggalkannya (kebalikan dari wajib). Bab Bersuci dan Shalat
Fasal Waktu Shalat Wajib
Termasuk kewajiban adalah lima shalat sehari semalam. Zhuhur: waktunya apabila matahari condong yakni condong dari tengah langit ke arah barat
sampai bayangan benda sama dengan
bendanya selain bayangan istiwa (tengah).
Ashar: waktunya setelah habisnya zhuhur
sampai terbenamnya matahari.
Maghrib: waktunya dari setelah terbenamnya matahari sampai tenggelamnya syafaq
marah.Isya': waktunya dari setelah habisnya waktu maghrib sampai terbitnya fajar shodiq. Subuh: waktunya dari setelah habisnya waktu isya' sampai terbitnya matahari. Kelima shalat fardhu ini wajib dilakukan pada waktunya oleh setiap muslim yang baligh,
berakal sehat, dan suci. Haram mendahulukan shalat dari waktunya atau mengakhirkan dari waktunya tanpa udzur. Apabila muncul perkara baru yang mencegah seperti haid setelah lewat
dari awal waktu yang cukup tanpa bersuci bagi yang selamat dari seumpama beser dan perkara yang cukup bagi seumpama sakit beser, maka wajib mengqadhanya. Atau hilang
pencegahnya sementara waktunya masih
tersisa untuk takbirotul ihram maka shalat wajib dilakukan. Begitu juga wajib shalat yang sebelumnya apabila dijamak bersamanya apabila selamat dari pencega itu memanjang sampai waktu yang cukup untuk itu.
Fasal: Yang Wajib bagi Orang Tua dan
Penguasa Wajib kifayah bagi wali (orang tua atau yang lain) anak kecil yang tamyiz untukmemerintahkan mereka shalat dan mengajarkan hukum-hukumnya setelah tujuh tahun (qomariyah / hijriyah). Dan memukul mereka apabila meninggalkan shalat setelah usia 10 tahun sebagaimana puasa apabila mampu. Wajib bagi wali untuk mengajarkan anak-anak tentang akidah dan hukum menurut kemampuan si anak dan mengajarkan mereka apa yang wajib setelah baligh dan perkara yang haram dan sunnahnya perkara seperti siwak. Wajib bagi penguasa yakni Khalifah dan orang yang di bawahnya membunuh orang yang tidak shalat walaupun satu shalat fardhu karena malas setelah diperingati dengan syarat-syaratnya apabila tidak bertaubat (tetap tidak shalat). Hukumnya, dia muslim. Wajib bagi muslim menyuruh keluarganya yakni istri, anak dan mahramnya untuk shalat dan memaksa mereka melakukannya apabila mereka melanggar. Wajib mengajarkan rukun- rukun shalat, syarat-syarat dan yang membatalkan shalat. Begitu juga setiap orang yang mampu dari yang lain.
Selanjutnya klik disini
ﻓَﺼْﻞٌ : ﻓِﻴﻤﺎ ﻣﺎ ﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤُﻜَﻠَّﻒِ
ﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻰ ﻛُﻞِّ ﻣُﻜَﻠَّﻒٍ ﺃﺩﺍﺀُ ﺟَﻤِﻴﻊِ ﻣﺎ ﺃﻭْﺟَﺒَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ،
ﻭﻳَﺠِﺐُ ﺃﻥْ ﻳُﺆَﺩِّﻳَﻪُ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺃﻣَﺮَﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺑِﻪِ، ﻣِﻦَ ﺍﻹﺗْﻴﺎﻥِ ﺑِﺄﺭْﻛﺎﻧِﻪِ ﻭﺷُﺮُﻭﻃِﻪِ، ﻭﺗَﺠَﻨُّﺐِ ﻣُﺒْﻄِﻼﺗِﻪِ، ﻭﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻣْﺮُ ﻣَﻦْ ﺭَﺁﻩُ ﺗﺎﺭِﻛًﺎ ﻟِﺸَﻲْﺀٍ ﻣﻨﻬﺎ ﺃﻭ ﻳَﺄﺗِﻲ ﺑِﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻏﻴﺮِ ﻭَﺟْﻬِﻬﺎ [ﺑﺄﺩﺍﺋِﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻭَﺟْﻬِﻬﺎ ] ، ﻭﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻴﻪ ﻗَﻬْﺮُﻩُ ﻋﻠﻰ ﺫٰﻟﻚ ﺇﻥْ ﻗَﺪِﺭَ، ﻭﺇﻟّﺎ ﻓَﻴَﺠِﺐُ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻹﻧْﻜﺎﺭُ ﺑِﻘَﻠْﺒِﻪِ ﺇﻥْ ﻋَﺠَﺰَ ﻋﻦ ﺍﻟﻘَﻬْﺮِ ﻭﺍﻷﻣْﺮِ، ﻭﺫٰﻟﻚ ﺃﺿْﻌَﻒُ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥِ، ﺃﻱ ﺃﻗَﻞُّ ﻣﺎ ﻳَﻠْﺰَﻡُ ﺍﻹﻧْﺴﺎﻥَ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻌَﺠْﺰِ؛ ﻭﻳَﺠِﺐُ ﺗَﺮْﻙُ ﺟَﻤِﻴﻊِ ﺍﻟﻤُﺤَﺮَّﻣﺎﺕِ، ﻭﻧَﻬْﻲُ ﻣُﺮْﺗَﻜِﺒِﻬﺎ ﻭﻣَﻨْﻌُﻪُ ﻗَﻬْﺮًﺍ ﻣﻨﻬﺎ ﺇﻥْ ﻗَﺪِﺭَ ﻋﻠﻴﻪ، ﻭﺇﻟّﺎ
ﻭَﺟَﺐَ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻥْ ﻳُﻨْﻜِﺮَ ﺫٰﻟﻚ ﺑِﻘَﻠْﺒِﻪِ ﻭﻣُﻔﺎﺭَﻗَﺔُ ﻣَﻮْﺿِﻊِ ﺍﻟﻤَﻌْﺼِﻴَﺔِ؛ ﻭﺍﻟﺤَﺮﺍﻡُ ﻣﺎ ﺗَﻮَﻋَّﺪَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣُﺮْﺗَﻜِﺒَﻪُ ﺑِﺎﻟﻌِﻘﺎﺏِ ﻭﻭَﻋَﺪَ ﺗﺎﺭِﻛَﻪُ ﺑِﺎﻟﺜَّﻮﺍﺏِ
[ ﻭﻋَﻜْﺴُﻪُ ﺍﻟﻮﺍﺟِﺐُ ] . ﺑﺎﺏُ ﺍﻟﻄَّﻬﺎﺭَﺓِ ﻭﺍﻟﺼَّﻼﺓِ
ﻓَﺼْﻞٌ : ﻓﻲ ﺃﻭْﻗﺎﺕِ ﺍﻟﺼَّﻠَﻮﺍﺕِ ﺍﻟﻤَﻔْﺮُﻭﺿَﺔِ
ﻓَﻤِﻦَ ﺍﻟﻮﺍﺟِﺐِ ﺧَﻤْﺲُ ﺻَﻠَﻮﺍﺕٍ ﻓﻲ ﺍﻟﻴَﻮْﻡِ ﻭﺍﻟﻠَّﻴْﻠَﺔِ : ﺍﻟﻈُّﻬْﺮُ :
ﻭﻭَﻗْﺘُﻬﺎ ﺇﺫﺍ ﺯﺍﻟَﺖِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ [ ﺃﻱ ﻣﺎﻟَﺖْ ﻋَﻦْ ﻭَﺳَﻂِ ﺍﻟﺴَّﻤﺎﺀِ ﺇﻟﻰ ﺟِﻬَﺔِ ﺍﻟﻐَﺮْﺏِ ]، ﺇﻟﻰ ﻣَﺼِﻴﺮِ ﻇِﻞِّ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻣِﺜْﻠَﻪُ ﻏَﻴْﺮَ ﻇِﻞِّ ﺍﻻﺳْﺘِﻮﺍﺀِ؛ ﻭﺍﻟﻌَﺼْﺮُ : ﻭﻭَﻗْﺘُﻬﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ [ ﺍﻧْﺘِﻬﺎﺀِ ] ﻭَﻗْﺖِ ﺍﻟﻈُّﻬْﺮِ ﺇﻟﻰ ﻣَﻐِﻴﺐِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲِ؛ ﻭﺍﻟﻤَﻐْﺮِﺏُ : ﻭﻭَﻗْﺘُﻬﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﻣَﻐِﻴﺐِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲِ، ﺇﻟﻰ ﻣَﻐِﻴﺐِ ﺍﻟﺸَّﻔَﻖِ ﺍﻷَﺣْﻤَﺮِ؛
ﻭﺍﻟﻌِﺸﺎﺀُ : ﻭﻭَﻗْﺘُﻬﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ [ ﺍﻧْﺘِﻬﺎﺀِ ] ﻭَﻗْﺖِ ﺍﻟﻤَﻐْﺮِﺏِ، ﺇﻟﻰ ﻃُﻠُﻮﻉِ ﺍﻟﻔَﺠْﺮِ ﺍﻟﺼّﺎﺩِﻕِ؛ ﻭﺍﻟﺼُّﺒْﺢُ : ﻭﻭَﻗْﺘُﻬﺎ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ [ ﺍﻧْﺘِﻬﺎﺀِ ] ﻭَﻗْﺖِ ﺍﻟﻌِﺸﺎﺀِ ﺇﻟﻰ ﻃُﻠُﻮﻉِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲِ .
ﻓَﺘَﺠِﺐُ ﻫٰﺬِﻩِ ﺍﻟﻔُﺮُﻭﺽُ ﻓﻲ ﺃَﻭْﻗﺎﺗِﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻛُﻞِّ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ، ﺑﺎﻟِﻎٍ، ﻋﺎﻗِﻞٍ، ﻃﺎﻫِﺮٍ؛ ﻓَﻴَﺤْﺮُﻡُ ﺗَﻘْﺪِﻳﻤُﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻭَﻗْﺘِﻬﺎ ﻭﺗَﺄْﺧِﻴﺮُﻫﺎ ﻋﻨﻪ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋُﺬْﺭٍ؛ ﻓَﺈﻥْ ﻃَﺮَﺃَ ﻣﺎﻧِﻊٌ ( ﻛَﺤَﻴْﺾٍ ) ﺑَﻌْﺪَﻣﺎ ﻣَﻀَﻰ ﻣِﻦْ [ﺃَﻭَّﻝِ ] ﻭَﻗْﺘِﻬﺎ ﻣﺎ ﻳَﺴَﻌُﻬﺎ [ ﺑِﺪُﻭﻥِ ﻃُﻬْﺮِﻫﺎ ﻟِﻤَﻦْ ﻫﻮ ﺳَﻠِﻴﻢٌ ﻣِﻦْ ﻧَﺤْﻮِ ﺳَﻠَﺲٍ ]، ﻭ [ﻣﺎ ﻳَﺴَﻌُﻬﺎ ﻣَﻊَ ] ﻃُﻬْﺮِﻫﺎ ﻟِﻨَﺤْﻮِ [ ﻣَﺮِﻳﺾِ ] ﺳَﻠَﺲٍ، ﻟَﺰِﻣَﻪُ ﻗَﻀﺎﺅُﻫﺎ؛ ﺃﻭ ﺯﺍﻝَ ﺍﻟﻤﺎﻧِﻊُ ﻭﻗَﺪْ ﺑَﻘِﻲَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻮَﻗْﺖِ ﻗَﺪْﺭُ ﺗَﻜْﺒِﻴﺮَﺓٍ ﻟَﺰِﻣَﺘْﻪُ، ﻭﻛَﺬﺍ [ ﻳَﻠْﺰَﻣُﻪُ ] ﻣﺎ ﻗَﺒْﻠَﻬﺎ ﺇﻥْ ﺟُﻤْﻌِﺖْ ﻣَﻌَﻬﺎ، [ ﺇﺫﺍ ﺍﻣْﺘَﺪَّﺕِ ﺍﻟﺴَّﻼﻣَﺔُ ﻣِﻦ ﺍﻟﻤﺎﻧِﻊِ ﻗَﺪْﺭًﺍ ﻳَﺴَﻊُ ﺫٰلك ] . ﻓَﺼْﻞٌ : ﻓِﻴﻤﺎ ﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻰ ﻭُﻻﺓِ ﺍﻷُﻣُﻮﺭِ
ﻳَﺠِﺐُ [ﻭُﺟُﻮﺑًﺎ ﻛِﻔﺎﺋِﻴًّﺎ ] ﻋﻠﻰ ﻭَﻟِﻲِّ ﺍﻟﺼَّﺒِﻲِّ ﻭﺍﻟﺼَّﺒِﻴَّﺔِ ﺍﻟﻤُﻤَﻴِّﺰَﻳْﻦِ ﺃﻥْ ﻳَﺄْﻣُﺮَﻫﻤﺎ ﺑِﺎﻟﺼَّﻼﺓِ ﻭﻳُﻌَﻠِّﻤَﻬُﻤﺎ ﺃَﺣْﻜﺎﻣَﻬﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺳَﺒْﻊِ ﺳِﻨِﻴﻦَ [ ﻗَﻤَﺮِﻳَّﺔٍ ] ،
ﻭﻳَﻀْﺮِﺑَﻬُﻤﺎ ﻋﻠﻰ ﺗَﺮْﻛِﻬﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﻋَﺸْﺮِ ﺳِﻨِﻴﻦَ، ﻛَﺼَﻮْﻡٍ ﺃَﻃﺎﻗﺎﻩُ، ﻭﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻴﻪ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﺗَﻌْﻠِﻴﻤُﻬُﻤﺎ [ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻌَﻘﺎﺋِﺪِ ﻭﺍﻷَﺣْﻜﺎﻡِ ] ﻣﺎ [ ﻳُﻤْﻜِﻨُﻬُﻤﺎ ﻓَﻬْﻤُﻪُ، ﻭﺗَﻌْﻠِﻴﻤُﻬُﻤﺎ ﻣﺎ ] ﻳَﺠِﺐُ [ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟﺒُﻠُﻮﻍِ ] ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ ﻭﻣﺎ ﻳَﺤْﺮُﻡُ [ ﻛَﺬٰﻟﻚَ، ﻭﻛَﺬﺍ ﻣَﺸْﺮُﻭﻋِﻴَّﺔُ ﻧَﺤْﻮِ ﺍﻟﺴِّﻮﺍﻙِ ] . ﻭﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻰ ﻭُﻻﺓِ ﺍﻷﻣْﺮِ [ ﺃﻱِ ﺍﻟﺨَﻠِﻴﻔَﺔِ ﻭﻣَﻦْ ﻳَﻨُﻮﺏُ ﻋﻨﻪ ] ﻗَﺘْﻞُ ﺗﺎﺭِﻙِ ﺍﻟﺼَّﻼﺓِ [ﻭﻟَﻮْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻭﺍﺣِﺪًﺍ ] ﻛَﺴَﻠًﺎ [ﺑَﻌْﺪَ ﺇﻧْﺬﺍﺭِﻩِ ﺑِﺸُﺮُﻭﻃِﻪِ ] ﺇﻥْ ﻟﻢ ﻳَﺘُﺐْ [ ﺃﻱ ﺇﻥْ ﻟﻢ ﻳُﺼَﻞِّ ] ، ﻭﺣُﻜْﻤُﻪُ [ﺃﻧَّﻪُ ] ﻣُﺴْﻠِﻢٌ . ﻭﻳَﺠِﺐُ ﻋﻠﻰ ﻛُﻞِّ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﺃَﻣْﺮُ ﺃَﻫْﻠِﻪِ [ ﺃﻱ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻪِ ﻭﺃَﻫْﻞِ ﺑَﻴْﺘِﻪِ ﻭﻣَﺤﺎﺭِﻣِﻪِ ] ﺑِﻬﺎ [ﺃﻱ ﺍﻟﺼَّﻼﺓِ ] ، ﻭﻗﻬﺮُﻫُﻢْ [ ﻋﻠﻰ ﻓِﻌْﻠِﻬﺎ ﺇﻥْ ﻗَﺼَّﺮُﻭﺍ ] ، ﻭﺗَﻌْﻠِﻴﻤُﻬُﻢْ ﺃَﺭْﻛﺎﻧَﻬﺎ ﻭﺷُﺮُﻭﻃَﻬﺎ ﻭﻣُﺒْﻄِﻼﺗِﻬﺎ، ﻭ [ﻛﺬٰﻟﻚَ ] ﻛُﻞُّ ﻣَﻦْ ﻗَﺪِﺭَ ﻋﻠﻴﻪ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِﻫِﻢْ .
Yang Wajib bagi Muslim Mukalaf
Wajib bagi muslim mukalaf (baligh dan
berakal) untuk melaksanakan seluruh perintah Allah dan harus melaksanakannya sesuai
perintahNya seperti melakukan sesuai rukun dan syaratnya dan menjauhi perkara yang membatalkan. Dan wajib memerintahkan orang tidak melaksanakan kewajiban atau
mengamalkan tapi tidak sesuai caranya. Wajib memaksakan apabila mampu kalau tidak maka wajib mengingkari dengan hati apabila tidak mampu memaksa. Ini selemah-lemahnya iman
yakni paling sedikitnya kewajiban manusia apabila lemah. Wajib meninggalkan keharaman
dan melarang pelaku haram secara paksa apabila mampu. Apabila tidak mampu maka wajib ingkar dengan hati dan menjauh dari tempat maksiat. Perkara haram adalah perkara yang pelakunya diancam oleh Allah dengan siksa dan menjanjikan pahala bagi yang meninggalkannya (kebalikan dari wajib). Bab Bersuci dan Shalat
Fasal Waktu Shalat Wajib
Termasuk kewajiban adalah lima shalat sehari semalam. Zhuhur: waktunya apabila matahari condong yakni condong dari tengah langit ke arah barat
sampai bayangan benda sama dengan
bendanya selain bayangan istiwa (tengah).
Ashar: waktunya setelah habisnya zhuhur
sampai terbenamnya matahari.
Maghrib: waktunya dari setelah terbenamnya matahari sampai tenggelamnya syafaq
marah.Isya': waktunya dari setelah habisnya waktu maghrib sampai terbitnya fajar shodiq. Subuh: waktunya dari setelah habisnya waktu isya' sampai terbitnya matahari. Kelima shalat fardhu ini wajib dilakukan pada waktunya oleh setiap muslim yang baligh,
berakal sehat, dan suci. Haram mendahulukan shalat dari waktunya atau mengakhirkan dari waktunya tanpa udzur. Apabila muncul perkara baru yang mencegah seperti haid setelah lewat
dari awal waktu yang cukup tanpa bersuci bagi yang selamat dari seumpama beser dan perkara yang cukup bagi seumpama sakit beser, maka wajib mengqadhanya. Atau hilang
pencegahnya sementara waktunya masih
tersisa untuk takbirotul ihram maka shalat wajib dilakukan. Begitu juga wajib shalat yang sebelumnya apabila dijamak bersamanya apabila selamat dari pencega itu memanjang sampai waktu yang cukup untuk itu.
Fasal: Yang Wajib bagi Orang Tua dan
Penguasa Wajib kifayah bagi wali (orang tua atau yang lain) anak kecil yang tamyiz untukmemerintahkan mereka shalat dan mengajarkan hukum-hukumnya setelah tujuh tahun (qomariyah / hijriyah). Dan memukul mereka apabila meninggalkan shalat setelah usia 10 tahun sebagaimana puasa apabila mampu. Wajib bagi wali untuk mengajarkan anak-anak tentang akidah dan hukum menurut kemampuan si anak dan mengajarkan mereka apa yang wajib setelah baligh dan perkara yang haram dan sunnahnya perkara seperti siwak. Wajib bagi penguasa yakni Khalifah dan orang yang di bawahnya membunuh orang yang tidak shalat walaupun satu shalat fardhu karena malas setelah diperingati dengan syarat-syaratnya apabila tidak bertaubat (tetap tidak shalat). Hukumnya, dia muslim. Wajib bagi muslim menyuruh keluarganya yakni istri, anak dan mahramnya untuk shalat dan memaksa mereka melakukannya apabila mereka melanggar. Wajib mengajarkan rukun- rukun shalat, syarat-syarat dan yang membatalkan shalat. Begitu juga setiap orang yang mampu dari yang lain.
Selanjutnya klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar