Senin, 03 Agustus 2020

Nashoihul ibad3

Bab bagian tiga macam nasihat

 وفيه خمس وخمسون موعظة، سبعة أخبار والباقى آثار، 
المقالة الأولى 
روى عن النبي صلى الله عليه وسلم
مَنْ اَصْبَحَ وَهُوَ يَشْكُوْ ضِيْقَ الْمَعَاشِ فَكَأَنَّمَا يَشْكُوْ رَبَّهُ وَمَنْ اَصْبَحَ لِاُمُوْرِ الدُّنْيَا حَزِيْنًا فَقَدْ اَصْبَحَ سَاخِطًا عَلَى اللهِ وَمَنْ تَوَاضَعَ لِغَنِيٍّ لِغِنَاهُ فَقَدْ ذَهَثَ ثُلُثَا دِيْنِهِ.

Didalamnya ada 55 nasihat, 7 hadits sisanya perkataan para sahabat nabi, makalah pertama dari nabi SAW

``Barangsiapa yang dipagi hari sudah mengadukan kesulitan hidupnya (kepada orang lain), maka berarti ia telah mengeluh kepada Tuhannya. Dan barangsiapa yang di pagi hari sudah merasa susah dengan urusan duniawinya, maka berarti ia telah membenci allah saat itu juga. Dan barangsiapa yang merendahkan dirinya di depan orang kaya lantaran melihat hartanya, maka sesungguhnya telah hilang dua pertiga agamanya (dari dirinya). 

Sebagaimana yang telah diterangkan dalam sabda Rasulullah SAW. Yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas`ud sebagai berikut :


اَلَا اُعَلِّمُكُمُ الْكَلِمَات ِالَّتِى تَكَلَّمَ بِهَا مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ حِيْنَ جَاوَزَ الْبَحْرَ مَعَ بَنِى اِسْرَائِيْلَ ؟ فَقُلْنَا بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ, قَالَ : قُوْلُوْا : اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ وَاِلَيْكَ الْمُشْتَكَى وَاَنْتَ الْمُسْتَعَانَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِى الْعَظِيْمِ.

 Bukankah aku belum mengajarkan kepada kalian kalimat yang (pernah) diucapkan oleh Nabi Musa as. Ketika menyebrangi lautan bersama Bani Israil ? `` maka kami menjawab, ``Begitulah wahai Rasulallah. `` Beliau bersabda, ``Ucapkanlah ``Allahumma lakal hamdu…..dst. `` (Wahai Tuhanku, hanya bagimu segala puji, hanya kepadaMu lah tempat mengadu. Engkaulah tempat meminta pertolongan, dan tiada daya dan upaya dan kekuatan melainkan hanya dengan pertolongan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung.``

Al A`masy berkata, ``Setelah aku menerima kalimat kalimat itu dari Saqiq Al Asadi yang berkebangsaan Kufah, yang ia juga memperolehnya dari Abdullah ra. maka akupun tidak pernah meninggalkannya lagi.``Kemudian ia berkata, ``Salam mimpiku aku melihat seseorang yang datang kepadaku, seraya berkata, : `` Wahai Sulaiman, tambahkanlah kalimat kalimat itu dengan bacaan :


وَنَسْتَعِيْنُكَ عَلَى فَسَادٍ فِيْنَا وَنَسْئَلُكَ صَلاَحَ اَمْرِنَا  كُلِّهِ.

dan kami mohon pertolongan kepadaMu atas kehancuran yang telah menimpa kami, dan kami mohon kepadaMu kebaikan segala urusanku.``

Keterangan :

Tidak boleh mengagungkan manusia karena hartanya. Sebab, sesungguhnya orang yang memuliakan harta akan menghinakan ilmu dan kemaslahatan. Manusia dianjurkan untuk menghormati sesamanya.

a. Karena ilmunya

b. Karena lebih tua umurnya.

c. Karena keislamannya di dalam batas-batas kemanusiaan.

Syekh Abdul Qadir Al Jaelani berkata:

لَابُدَّ لِكُلِّ مُؤْمِنٍ فِى سَائِرِ اَحْوَالِهِ مِنْ ثَلَاثَةِ اَشْيَاءَ : اَمْرٌ يَمْتَثِلُهُ وَنَهْيٌ يَجْتَنِبُهُ وَقَدَرٌ يَرْضَى بِهِ 

Setiap mukmin harus senantiasa berada dalam 3 keadaan, yaitu :

a. Melasanakan perintah Allah.

b. Menjauhi larangan Allah.

c. Rela akan Qadha dan Qadhar.

2. Tiga Hal Akan Terwujud Dengan Tiga Cara - Atsar Abu Bakar ra.


ثَلَاثٌ لَا تُدْرَكُ بِثَلَاثٍ : اَلْغِنَى بِالْمُنَى وَالشَّبَابُ بِالْخِضَابِ وَالصِّحَّةُ بِالْاَدْوِيَةِ.

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Abu Bakar Ash Shiddiq ra. berikut ini :``Tiga perakara yang tidak dapat tecapai dengan hanya tiga cara, yaitu kekayaan tidak akan tercapai hanya dengan lamunan, keremajaan tidak akan tercapai hanya dengan menyemir rambut, dan kesehatan itu (juga) tidak akan tercapai hanya dengan minum obat obatan.``

3. Bagian Dari Akal, Ilmu dan Penghidupan - Hadits 1


حُسْنَ التَّوَدُّدِ إِلَى النَّاسِ نِصْفُ الْعَقْلِ وَحُسْنُ السُؤَالِ نِصْفُ الْعِلْمِ وَحُسْنَ التَّدْبِيْرِ نِصْفُ الْمَعِيْشَةِ.

Sebagaimana yang diriwayatkan dari Umar ra. berikut ini :`` Perbuatan baik kepada sesama manusia itu adalah bagian daripada akal, pertanyaan yang baik itu adalah bagian daripada ilmu dan kebaikan pengaturan itu adalah bagian dari penghidupan. ``

3. Bagian Dari Akal, Ilmu dan Penghidupan - Hadits 2


مَدَارَةُ النَّاسِ صَدَقَةٌ.

Tentang perbuatan yang baik ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Thabrani, dan Baihaqi yang bersumber dari Abdullah ra. bahwa Rasulullah bersabda sebagai berikut :`` Lemah lembut kepada sesama manusia itu adalah termasuk sedekah. ``

4. Agar Dicintai Allah, Malaikat, dan Manusia - Hadits 1


مَنْ تَرَكَ الدُّنْيَا اَحَبَّهُ اللهُ وَمَنْ تَرَكَ الذُّنُوْبَ أَحَبَّهُ الْمَلَائِكَةُ وَمَنْ حَسَمَ الطَّمَعَ عَنِ الْمُسْلِمِيْنَ اَحَبَّهُ الْمُسْلِمُوْنَ.

Sebagaimana yang diriwayatkan Utsman ra. sebagai berikut :`` Barangsiapa yang meninggalkan urusan duniawinya, maka ia akan dicintai oleh Allah, dan barangsiapa yang menjauhi perbuatan dosa, maka ia akan disenangi oleh Malaikat. Dan barangsiapa menjauhkan sifat tamak dalam dirinya, ia pasti akan dicintai oleh manusia pada umumnya.(kaum muslimin) ``

5. Islam, Ketaatan, dan Kematian - Hadits 1


إِنَّ مِنْ نَعِيْمِ الدُّنْيَا يَكْفِيْكَ الْاِسْلَامُ نِعْمَةً وَاِنَّ مِنَ الشُّغْلِ يَكْفِيْكَ الطَّاعَةُ شُغْلًا وَاِنَّ مِنَ الْعِبْرَةِ يَكْفِيْكَ الْمَوْتُ عِبْرَةً.

diriwayatkan dari Ali ra. sebagai berikut :``Sesugguhnya dari kenikmatan kenikmatan dunia, itu sudah cukup dengan kenikmatan Islam. Dan sesungguhnya dari kesibukan kesibukan (dunia), maka cukuplah bagimu sibuk dalam berbuat ketaatan. Dan sesungguhnya sebagian dari contoh contoh (dalam kehidupan manusia), maka cukuplah kematian sebagai contoh (suri tauladan) bagimu. ``

5. Islam, Ketaatan, dan Kematian - Penjelasan


فَإِنَّ اَعْظَمِ نِعَمِ اللهِ لِلْعَبْدِ اِخْرَاجُهُ لَهُ مِنَ الْعَدَمِ اِلَى الْوُجُوْدِ وَاِخْرَاجُهُ مِنْ ظُلُمَاتِ الْكُفْرِ اِلَى نُوْرِ اْلإِسْلَامِ .

Sesungguhnya nikmat Allah yang paling besar manusia ialah Allah menciptakan manusia dari tidak ada menjadi ada dan membebaskan manusia dari kekufuran (yang diibaratkan dengan gelapnya malam) kepada agama islam (yang diibaratkan dengan cahaya). ``

6. Tipu Daya Kenikmatan, Sanjungan, Dan Aib Yang Terselubung - Hadits 1


كَمْ مِنْ مُسْتَدْرَجٍ بِالنِّعْمَةِ عَلَيْهِ وَكَمْ مِنْ مَفْتُوْنٍ بِالثَّنَاءِ عَلَيْهِ وَكَمْ مِنَ مَغْرُوْرٍ بِالسِّتْرِ عَلَيْهِ.

Sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Mas`ud ra. berikut ini :
`` Tak terhitung orang  yang hanyut terbuai dengan kenikmatan, tak terhitung orang yang termakan fitnah oleh sanjungan, dan tak terhitung pula orang yang tertipu dengan selubung keaiban.``
Keterangan :
a. Manusia rugi lahir batin jika tidak mensyukuri nikmat , bahkan nikmat yang telah ada bisa lenyap karena tidak mensyukuri nikmat yang baru. 
b. Kadang-kadang orang memuji untuk menjatuhkan.
c. Jangan terlena dan jangan mempunyai anggapan, bahwa jika ia berbuat dosa Allah tidak menurunkan malapetaka didunia. Sadarilah bahwa pahala dan dosa diberikan Allah di akhirat. 

7. Hak hak Orang Yang Berakal - Perkataan Nabi Daud as. dalam KItab Zabur

حَقٌ عَلَى الْعَاقِلِ اَنْ لَا يَشْتَغِلَ اِلَّا بِثَلَاثٍ : تَزَوُّدٌ لِمَعَادٍ وَمُؤْنَةٌ لِمَعَاشٍ وَطَلَبِ لَذَّةٍ بِحَلَالٍ.


Sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi Daud as. ``Telah diwahyukan di kitab zabur sebagai berikut :
Hak bagi orang yang berakal itu adalah jangan terlalu disibukan, kecuali tiga perkara, yaitu mengumpulkan bekal untuk di akhirat, berusaha (bekerja) untuk biaya hidup (di dunia), dan mencari kenikmatan dengan cara yang halal. ``
Keterangan :
Berusaha secara halal hukumnya wajib. 
وَلَا تَكُوْنُوْا كَلَّا عَلَى النَّاسِ .
Janganlah kamu menjadi beban orang lain (jadi pengemis)

8. Tiga Perkara Yang Menentukan - Hadits 1

ثَلَاثٌ مُنْجِيَاتٌ وَثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ وَثَلَاثٌ دَرَجَاتٌ وَثَلَاثٌ كَفَّارَتٌ , اَمَّا الْمُنْجِيَاتُ : فَحَشْيَةُ اللهِ تَعَالَى فِى السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ وَالْقَصْدُ فِى الْفَقْرِ وَالْغِنَى وَالْعَدْلُ فِى الرِّضَاءِ وَالْغَضَبِك . وَاَمَّا الْمُهْلِكَاتُ : فَشُحٌّ شَدِيْدٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَاِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ . وَاَمَّا الدَّرَجَاتُ : فَاِفْشَاءُ السَّلَامِ وَاِطْعَامُ الطَّعَامِ وَالصَّلَاةُ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ . وَاَمَّاالْكَفَّارَتُ : فَاِسْبَاغُ الْوُضُوْءِ فِى السَّبَرَاتِ وَنَقْلُ الْاَقْدَامِ إِلَى الْجَمَاعَاةِ وَاْنتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ .


Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abdurrahman bin Shakhr dan Abu Hurairah ra. mereka berkata bahwa Rasulullah SAW. Bersabda sebagai berikut :
`` Tiga perkara dapat menyebabkan selamat, tiga perkara dapat menyebabkan rusak, tiga perkara dapat mengangkat derajat dan tiga perkara sebagai penebus dosa. Adapun tiga perkara yang menentukan keselamatan (seseorang) itu adalah : Takwa kepada Allah SWT, baik dalam keadaan sepi maupun ramai, penuh kesederhanaan, baik ketika dalam keadaan fakir maupun berkecukupan, dan bersikap adil, baik pada waktu senang maupun ketika sedang marah. Dan tiga perkara yang dapat menyebabkan rusak itu adalah : Bakhil yang berlebihan, memperturutkan hawa nafsu dan membanggakan diri sendiri. Adapun tiga perkara yang dapat mengangkat derajat (seseorang) itu adalah : Membiasakan salam, memberi makan orang yang butuh makan, dan mengerjakan sholat malam ketika orang orang sedang tidur. Dan adapun tiga perkara sebagai penebus dosa itu adalah : Menyempurnakan wudhu ketika cuaca sangat dingin, berangkat mengerjakan sholat berjamaah, dan (tetap duduk) menanti sholat berikutnya setelah mengerjakan sholat. ``
Keterangan :
Menunggu salat sesudah salat ialah menunggu untuk melaksanakan salat fardhu berjamaah sesudah melakukan salat sunah atau melaksanakan kebaikan.

9. Hidup, Perpisahan, dan Imbalan - Perkataan Malaikat Jibril as.

يَا مُحَمَّدُ عِشْ مَا شِئْتَ فَاِنَّكَ مَيِّتٌ وَاَحْبِبْ مَنْ شِئْتَ فَاِنَّكَ مُفَارِقَهُ وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَاِنَّكَ مَجْزِيٌ بِهِ.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Berikut ini :
``Wahai Muhammad, hiduplah semaumu, karna sesungguhnya engkau akan mati, dan cintailah orang yang kamu hendaki, karna sesungguhnya engkaupun akan berpisah dengannya, dan kerjakanlah apa apa yang kamu inginkan, karna sesungguhnya engkau pasti akan mendapatkan imbalannya. ``
Keterangan :
Amal baik dibalas dengan kebaikan (pahala). Amal jelek dibalas dengan kejelekan (siksa). 

10. Orang orang Yang Mendapat Pertolongan Allah Pada Hari Kiamat - Hadits 1

ثَلَاثَةُ نَفَرٍ يُظِلُّهُمُ اللهُ تَحْتَ ظِلِّ عَرْشِهِ يَوْمَ لاَظِلَّ إِلَّاظِلُّهُ : الْمُتَوَضِّئُ فِى الْمَكَارِهِ وَالْمَاشِى إِلَى الَمَسْجِدِ فِى الظُّلَمِ وَمُطْعِمُ الْجَائِعِ .

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. Sebagai berikut :
``Tiga golongan berada dalam naungan Allah dibawah `Arsy Nya pada hari tidak ada naungan, kecuali naunganNya, yaitu orang yang tetap berwudhu meskipun dalam keadaan dingin, orang yang pergi ke masjid meskipun dalam keadaan gelap, dan memberi makan kepada orang yang kelaparan. ``
Keterangan :
Kerjakanlah salat dan sempurnakanlah wudhu walaupun banyak halangan dan rintangan, serta salatlah dengan berjamaah sekalipun dalam keadaan gelap, dan tolonglah orang yang lemah. 

11. Tiga Cara Mencapai Cinta Allah SWT. - Hadits 1

لِاَيِّ شَىْءٍ اِتَّخَذَكَ اللهُ خَلِيْلًا ؟ قَالَ : بِثَلَاثَةِ اَشْيَاءَ : اِخْتَرْتُ اَمْرَاللهِ تَعَالَى عَلَى اَمْرِ غَيْرِهِ وَمَا اهْتَمَمْتُ بِمَا تَكَفَّلَ اللهُ لِى وَمَا تَعَشَّيْتُ وَمَا تَغَدَّيْتُ إِلَّا مَعَ الْضَّيْفِ .

.
Dalam sebuah riwayat diterangkan, bahwa Nabi Ibrahim as. Pernah ditanya sebagai berikut :
``Apakah gerangan yang menyebabkan engkau dijadikan kekasih Allah ? `` Beliau menjawab, `` Yang menyebabkan demikian ada tiga perkara, yaitu : saya lebih mengutamakan kepentingan Allah daripada yang lainnya, saya tidak pernah (khawatir) terhadap apa yang telah ditentukan oleh Allah bagiku, dan saya tidak pernah makan malam atau siang, kecuali ketika bersama tamu.``
Keterangan :
Menurut satu riwayat apabila hendak makan Nabi Ibrahim suka mencari teman buat makan berjamaah sejauh 1 mil atau 2 mil. 

12. Cara Praktis Menghilangkan Pikiran Stres - Perkataan Hukama

ثَلَاثَةُ اَشْيَاءَ تُفَرِّجُ الْغُصَصَ : ذِكْرُ اللهِ تَعَالَى وَلِقَاءُ اَوْلِيَائِهِ وَكَلاَمُ الْحُكَمَاءِ .

Sebagaimana yang diriwayatkan dari sebagian hukama berikut ini :
`` Tiga perkara yang dapat menghilangkan kegundahan (pikiran stres) yaitu dzikir (mengingat) kepada Allah SWT. Silaturrahim kepada para wali Allah dan memperhatikan perkataan hukama. ``
Keterangan :
Macam-macam zikir :
a. Membaca tasbih = سُبْحَانَ اللهِ
b. Membaca tahmidاَلْحَمْدُ لِلَّهِ = 
c. Membaca tahlilلَآ اِلَهَ اِلَّا اللهُ = 
d. Membaca takbirاَللهُ اَكْبَرُ = 
e. Dan membacaلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ =  

Berdzikir kepada Allah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan membaca tahlil, hauqalah, atau dengan bermunajat kepadaNya. 


- Doa

يَا مُغِيْثَ كُلِّ مَهْلُوْفٍ نَادَاهُ  وَيَا مُجِيْبَ كُلِّ مُضْطَرٍّدَعَاهُ وَيَا حَلِيْمًا عَلَى كُلِّ ذِىْ هَفْوَةٍ عَصَاهُ وَيَا قَائِمًا بِاْلكِفَايَةِ لِمَنْ آثَرَهُ عَلَى دُنْيَاهُ اَسْئَلُكَ الْوُصُوْلَ إِلَى مَالَا اَصِلُ اِلَيْهِ اِلَّا بِمَعُوْنَتِكَ وَدَفْعَ مَالَا اَطِيْقُ دَفْعَهُ إِلَّا بِقُوَّتِكَ وَاَسْئَلُكَ خَيْرَةً فِيْهَا عَافِيَةٌ وَعَافِيَةً فِيْهَا خَيْرَةٌ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Bermunajat kepada Allah dapat dilakukan misalnya dengan cara membaca doa sebagai berikut :
``Wahai Dzat Yang Maha Penolong setiap orang merana, yang menyeru kepadaNya. Wahai Dzat Yang Maha Mengabulkan doa orang yang sengsara. Wahai Dzat Yang Maha Bijaksana terhadap setiap orang yang bersalah dan durhaka. Wahai Dzat Yang mencukupi setiap orang yang mementingkanMu daripada dunianya. Aku memohon kepadaMu untuk dapat mencapai sesuatu yang tidak dapat aku gapai tanpa pertolonganMu, dapat menolak sesuatu yang tidak dapat aku menolaknya melainkan dengan kekuatanMu dan aku memohon kepadaMu kebaikan yang penuh sejahteradan kesejahteraaan yang penuh denga kebaikan. Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih di atas semua yang berbelas kasih. ``
Keterangan :
 صِحَّةٌ= sehat jasmani
 عَافِيَةٌ= sehat rohani
Yang dimaksud dengan wali-wali di sini adalah para ulama dan orang-orang saleh. Sedangkan yang dimaksud dengan ucapan para ahli hikmah ialah penjelasan atau keterangan para ulama yang menunjukkan kebaikan dunia dan 
akhirat 

Selanjutnya klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terjemah kitab kuning

Taqrib tengah Safinatun naja   Fathul muin Nashoihul ibad Syarah sittin Jurumiah Riyadul badiah Ta'limul muta...