24. حَامِدٌ وَ جِيْرَانُهُ
حَامِدُ وَلَدٌ طَيِّبُ الْقَلْبِ، حَسَنُ اْلْآدَابِ، مَحْبُوْبٌؤعِنْدَ أُسْرَتِهِ وَجِيْرَانِهِ، لِأَنَّهُ مَا يُؤْذِى أَوْلَادَهُمْ وَلَا يَتَخَاصَمُ أَوْيَتَشَاتَمُ مَعَهُمْ، وَلَا يُقَاطِعُ أَحَدًا مَنْهُمْ. وَكَانَ يَتَعَلَّمُ مَعَ أَوْلَادِ جِيْرَانِهِ، فِي مَدْرَسَةٍ وَاحِدَةٍ، وَكُلَّ يَوْمٍ يَمْشِى مَعَهُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَسِيْرَ إِلَى الْمَدْرَسَةِ، وَكَذَالِكَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْجِعَ، وَفِي وَقْتِ اللَّعِبِ يَلْعَبُ مَعَهُمْ، وَكَانَ يُحِبَّ أَنْ يُسَاعِدَ الْمُحْتَاجِيْنَ مِنْهُمْ، وَإِذَا لَمْ يَرَ أَحَدَهُمْ، سَأَلَ عَنْهُ، وَإِذَا مَرِضَ زَارَهُ فِي بَيْتِهِ. وَهَكَذَا عَاشَ حَامِدٌ، مَعَ أَوْلَادِ جِيْرَانِهِ فِي أُنْسٍ وَسُرُوْرٍ، وَاتِّحَادٍ وَتَوَادٍّ، بِحُسْنِ آدَابِهِ، وَطِيْبِ قَلْبِهِ
حامد و جيرانهُ
Hamid dan tetangganya
● Hamid adalah anak yang baik hati lagi baik adabnya, dicintai keluarga dan tetangganya. Karena dia tidak menyakiti anak-anak mereka, tidak berkelahi dan tidak mencela mereka, begitu juga ia tidak menyakiti seorangpun dari anak-anak mereka.
● Ia pun belajar bersama-sama dengan anak-anak tetangganya disekolah yang sama. Dan setiap hari ia berjalan bersama-sama dengan mereka, apabila ia hendak pergi kesekolah. Begitu juga ketika ia hendak pulang, dan ketika diwaktu bermain ia pun bermain bersama mereka. Ia juga suka membantu orang-orang yang sedang memiliki hajat diantara mereka. Apabila ia tidak melihat anak-anak tetangganya itu ia pun menanyakannya. Apabila salah seorang dari mereka sakit ia pun berkunjung kerumahnya (untuk menjenguk).
● Demikian kehidupan hamid bersama anak-anak tetangganya dalam kehidupan yang penuh dengan ketenangan dan kebahagiaan, persatuan dan rasa cinta, dengan baiknya adab dan baiknya hati.
قبل الذهاب إلى المدرسةِ
1. يَجِبُ عَلَى التِّلْمِيْذِ أَنْ يُحِبَّ التَّرْتِيْبَ وَالنَّظَافَةَ دَائِمًا: يَقُوْمُ مِنْ نَوْمِهِ كُلَّ صَبَاحٍ مُبَكِّرًا، فًيَغْتَسِلُ بِالصَّابُوْنِ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وَيُصَلِّى الصُّبْحَ جَمَاعَةً، وَبَعْدَ الصَّلَاةِ بُصَافِحُ وَالِدَيْهِ، ثُمَّ يَلْبَسُ مَلَابِسَ الْمَدْرَسَةِ، نَظِيْفَةً مُرَتَّبَةً، ثُمَّ يَنْظُرُ دُرُوْسَهُ، الَّتِى قَدْ طَالَعَهَا قَبْلَ النَّوْمِ. 2. وَبَعْدَ أَنْ يُفْطِرَ، يُرَتِّبُ أَدَوَاتِهِ فِي الْمَحْفَظَةِ، فَيَسْتَأْذِنُ وَالِدَيْهِ، لِلذَّهَابِ إِلَى الْمَدْرَسَةِ
Sebelum berangkat kesekolah
●Wajib bagi seorang murid untuk selalu menyukai kerapian dan kebersihan. bangun dari tidurnya setiap pagi lebih cepat, kemudian ia mandi dengan sabun, kemudian ia berwudhu’ dan shalat subuh berjamaah, dan setelah shalat ia bersalaman dengan kedua orang tuanya. Kemudian ia memakai pakaian sekolah yang bersih dan rapi, kemudian ia memperhatikan pelajaran-pelajarannya yang ia telah pelajari sebelum tidur.
●Dan setelah ia sarapan dan merapikan alat-alat tulisnya ditas, kemudian ia meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk berangkat kesekolah.
آدب المشي في الطريقِ
1.يَنْبَغِى لِلتِّلْمِيْذِ أَنْ يَمْشِيَ مُسْتَقِيْمًا: لَايَلْتَفِتُ يَمِيْنًا وَلَاشِمَالًا بِغَيْرِ حَاجَةٍ، وَلَا يَتَحَرَّكُ بِحَرَكَةٍ لَاتَلِيْقُ بِهِ، وَلَايُسْرِعُ جِدًّا فِي مَشْيِهِ وَلَايُبْطِئُ، وَلَايَأْكُلُ أَوْيُغَنِّى، أَوْ يَقْرَأُ كِتَابَهُ وَهُوُيَمْشِى.
2.وَأَنْ يَبْتَعِدَ عَنِ الْوَحَلِ وَاْلْأَوْسَاخِ، لِكَيْلَا يَسْقُطَ أَوْ يَتَوَسَّخَ ثَوْبُهُ، وَيَبْتَعِدَ أَيْضًا عَنِ الزِّحَامِ، لِكَيْلَا يَصْطَدِمَ بِأَحَدٍ، أَوْيَضِيْعَ عَلَيْهِ شَيْءٌ مِنْ أَدَوَاتِهِ، وَأَنْ لَايَقِفَ فِي الطَّرِيْقِ، لِأَجْلِ الْفُضُوْلِ،أَوْيَسْتَوْقِفَ أَحَدَ زُمَلَائِهِ، حَتَّى لَا يَتَأَخَّرَ عَنْ مِيْعَادِ الْمَدْرَسَةِ.
3.إِذَا مَشَى مَعَ زُمَلَائِهِ، فَلَا يَمْزَحْ مَعَهُمْ، وَلَا يَرْفَعْ صَوْتَهُ إِذَاتَكَلَّمَ، أَوْضَحِيْكَ، وَلَايَسْتَهْزِئْ بِأَحَدٍ، فَكُلُّ ذَالِكَ قَبِيْحٌ جِدًّا، وَلَا يَلِيْقُ بِالتِّلْمِيْذِ الْمُهَذَّبِ.
4.وَلَا يَنْسَ السَّلَامَ عَلَى مَنْ يُصَادِفُهُ فِي طَرِيْقِهِ وَخُصُوْصًا إِذَا كَانَ وَالِدَهُ أَوْ أُسْتَاذَهُ
Adab berjalan dijalanan
●Selayaknya bagi seorang pelajar ia berjalan dengan lurus artinya ia tidak menoleh kekanan dan kekiri jika tidak ada keperluannya. tidak bergerak dengan gerakan yang tidak pantas. Tidak mempercepat jalannya dan tidak pula lamban . Juga ia tidak makan (sambil berjalan) ataupun bernyanyi-nyanyi atau membaca bukunya sedangkan ia sedang berjalan.
●Hendaknya ia menjauhi lumpur dan kotoran agar ia tidak terjatuh ataupun akan mengotori pakaiannya, hendaknya pula ia menjauhi dari berdesak-desakan agar tidak terjadi tabrakan atau benturan dengan seorangpun atau kehilangan sesuatu dari peralatan-peralatan sekolahnya. Hendaknya seorang pelajar juga tidak berdiri ditengah jalan karena perkara yang sia-sia atau tidak bermanfaat (fudhul). Atau memberhentikan salah seorang kawannya sehingga ia terlambat dari waktu yang telah ditetapkan sekolah.
●Jika seorang pelajar berjalan bersama kawan-kawannya maka jangannya ia mengajak bercanda mereka, atau mengeraskan suaranya ketika berbicara atau tertawa, dan janganlah ia mengolok-olok seorang pun karena semua itu adalah perbuatan yang buruk dan tidak pantas hal itu bagi seorang murid yang terdidik.
●Janganlah juga ia lupa mengucapkan salam kepada orang yang ditemuinya dijalan, lebih khususnya lagi jika yang ditemuinya adalah orang tuanya atau gurunya.
آداب التلميذ في المدرسةِ
1.إِذَاوَصَلَ التِّلْمِيْذُ إِلَى مَدْرَسَتِهِ يَمْسَحُ حِذَاءَهُ بِالْمِمْسَحَةِ، ثُمَّ يَذْهَبُ إِلَى قِسْمِهِ، فَيَفْتَحُ بَابَهُ بِلُطْفٍ، وَيَدْخُلُ بِأَدَبٍ، وَيُسَلِّمُ عَلَى زُمَلَائِهِ وَيُصَافِحُهُمْ، وَهُوَ مُبْتَسِمٌ، قَائِلًا: صَبَاحُ الْخَيْرِوَالسُّرُوْرِ، ثُمَّ يَضَعُ مَحْفَظَتَهُ فِي دُرْجِ مَقْعَدِهِ، وَإِذَاجَاءَ أُسْتَاذُهُ، يَقُوْمُ مِنْ مَحَلِّهِ، وَيَسْتَقْبِلُهُ بِكُلِّ أَدَبٍ وَاْحْتِرَامِ، وَيُصَافِحُهُ. 2.وَإِذَا دَقَّ الْجَرَسُ وَقَفَ مَعَ إِخْوَانِهِ فِي الصَّفِّ مُعْتَدِلًا، وَلَايَتَكَلَّمُ أَوْ يَلْعَبُ مَعَهُمْ، ثُمَّ يَدْخُلُ فَصْلَهُ بَعْدَ إِشَارَةِ الْمُعَلِّمِ، بِكُلِّ هُدُوْءٍ وَسُكُوْنٍ، فَيَقْصِدُ مَقْعَدَهُ وَيَجْلِسُ جِلْسَةً طَيِّبَةً: بِأَنْ يَسْتَقِيْمَ، وَلَا يُعَوِّجَ ظَهْرَهُ، وَلَايُحَرِّكَ رِجْلَيْهِ، وَلَا يُزَاحِمَ غَيْرَهُ، وَلَا يَضَعَ رِجْلًا عَلَى رِجْلٍ، وَلَايَبْعَثَ بِيَدَيْهِ، وَلَايَضَعَ يَدَهُ تَحْتَ خَدِّهِ. 3.وَأَنْ يُنْصِتَ لِلدَّرْسِ، وَلَايَلْتَفِتَ يَمِيْنًا وَلَاشِمَالًا، بَلْ يُقَابِلَ أُسْتَاذَهُ، وَلَايُكَلِّمَ أَحَدًا أَوْيُضْحِكَهُ، لِأَنَّ ذَالِكَ يَمْنَعُهُ عَنْ فَهْمِ الدَّرْسِ، وَيَمْنَعُ غَيْرَهُ أَيْضًا عَنْ فَهْمِهِ، فَيَغْضَبُ عَلَيْهِ الْأُسْتَاذُ، وَإِذَا لَمْ يَفْهَمْ دُرُوْسَهُ، فَلَابُدَّ أَنْ يَسْقُطَ فِي الْإِمْتِحَانِ
Adab seorang pelajar disekolah
●Apabila seorang pelajar telah sampai kesekolahnya, ia akan membersihkan sepatunya dengan alat pembersih, kemudian ia pergi ke kelasnya, dan ia membuka pintu dengan perlahan, masuk dengan penuh adab dan memberi salam kepada kawan-kawannya dan bersalaman dengan mereka semua dan wajahnya dalam keadaan tersenyum. Seraya berkata, “ Pagi gembira dan penuh bahagia” , kemudian ia meletakkan tasnya di laci tempat duduknya. Dan apabila gurunya datang ia berdiri dari tempatnya dan menghadap kearahnya dengan penuh adab dan penghormatan, serta bersalaman dengan gurunya.
●Dan apabila bel telah berbunyi ia berdiri bersama saudara-saudaranya di barisan secara lurus dan rapi, dan tidak berbicara ataupun bercanda dengan mereka, kemudian ia masuk kedalam kelas setelah ada isyarat (aba-aba) dari pengajarnya, ia masuk dengan sangat perlahan dan tenang. Kemudian ia mengarah ke tempat duduknya dan duduk dengan cara duduk yang baik, yaitu dengan tegak dan tidak membengkokkan punggungnya (ini adalah cara duduk yang salah) dan tidak menggerak-gerakkan kakinya dan tidak berdesakd-desakan dengan orang lain, dan tidak meletakkan kakinya diatas kaki orang lain (yang dimaksud adalah menginjak), dan tidak mendorong-dorong (orang lain) dengan tangannya. Dan tidak meletakkan tangannya dipipinya.
●Hendaknya seorang pelajar itu tenang dan memperhatikan pelajaran, tidak menoleh kekanan maupun kiri, akan tetapi ia harus menghadap kegurunya, dan tidak mengajak berbicara siapapun atau menertawainya karena yang demikian itu akan menahannya dari memahami pelajaran (membuatnya tak paham pelajaran), dan mencegah yang lain juga untuk memahami pelajaran. Sehingga gurunya akan marah, ketika ia tidak paham akan pelajarannya, maka mengakibatkan ia tidak lulus ketika ujian.
كيف يحافظ التلميذ على أدواته؟
1.يَجِبُ أَنْ يُحَافِظَ التِّلْمِيْذُ عَلَى أَدَوَاتِهِ: بِأَنْ يُرَتِّبَهَا جَمِيْعًا فِي مَحَلِّهَا، كَيْلَا تَتَغَيَّرَ، أَوْتَضِيْعَ، أَوْتَتَوَسَّخَ، وَإِذَالَمْ يُرَتِّبْهَا، فَلَابُدَّ أَنْ يَتْعَبَ إِذَا أَرَادَ شَيْئًامِنْهَا، وَيَذْهَبَ عَلَيْهِ الْوَقْتُ فِي التَّفْتِيْشِ، وَيَنْبَغِى لَهُ أَنْ يُغَلِّفَ كُتُبَهُ وَدَفَاتِرَهُ، حَتَّى لَاتَتَمَزَّقَ أَوْ تَتَوَسَّخَ، وَلْيَحْذَرْ أَنْ يَلْحَسَ أَصَابِعَهُ، إِذَا أَرَادَ أَنْ يُقَلِّبَ أَوْرَاقَ كُتُبِهِ وَدَفَاتِرِهِ، فَإِنْ ذَالِكَ عَادَةٌ قَبِيْحَةٌ، مُخَالِفَةٌ لِلْأَدَبِ، وَمُضِرَّةٌ بِالصِّحَّةِ. 2.وَيَلْزَمُ التِّلْمِيْذَ أَيْضًا أَنْ يُحَافِظَ عَلَى مِرْسَمِهِ، حَتَّى لَايَسْقُطَ فَيَنْكَسِرَ، وَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَسُنَّهُ، فَلَا يَسُنَّهُ بِالْمَقْعَدِ أَوِالْقَاعَةِ، أَوْ بِغِلَافِ دَفْتَرِهِ وَكِتَابِهِ، وَلَكِنْ يَسْتَعْمِلَ الْمِقْلَمَةَ أَوِالْمِبْرَاةَ، وَالْيَحْذَرْ أَنْ يَمَصَّ الْقَلَمَ بِشَفَتَيْهِ، أَوْ يَمْسَحَ كِتَابَتَهُ بِرِيْقِهِ، وَلَكِنْ بِالْمِمْسَحَةِ، أَوْ يُنَشِّفَ الْحِبْرَ بِثَوْبِهِ، بَلْ يَسْتَعْمِلَ الْمِنْشَفَةَ
Bagaimana seorang pelajar menjaga peralatan sekolahnya?
●Wajib bagi seorang pelajar menjaga peralatan sekolahnya, dengan merapikan semuanya ditempatnya yang benar, agar tidak berubah (mungkin yang dimaksud adalah tercecer), atau hilang atau kotor. Dan jika ia tidak merapikannya maka kelak ia harus berletih-letih (mencarinya) ketika menginginkan sesuatu dari peralatan tersebut. Sehingga hilanglah waktu (sia-sialah waktu) untuk mencari (barang tersebut). Dan selayaknya bagi pelajar itu memberi sampul pada kitab-kitabnya dan buku tulisnya agar tidak mudah robek ataupun kotor. Dan hendaknya seorang pelajar itu berwaspada jangan sampai ia menjilat jari-jemarinya ketika ia hendak membolak-balik lembaran kitab atau buku tulisnya, karena hal tersebut merupakan kebiasaan yang buruk, berlawanan dengan adab yang baik dan berbahaya bagi kesehatan.
●Dan seorang pelajar wajib atasnya juga menjaga pensilnya, sehingga tidak jatuh dan hancur. Dan apabila ia ingin menajamkannya maka jangan menajamkannnya dengan kursi ataupun dilantai, atau juga dengan sampul buku dan kitabnya, akan tetapi hendaknya ia menggunakan gunting atau rautan. Dan hendaknya ia selalu waspada dari menghisap pulpen dengan kedua bibirnya atau ia mengusap kitabnya dengan air keringatnya, akan tetapi hendaklah ia menggunakan alat untuk mengelap (sarung tangan), atau (waspadalah juga dari) mengeringkan tinta dengan pakaiannya, akan tetapi hendaknya ia menggunakan handuk.
كيف يحافظ التلميذ على أدوات المدرسةِ
1.كَمَا يَجِبُ عَلَى التِّلْمِيْذِ أَنْ يُحَافِظَ عَلَى أَدَوَاتِهِ، كَذَالِكَ يَجِبُ عَلَيْهِ أَنْ يُحَافِظَ عَلَى اَدَوَاتِ الْمَدْرَسَةِ: بِأَنْ لَا يُغَيِّرَ أَوْ يُوَسِّخَ شَيْئًا مِنَ الْمَقَاعِدِ وَالطَّاوِلَاتِ وَالْكَرَاسِيِّ، وَلَا يَكْتُبَ عَلَى جُدْرَانِ الْمَدْرَسَةِ وَأَبْوَابِهَا، وَلَايَكْسِرَ زُجَاجَاتِهَا، وَأَنْ لَا يُوَسِّخَ الْقَاعَةِ: بِأَنْ يَبْصُقَ أَوْ يَتَمَخَّطَ عَلَيْهَا، أَوْيَرْمِيَ بُرَايَةَ الْمِرْسَمِ، وَقِطَعَ الْأَوْرَاقِ عَلَيْهَا، وَلَكِنْ يَطْرَحَهَا فِي السَّلَّةِ الْخَاصَّةِ بِهَا، وَأَنْ لَا يَلْعَبَ بِجَرَسِ الْمَدْرَسَةِ، وَلَايَكْتُبَ فِي سَبُّوْرَتِهَا، أَوْيُغَيِّرَ مِمْسَحَتَهَا
Bagaimana seorang pelajar menjaga peralatan milik sekolahnya
Sebagaimana wajib bagi seorang pelajar menjaga peralatan-peralatannya, begitu juga wajib atasnya menjaga peralatan-peralatan milik sekolahnya, dengan tidak merusaknya atau mengotori sesuatu darinya seperti tempat duduk, meja-meja dan kursi-kursi. Dan juga selayaknya ia tidak mencoret-coret tembok sekolah dan pintu-pintunya, tidak menghancurkan kaca sekolah, tidak mengotori lantai dengan berludah dan membuang ingus diatasnya, atau melempar sampah rautan pensilnya, memotong dedaunan diatas lantai, akan tetapi ia harus membuangnya di keranjang sampah yang khusus. Hendaknya juga ia tidak bermain bel sekolah, tidak menulis-nulis dipapan tulisnya dan merusah penghapusnya.
آداب التلميذ مع أستاذهِ
1.أَيُّهَا التِّلْمِيْذُ الْأَدِيْبُ: إِنَّ أُسْتَاذَكَ يَتْعَبُ كَثِيْرًا فِي تَرْبِيَتِكَ: يُهَذِّبُ أَخْلَاقَكَ، وَيُعَلِّمُكَ الْعِلْمَ الَّذِي يَنْفَعُكَ، وَيَنْصَحُكَ بِنَصَائِحَ مُفِيْدَةٍ، وَكُلُّ ذَالِكَ لِأَنّهُ يُحِبُّكَ كَثِيْرًا، كَمَا يُحِبُّكَ أَبُوْكَ وَأُمُّكَ، وَيَرْجُوْ أَنْ تَكُوْنَ فِي مُسْتَقْبَلِكَ، رَجُلًا عَالِمًا مُهَذَّبًا. 2.فَاحْتَرِمْ أُسْتَاذَكَ، كَمَا تَحْتَرِمُ وَالِدَيْكَ: بِأَنْ تَجْلِسَ أَمَامَهُ بِأَدَبٍ، وَتَتَكَلَّمَ مَعَهُ بِأَدِبٍ، وَإِذَاتَكَلَّمَ فَلَا تَقْطَعَ كَلَامَهُ، وَلَكِنِ اْنْتَظِرْ إِلَى أَنْ يَفْرُغَ مِنْهُ، وَاْسْتَمِعْ إِلَى مَايُلْقِيْهِ مِنَ الدُّرُوْسِ، وَإِذَا لَمْ تَفْهَمْ شَيْئًا مِنْ دُرُوْسِكَ، فَاسْأَلْهُ بِلُطْفٍ وَاحْتِرَامِ: بِأَنْ تَرْفَعَ أُصْبُعَكَ أَوَّلًا، حَتَّى يَأْذَنَ لَكَ فِي السُّؤَالِ، وَإِذَا سَأَلَكَ عَنْ شَيْءٍ، فَقُمْ وَأَجِبْ عَلَى سُؤَالِهِ بِجَوَابٍ حَسَنٍ، وَلَا يَجُوْزُ أَنْ تُجِيْبَ إِذَا سَأَلَ غَيْرَكَ، فَهَذَا لَيْسَ مِنَ الْأَدَبِ. 3.إِذَا أَرَدْتَ أَنْ يُحِبَّكَ أُسْتَاذُكَ، فَقُمْ بِوَاجِبَاتُكَ، وَهِيَ: أَنْ تُوَاظِبَ عَلَى الْحُضُوْرِ كُلَّ يَوْمٍ فِي الْوَقْتِ الْمُعَيَّنِ، فَلَا تَغِيْبَ أَوْ تَجِئَ مُتَأَخِّرًا إِلَّا لِعُذْرٍ صَحِيْحٍ، وَأَنْ تُبَادِرَ أَيْضًا إِلَى الدُّخُوْلِ فِي الْفَصْلِ بَعْدَ الْإِسِتِرَاحَةِ، وَاْحْذَرْ أَنْ تُحِبَّ التَّأَخُّرَ فَإِذَا عَاتَبَكَ الْأُسْتَاُذ تَعْتَذِرُ أَمَامَهُ بِأَعْذَارٍ بَاطِلَةٍ، وَأَنْ تَفْهَمَ دُرُوْسَكَ كُلَّهَا، وَتُدَاوِمَ عَلَى حِفْظِهَا وَمُطَالَعَتِهَا، وَتَعْتَنِيَ بِنَظَافَةِ كُتُبِكَ وَأَدَوَاتِكَ وَتَرْتِيْبِهَا، وَتَخْضَعَ لِأَوَامِرِالْأُسْتَاذِ مِنْ قَبْلِكَ، لَاخَوْفًا مِنَ الْعِقَابِ، وَأَنْ لَاتَغْضَبَ إِذَا أَدَّبَكَ، لِأَنَّهُ مَايُؤَدِّبُكَ إِلَّا لِتُؤَدِّيَ وَاجِبَاتِكَ، وَسَوْفَ تَشْكُرُهُ عَلَى ذَالِكَ، إِذَا كَبِرْتَ. 4.وَأُسْتَاذُكَ مَعَ تَأْدِيْبِهِ لَكَ يُحِبُّكَ، وَيَرْجُوْ أَنْ يُفِيْدَكَ هَذَا التَّأْدِيْبُ، وَلِذَالِكَ فَاشْكُرْهُ عَلَى إِخْلَاصِهِ فِي تَرْبِيَتِكَ، وَلَا تَنْسَ جَمِيْلَهُ أَبَدًا، وَأَمَّا التِّلْمِيْذُ الْفَاسِدُ الْأَخْلَاقِ، فَإِنَّهُ يَغْضَبُ إِذَا أَدَّبَهُ أُسْتَاذُهُ، وَقَدْ يَشْتَكِى ذَالِكَ إِلَى وَالِدِهِ.
Adab seorang pelajar kepada gurunya
●Wahai murid yang beradab, sesungguhnya gurumu sangat lelah dalam mendidikmu, ia didik akhlaqmu, dan mengajarkanmu ilmu yan yang bermanfaat bagimu, dan menasehatimu dengan nasihat yang bermanfaat, dan kesemuanya itu dilakukan karena ia sangat mencintaimu, sebagaimana ayah dan ibumu mencintaimu. Gurumu berharap kelak engkau dimasa yang akan datang menjadi seorang lelaki yang pintar dan terdidik.
●Maka hormatilah gurumu, sebagaimana kau menghormati kedua orang tuamu, dengan engaku duduk didepannya dengan penuh adab, dan berbicara dengannya dengan adab, dan apabila ia berkata maka jangan potong pembicaraannya, akan tetapi tunggulah sampai ia telah selesai berbicara, dan dengarkanlah dengan seksama sesuatu yang disampaikannya dari pelajaran-pelajaran. Dan apabila engkau tidak memahami sesuatu dari pelajaran-pelajaranmu, maka bertanyalah kepadanya dengan lembut dan penuh rasa hormat, dengan cara kau angkat jarimu pertama-tama, sampai ia mengizinkanmu untuk bertanya, dan apabila ia bertanya kepadamu tentang sesuatu maka berdirilah dan jawablah semua pertanyaannya dengan jawaban yang baik, dan tidak boleh ia menjawab apabila gurunya bertanya kepada yang lain, karena perbuatan itu bukanlah adab (yang baik).
●Apabila engkau ingin guru mencintaimu, maka kerjakanlah kewajiban-kewajibanmu, yaitu kau tekun untuk hadir seitap hari diwaktu yang telah ditentukan, maka janganlah engkau ghaib ataupun datang terlambat kecuali dengan udzur yang benar, hendaknya engkau juga harus bersegera masuk kedalam kelas setelah jam istirahat (berlalu), dan berhati-hatilah jangan sampai engkau suka terlambat, maka apabila gurumu menyalahkanmu maka engkau meminta udzu dengan udzur-udzur yang batil, dan engkau pahami seluruh pelajaranmu, kau harus konsisten dalam menghapal dan belajar, kau perhatikan kebersihan kitab, peralatan, dan kerapiannya. Kau tunduk atas perintah guru, bukan karena takut hukumannya. Dan hendaknya engkau tak marah apabila gurumu mendidikmu, karena bahwasanya tidaklah ia mendidikmu kecuali agar engkau menunaikan kewajiban-kewajibanmu, dan kelak kau akan bersyukur atas hal itu apabila engkau telah dewasa.
●Dan gurumu bersama didikannya untukmu ia mencintaimu, ia mengharapkan pendidikan itu kelak akan bermanfaat bagimu, oleh sebab itulah bersyukurlah atas keikhlasannya dalam mendidikmu. Jangan kau lupakan kebaikannya selamanya. Adapun pelajar yang buruk akhlaqnya, ia akan selalu marah apabila dididik oleh gurunya, dan mengeluhkannya kepada orang tuanya.
آداب التلميذ مع زملا ئهِ
1.أَيُّهَا التِّلْمِيْذُ النَّجِيْبُ: أَنْتَ تَتَعَلَّمُ مَعَ زُمَلَائِكَ فِي مَدْرَسَةٍ وَاحِدَةٍ، كَمَا أَنَّكَ تَعِيْشُ مَعَ إِخْوَاتِكَ فِي بَيْتٍ وَاحِدٍ، فَلِذَالِكَ أَحِبَّهُمْ كَمَا تُحِبُّ إِخْوَاتَكَ، وَاْحْتَرِمْ مِنْ هُوَ أَكْبَرُ مِنْكَ، وَاْرْحَمْ مَنْ هُوَ أَصْغَرُ مِنْكَ، وَتَسَاعَدْ مَعَ زُمَلَائِكَ وَقْتَ الدَّرْسِ، عَلَى اْسْتِمَاعِ كَلَامِ الْأُسْتَاذِ، وَعَلَى حِفْظِ النِّظَامِ، وَالْعَبْ مَعَهُمْ فِي وَقْتِ الْإِسْتِرَاحَةِ فِي السَّاحَةِ، لَافِي الْقِسْمِ، وَاْبْتَعِدْ عَنِ الْمُقَاطَعَةِ وَالْمُنَازَعَةِ، وَالصِّيَاحِ، وَعَنِ اللَّعَبِ الَّذِي لَايَلِيْقُ بِكَ. 2.إِذَا أَرَدْتَ أَنْ تَكُوْنَ مَحْبُوْبًا بَيْنَ زُمَلَائِكَ، فَلَا تَبْخَلْ عَلَيْهِمْ، إِذَا اْسْتَعَارُوا مِنْكَ شَيْئًا، لِأَنَّ الْبُخْلَ قَبِيْحٌ جِدًّا، وَلَا تَتَكَبَّرْ عَلَيْهِمْ، إِذَا كُنْتَ ذَكِيًّا، أَوْمُجْتَهِدًا، أَوْ غَنِيًّا، لِأَنَّ الْكِبْرَ لَيْسَ مِنْ أَخْلَاقِ الْأَوْلَادِ الطَّيِّبِيْنَ، وَلَكِنْ إِذَا رَأَيْتَ تِلْمِيْذًا كَيْلَانْ، فَانْصَحْهُ لِيَجْتَهِدَ، وَيَتْرُكَ الْكَسَلَ، أَوْبَلِيْدًا، فَسَاعِدْهُ عَلَى فَهْمِ دُرُوْسَهُ، أَوْ فَقِيْرًا فَاْرْحَمْهُ، وَسَاعِدْهُ بِمَا قَدَرْتَ مِنَ الْمُسَاعَدَةِ. 3.لَا تُؤْذِ زَمِيْلَكَ: بِأَنْ تُضَايِقَهُ فِي مَكَانِهِ، أَوْتَخْبَأَ بَعْدَ أَدَوَاتِهِ، أَوْتُصَعِّرَلَهُ خَدَّكَ، أَوْتَنْظُرَ إَلَيْهِ بِعَيْنٍ حَادَّةٍ، أَوْتُسِئَ الظَّنَّ بِهِ، وَلَا تُؤْذِهِ أَيْضًا: بِأَنْ تَصِيْحَ عَلَيْهِ مِنَ الْوَرَاءِ، لِكَيْ يَنْدَهِشَ، أَوْ تَنْفُخَ فِي أُذَنِهِ، أَوْتُصَوِّتَ فِيْهَا، وَإِذَا اْسْتَعَرْتَ مِنْهُ شَيْئًا، فَلَا تُغَيِّرْهُ، أَوْتُضَيِّعْهُ، أَوْتُوَسِّخْهُ، وَأَرْجِعْهُ إِلَيْهِ بِسُرْعَةٍ، وَاْشْكُرْهُ عَلَى إِحْسَانِهِ. 4.إِذَاتَكَلَّمْتَ مَعَ زَمِيْلِكَ، فَتَكَلَّمْ بِلُطْفٍ وَاْبْتِسَامٍ، وَلَا تَرْفَعْ صَوْتَكَ، أَوْتُعَبِّسْ بِوَجْهِكَ، وَاْحْذَرْ مِنَ الْغَضَبِ وَالْحَسَدِ، وَالْكَلَامِ الْقَبِيْحِ، وَمِنَ الْكَذِبِ وَالشَّتْمِ وَالنَّمِيْمَةِ، وَلَا تَحْلِفْ فِي كَلَامِكَ، وَلَوْكُنْتَ صَادِقًا
●Wahai murid yang mulia, engkau belajar bersama kawan-kawanmu disekolah yang sama. Sebagaimana engkau hidup bersama saudara-saudaramu dirumah yang sama. Oleh karena itu cintailah mereka sebagaimana engkau mencintai saudara-saudaramu, dan hormatilah orang yang lebih tua darimu, dan sayangilah orang yang lebih muda darimu, saling bantu membantulah kamu bersama kawan-kawanmu diwaktu belajar, untuk mendengarkan perkataan guru dan untuk menghapal aturan dan bermainlah bersama mereka diwaktu istirahat dihalaman, bukan didalam kelas, jauhilah dari saling menyakiti dan berkelahi, berteriak dan dari bermain akan suatu hal yangtidak layak bagimu.
●Jika engkau ingin menjadi orang yang dicintai diantara kawanmu maka jangan pelit kepada mreka, apabila mereka meminjam sesuatu kepadamu. Karena pelit adalah perbuatan yang sangat buruk sekali. Dan juga jangan sombong kepada mereka, apabila engkau pintar atau bersungguh-sungguh atau kaya, karena perbuatan sombong bukanlah termasuk dari prilakunya anak-anak yang baik. Akan tetapi ketika engkau melihat seorang murid malas maka nasihatilah ia agar ia bersungguh-sungguh, agar ia meninggalkan kemalasannya, atau kebodohannya, bantulah ia untuk memahami pelajaran atau dia itu faqir, maka sayangilah ia, dan bantulah ia dengan apa yang kau mampu dari bantuan.
●Janganlah engkau menyakiti temanmu, dengan engkau mempersempit tempatnya, atau engkau menyembuunyikan sebagian peralatan sekolahnya, atau engkau atau kau memandangnya dengan pandangan yang tajam , atau kamu berburuk sangka dengannya , dan jangan lah kamu menyakitinya juga : dengan berteriak kepadanya dari belakang agar ia terkejut atau kau meniup di telinganya , atau bersuara di telinganya , dan jika kamu meminjam sesuatu darinya , maka jangan lah kamu rubah , atau kamu hilangkan , atau kamu mengotorinya , dan kembalikan itu kepadanya dengan segerab, dan berterima kasihlah atas kebaikannya ..
●dan jika kau berbicara dengan temanmu , maka berbicarlah dengan lembut dan senyuman , dan janganlah kamu meninggikan suaramu , atau memasamkan wajahmu , dan hati hatilah dari kemarahan dan Hasad , dan perkataan yang jelek , dan berbohong menghina dan adu domba , dan jangan lah kamu bersumpa di perkataanmu meskipun kamu jujur.
(نصائح عامة (1
1.أَيُّهَا الْوَلَدُ النَّجِيْبُ: إِذَا طَلَبْتَ مِنْ أَحَدٍ شَيْئًا، فَلَا تَقُلْ لَهُ: هَاتِ ذَالِكَ، إِفْعَلْ كَذَا، مَثَلًا، وَلَكَنِ اسْتَعْمِلِ الْأَدَبَ وَقُلْ: تَفَضَّلْ، أَوْمِنْ فَضْلِكَ افْعَلْ كَذَا، ثُمَّ اشْكُرْهُ عَلَى مُسَاعَدَتِهِ لَكَ، قَائِلًا: مُتَشَكِّرُ، أَوْأَشْكُرُكَ، أَوْجَزَاكَ اللهُ خَيْرًا. 2.إِذَا كَلَّمَكَ أَحَدٌ فَأَصْغِ إِلَيْهِ، وَلَا تَقْطَعْ عَلَيْهِ كَلَامَهُ، وَلَكِنِ انْتَظِرْ إِلَى أَنْ يَفْرُغَ مِنْهُ، وَإِذَا أَتَى لَكَ بِكَلَامٍ أَوْحِكَايَةٍ، قَدْ سَمِعْتَهَا، فَلَا تَقُلْ لَهُ: إِنِّى قَدْ سَمِعْتُ هَذِهِ الْحِكَايَةِ، كَيْلَا يَنْكَسِرَ قَلْبُهُ. 3.حَافِظْ عَلَى نَظَافَةِ أَسْنَانِكَ: بِأَنْ تَسْتَعْمِلَ السِّوَاكَ أَوْالْفُرْشَاةَ، كُلَّ يَوْمٍ، حَتَّى تَبْقَى نَظِيْفَةً، لَا تَتَغَيَّرُ، وَإِيَّاكَ أَنْ تَمَصَّ أُصْبُعَكَ، أَوْ تَقْرِضَ أَظْفَارَكَ بِأَسْنَانِكَ، أَوْ تُدْخِلَ أُصْبُعَكَ فِي أَنْفِكَ، أَوْفِي أُذُنِكَ، وَلَا سِيَّمَا أَمَامَ النَّاسِ. 4.مِنَ الْعَادَاتِ الْقَبِيْحَةِ: أَنْ يَتَطَلَّعَ الْوَلَدُ إِلَى أَسْرَارِ غَيْرِهِ، فَإِذَا رَآى رِسَالَةً لَيْسَتْ لَهُ قَرَأَهَا، أَوْنَظَرَ أَحَدًا يَقْرَأُ رِسَالَةً، سَأَلَهُ: مِنْ أَيْنَ جَاءَتْ هَذِهِ الرِّسَالَةُ، وَمَاذَافِيْهَا؟ أَوْوَجَدَ اثْنَيْنِ يَتَكَلَّمَانِ، قَرُبَ مِنْهُمَا، لِيَسْمَعَ كَلَامَهُمَا
●Duhai anak yang Mulia : jika kamu meminta sesuatu dari seseorang .. Maka jangan lah engkau berkata kepadanya : "Ambilkan itu" , atau "lakukan ini" contohnya , akan gunakanlah etika mu dan katakan : silahkan , atau mungkin kah kamu melakukan ini, kemudian berterima kasihlah atas bantuannya untukmu. dengan berkata : Aku berterima kasih , atau Allah membalasmu dengan kebaikan.
●jika seseorang berbicara kepadamu maka dengarkan lah dengan baik kepadanya, dan jangan kau potong pembicaraannya , akan tetapi tunggulah sampai ia selesai berbicara , dan jika ia datang kepadamu dengan perkataan atau cerita yang sudah engkau dengar maka jangan katakan padanya : "aku sudah mendengar cerita ini agar tak patah hatinya .
●Jagalah atas kebersihan gigimu : dengan menggunakan siwak atau sikat gigi , setiap hari sehingga ia selalu bersih dan tidak berubah . dan janganlah engkau menghisap jarimu atau memotong kukumu dengan gigimu atau memasukkan jarimu kehidungmu atau telingamu apalagi didepan manusia
●dan diantara kebiasaan yang buruk adalah : adanya seseorang mencari cari rahasia orang lain , jika ia melihat surat yang bukan miliknya ia membacanya atau jika melihat seseorang membaca surat ia bertanya : dari mana datangnya surat ini , dan apa isinya ? atau menemukan 2 orang sedang berbicara maka ia mendekati mereka agar mendengar pembicaraan mereka
(نصائح عامة (2
5.وَمِنْ قَبَائِحِ الْعَادَاتِ أَيْضًا: أَنْ يَسْتَعْمِلَ التِّلْمِيْذُ كِتَابَ غَيْرِهِ أَوْمِرْسَمَهُ، بِغَيْرِإِذْنِهِ، أَوْيَجِدَ فِي الطَّرِيْقِ شَيْئًا ضَائِعًا، فَيَتَمَلَّكَهُ، وَالْوَاجِبُ عَلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُ إِلَى مَالِكِهِ، وَأَيْضًا أَنْ يَسْتَعِيْرَ شَيْئًا، فَيُغَيِّرَهُ، أَوْلَايُحِبَّ أَنْ يُعِيْدَهُ إِلَى صَاحِبِهِ. 6.وَمِنَ الْعَادَتِ الْمَكْرُوْهَةِ أَيْضًا: إِذَا سُئِلَ الْوَلَدُ أَنْ يُجِيْبَ بِتَحْرِيْكِ رَأْسِهِ أَوْكَتِفِهِ، أَوْيُسَارِعَ إِلَى الْجَوَابِ، وَالْمَسْئُوْلُ غَيْرُهُ. 7.مِنَ الْعَيْبِ أَنْ يُهْمِلَ الْوَلَدُ قَضَّ شَعْرِهِ، أَوْحَلْقَهُ، أَوْتَمْشِيْطَهُ، حَتَّى يَطُوْلَ وَيَكُوْنَ مَنْظَرُهُ قَبِيْحًا، وَأَيْضًا أَنْ لَايُقَلِّمَ أَظْفَارَهُ، حَتَّى تَتَرَاكَمَ تَحْتَهَا الْأَوْسَاخُ، وَأَنْ لَا يَغْتَسِلَ، أَوْ لَا يُبَدِّلَ ثِيَابَهُ، حَتَّى تَخْرُجَ مِنْهُ رَائِحَةُ كَرِيْهَةٌ. 8.إِحْذَرْمِنَ اللَّعَبِ بِشَيْءٍ يَضُرُّكَ، كَاالتُّرَابِ وَالنَّارِ وَالْأَوْسَاخِ، فَقَدْ يَلْعَبُ الْوَلَدُ بِالثِّقَابِ (الشَّخْتِ) فَتَشْتَعِلُ النَّارُفِي مَلَابِسِهِ، وَيَحْتَرِقُ جِسْمُهُ، أَوْيَلْعَبُ بِالْأَوْسَاخِ فَيُصِيْبُهُ الْجَرَبُ وَالْحِكَّةُ، وَاحْذَرْ أَيْضًا أَنْ تَتَزَحْلَقَ فَوْقَ حَاجِزِ السُّلَّمِ، أَوْتَطْلَعَ الْقِرْمِيْدَ، أَوِالشَّجَرَةَ، حَتَّى لَا تَسْقُطَ، فَيَنْكَسِرَشَيْءٌ مِنْ أَعْضَائِكَ، أَوْيُجْرَحَ. 9.حَافِظْ عَلَى صِحَّتِكَ: بِأَنْ تَتَرَيَّضَ فِي الْهَوَاءِ النَّقِيِّ كُلَّ صَبَاحٍ لِيَصِحَّ جِسْمُكَ، فَالْعَقْلُ السَّلِيْمُ فِي الْجِسْمِ السَّلِيْمِ، وَاسْتَنْشِقِ الْهَوَاءَ بِأَنْفِكَ لَا بِفَمِكَ، وَابْتَعِدْ عَنِ الْهَوَاءِ الْوَخِيْمِ، وَلَاتَأْكُلْ طَعَامًا مَكْشُوْفًا، فَرُبَّمَا دَبَّتْ عَلَيْهِ وَزَغَةٌ أَوْ فَأْرَةٌ أَوْ غَيْرُهُمَا مِنَ الْحَشَرَاتِ، وَلَاتَأْكُلْ فَاكِهَةً فِجَّةً أَوْعَفِنَةً، وَكُلِ الْفَاكِهَةَ النَّاضِجَةَ بَعْدَ غَسْلِهَا جَيِّدًا، وَلَاتَشْرَبْ مَاءً كَدِرًا، وَلَا تَدَعِ الْبَعُوْضَ يَقْرِصُكَ، وَابْتَعِدْ عَنِ الذُّبَابِ، وَاطْرُدْهُ عَنْ وَجْهِكَ، وَلَا تَأْكُلْ طَعَامًا حَطَّ عَلَيْهِ، وَلَا تَكُنْ مِثْلَ الْأَوْلَادِ الشَّرِهِيْنَ الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ مِنَ الْأَطْعِمَةِ الَّتِى تُبَاعُ فِي الطُّرُقَاتِ، فِي آنِيَةٍ قَذِرَةٍ مُعَرَّضَةٍ لِلْأَتْرِبَةِ وَالذُّبَابِ. 10.وَمِنَ الْعَادَتِ الْمُضِرَّةِ أَيْضًا: اْلإِسْرَافُ وَالتَّبْذِيْرُ، فَمَثَلًا إِذَا أَعْطَى الْوَالِدُ وَلَدَهُ دَرَاهِمَ، اْشْتَرَى بِهَا أَشْيَاءَ لَا تُفِيْدُهُ، أَوْلَايَحْتَاجُ إِلَيْهَا حَاجَةً شَدِيْدَةً، فَيُضْطَرُّ إِلَى أَنْ يَسْتَدِيْنَ مِنْ أَصْحَابِهِ إِذَا حْتَاجَ إِلَى شَيْءٍ، وَيَتَعَوَّدَ الدَّيْنَ مِنْ صِغَرِهِ. وَأَمَّا الْوَلَدُ الْعَاقِلُ فَإِنَّهُ يُحِبُّ التَّوْفِيْرَ وَاْلْإِدِّخَارَ، وَلِذَالِكَ لَا يَحْتَاجُ إِلَى الدَّيْنِ فَيَعِيْشُ فِي هَنَاءٍ وَسُرُوْرٍ
●dan juga diantara adat yang buruk adalah : seorang murid menggunakan kitab orang lain atau pensilnya tanpa izin orang tersebut , atau menemukan barang hilang dijalan lalu ia memilikinya dan yang wajib adalah ia mengembalikannya pada pemiliknyaa atau meminjam sesuatu lalu ia merubahnya atau tidak mau mengembalikannya kepada pemiliknya
●dan kebiasaan yang makruh adalah jika seorang anak ditany lalu ia menjawab dengan menggerakkan kepala atau pundaknya , atau terburu buru dalam menjawab padahal yang ditanya orang lain.
●dan diantara keburukan adalah seorang anak menunda dalam memotong rambutnya atau mencukur dan menyisirnya , sampai memanjang dan menjadi pandangan yang jelek dan juga tidak menggunting kukunya hingga bertumpuk kotoran dibawahnya , dan tidak mandi atau tidak mengganti baju sehingga keluar dari nya bau yang tak sedap
●jauhilah dari bermain dengan sesuatu yang membahayakanmu sepertin debu,api dan kotoran .. maka terkadang seorang anak bermain dengan korek api maka api menyala di bajunya dan terbakar badannya , atau bermain dengan kotoran maka ia terserang dengan kudis dan rasa gatal , dan hindarilah kamu meluncur di atas pangkal tangga atau engkau memanjat tembok bata , atau pohon sehingga engkau tak terjatuh dan patah sesuatu dari badan mu atau terluka.
●9jagalah atas kesehatanmu dengan engkau berolahraga di udara yang bersih dipagi hari untuk menyrhatkan badanmu , karena otak yang sehat berada pada tubuh yang sehat , dan hiruplah udara dengan hidungmu tidak dengan mulutmu , dan menjauhlah dari udara yang berbahaya dan janganlah engkau makan makanan yang terbuka , karena barangkali terinjak oleh cicak atau tikus atau selainnya dari macam macam serangga , dan jangan lah kamu memakan buah yang belum matang atau busuk , dan makanlah buah yang matang setelah dicuci dengan baik , dan jangan meminum air yang keruh , dan jangan biarkan nyamuk menggigitmu dan menjauhlah dari lalat dan usir ia dari wajahmu , dan jangan memakan makanan yang dihinggapinya , dan jangan lah engkau seperti anak anak yang rakus yanh memakan semua makanan yang dijual dijalan di wadah yang kotor yang bisa terkena debu dan lalat
●dan dari kebiasaan yang membahayakan juga adalah : berlebihan dan mebuang buang , maka contohnya jika seorang ayah memberikan anaknya uang , maka ia membeli dengannya sesuatu yang tidak bermanfaat baginya atau ia tidak sangat membutuhkannya maka memaksanya untuk berhutang kepada temannya jika ia membutuhkan sesuatu dan terbiasa berhutang dari sejak kecil .
●adapun anak yang berakal maka sesungguhnya ia menyukai Menabung dan menyimpan , oleh karena itu ia tidak membutuhkan kepada berhutang maka ia hidup dalam kesejahteraan dan kebahagiaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar